Bermain Peran Landasan Teoretis

berbeda yaitu metode firing line yang diterapkan pada siswa kelas VIII SMP. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode lain adalah metode ini sangat bermanfaat karena siswa mendapat kesempatan untuk merespons berbagai tantangan peran. Siswa juga dapat berpartisipasi secara menyeluruh dan mempunyai kesempatan untuk memajukan keterampilannya dalam bekerja sama. Selain itu, siswa juga bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.

2.2 Landasan Teoretis

Dalam landasan teoretis ini akan dipaparkan teori-teori tentang bermain peran, aktor pemeran, langkah-langkah bermain peran, hal-hal yang harus diperhatikan dalam bermain peran, metode firing line, dan pembelajaran bermain peran dengan metode firing line.

2.2.1 Bermain Peran

Menurut Boleslavsky dalam Harymawan 1988:30, bermain peran adalah memberi bentuk lahir pada watak dan emosi aktor, baik dengan laku atau ucapan. Menciptakan sebuah peranan berarti menciptakan keseluruhan hidup sukma manusia di atas pentas, baik fisik, mental, maupun emosional. Bermain peran berusaha membantu individu untuk memahami perannya sendiri dan peran yang dimainkan orang lain sambil mengerti perasaan, sikap, dan nilai yang mendasarinya. Hal ini diungkapkan Rahmanto 1988:89 bahwa dengan menghayati berbagai macam peran, siswa akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang hidup dan kehidupan yang dihadapinya. Salah satu bagian dari bermain peran adalah pemeran. Bermain peran, pemeran bertugas untuk memerankan tokoh yang dibawakan. Menurut Waluyo 2003:109, memerankan tokoh adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon. Sejauh mana keterampilan seorang pemeran dalam memerankan tokoh ditentukan oleh keterampilannya meninggalkan egonya sendiri dan memasuki serta mengekspresikan tokoh yang dibawakan. Dalam bermain peran, siswa memahami perasaan takut, kecewa, sedih, marah, cemburu, dan sebagainya. Saat memerankan tokoh tertentu, ia menghayati dan memahami perasaan-perasaan tokoh yang diperankan. Misalnya, ketika ia melakukan permainan yang melibatkan perasaan, ia jadi mulai belajar untuk berempati dengan perasaan orang lain. Bermain peran berbeda dengan bermain drama. Dalam drama biasanya cerita yang dilakonkan sudah dalam bentuk drama. Guru dan siswa harus mempersiapkan naskah atau skenario, pelaku, dan persiapan pementasan. Bermain drama lebih kompleks daripada bermain peran karena membutuhkan perlengkapan pementasan yang lebih kompleks juga seperti pelaku tokoh atau pemeran drama, kostum, setting, dan penonton. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bermain peran adalah kegiatan membawakan peran tertentu dengan menghayati tokoh yang dibawakan.

2.2.2 Aktor Pemeran

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Bermain Peran dengan Teknik Kreatif Dramatik dan Sayembara untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes Tahun Ajaran 2010 2011

0 13 226

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN BUKU MELALUI IDE POKOK DENGAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 163

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi melalui Model Explicit Instruction dengan Media Animasi pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Dukuhwaru Tahun Ajaran 2010 2011

1 20 268

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW DAN MEDIA VCD DRAMA PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 01 KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 13 148

(ABSTRAK)Peningkatan Keterampilan Bermain Peran dengan Teknik Kreatif Dramatik dan Sayembara untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN BUKU MELALUI IDE POKOK DENGAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 GEMUH KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN PERAN DENGAN METODE FIRING LINE PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN PERAN DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 MAYONG KABUPATEN JEPARA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 3

Peningkatan Keterampilan Bermain Peran dengan Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Mayong, Jepara Tahun Ajaran 2008/2009.

0 6 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PROFESIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 PONTIANAK

0 0 13