2. Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib mengusahakan adanya materi pendidikan karakter yang dapat membentuk karakter atau moral siswa, sehingga
siswa memiliki karakter yang baik seperti yang diharapkan semua pihak. Walaupun pendidikan karakter yang paling utama dan pertama kali adalah
pendidikan dari lingkungan keluarga, namun sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat yang sangat efektif untuk melaksanakan pendidikan karakter
ini. Karena orangtua mengharapkan di dalam lingkungan sekolah tidak hanya membuat anak-anak menjadi pintar secara akademik, tetapi juga membuat mereka
menjadi baik, bermoral, dan berkarakter yang kelak akan membuat mereka menjadi warganegara yang baik dan juga menjadi pemimpin yang baik.
Sekolah adalah tempat yang sangat strategis untuk pendidikan karakter, karena anak-anak dari semua lapisan akan mengenyam pendidikan di sekolah.
Selain itu anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Sehingga apa yang didapatkan di sekolah akan membentuk perilakunya. Sebagian besar
siswa di SMP ini berasal dari kalangan middle law atau kalangan menengah kebawah. Hal ini dikemukakan oleh Ibu Badriyah selaku staf Tata Usaha.
“Kebanyakan siswa di sekolah ini berasal dari kalangan menegah kebawah mbak, ada orangtuanya PNS, Polisi, Tentara, Brimob yang
memasukkan anaknya ke sini, dan yang lainnya ada yang orangtuanya bekerja sebagai buruh pabrik, tukang bangunan, pedagang, dan wiraswasta.
Jarang sekali ada anak yang orangtuanya berasal dari kalangan orang-orang
kaya seperti pejabat di pemerintahan” wawancara dengan Ibu Badriyah pada tanggal 13 Juli 2011
Walaupun anak-anak yang bersekolah di SMP Teuku Umar berasal dari kalangan menengah kebawah dan berasal dari berbagai macam kalangan. Sekolah
tidak mempermasalahkan status orangtuanya, dan tidak mendiskriminasikan anak- anak karena mereka berasal dari kalangan bawah. Sekolah beranggapan apabila
anak-anak yang berasal dari kelas-kelas yang berbeda itu disatukan dalam satu kelas, maka mereka akan saling berinteraksi satu sama lain, sehingga akan
memudahkan dalam perkembangan sosial anak. Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU
202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. SMP Teuku Umar juga mempunyai visi dan misi yang sesuai untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut yaitu “MEMACU
ILMU MEMUPUK IMAN” yang memiliki kekhususan tersendiri dalam menerapkan dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam, sesuai dengan tujuan khusus
yang harus dicapai oleh sekolah. Pendidikan karakter di sekolah dapat diberikan melalui 3 cara, melalui
pemberian mata pelajaran terpisah, program pengembangan diri ekstrakulikuler, dan melalui budaya sekolah. Adapun pendidikan karakter melalui mata pelajaran
sudah terdapat mata pelajaran Al-Quran dan Ahklaq yang membangun jiwa siswa berdasarkan kaidah-kaidah yang sesuai dengan nilai-nilai Islami. Kemudian
melalui program pengembangan diri yang dimiliki sekolah berupa ekstrakulikuler
yang sifatnya wajib ataupun tidak wajib, seperti Ekstrakulikuler Pramuka, Paskibraka, dan keolahragaan. Sedangkan melaui budaya sekolah dapat
diterapkan melalui doa bersama sebelum memulai pelajaran, kebersihan lingkungan, sholat zuhur berjamaah, dan pembiasaan saling sapa terhadap warga
sekolah lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi wadah pemberian pendidikan karakter
diberikan melalui program pengembangan diri. Dan kegiatan ekstrakulikuler yang biasa digunakan sebagai tempat untuk membangun karakter siswa dilakukan
melalui kegiatan kepramukaan. Dan merupakan suatu ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh siswa di tahun pertama di sekolah ini. Hal itu sama dengan yang
diucapkan oleh Ibu Tutik Indriarti selaku Waka Kesiswaan. “Pendidikan karakter atau moral di sekolah ini terdapat dalam mapel yang
khusus yaitu mapel Al-Quran dan Akhlaq yang secara khusus mengajarkan tentang nilai-nilai keislaman. Tetapi untuk pendidikan karakter secara nyata
bisa dimasuk dalam kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler. Dan yang wajib diikuti oleh siswa-siswa kelas VII adalah Ekstrakurikuler Pramuka. Dan
bagi kelas yang lebih tinggi diperbolehkan mengikuti ekstra dengan kemauan sendiri, dan dapat membantu kakak-kakak Pembina untuk
mendampingi adik-
adiknya” Wawancara dengan Ibu Tutik Indriarti pada tanggal 13 Juli 2011
Dari wawancara tersebut dapat diketahui apabila di lingkungan sekolah sangat mementingkan unsur pendidikan karakter bagi siswa-siswanya. Pendidikan
karakter tidak hanya diberikan dalam mata pelajaran di kurikulum di sekolah, tetapi juga diberikan di dalam kurikulum ekstrakulikuler yang membuat siswa
senantiasa mendapatkan pendidikan tentang karakter yang baik. Dan terutama mereka mendapatkan pendidikan karakter secara nyata yang berasal dari kegiatan
kepramukaan.
3. Pendidikan Karakter dalam Kepramukaan