2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan bermain peran siswa kelas VIII SMP N 1 Pringapus sangat rendah, hal ini disebabkan keterampilan siswa dalam bermain peran masih jauh
dari harapan. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar siswa kurang percaya diri saat memerankan tokoh.. Siswa biasanya memilih peran yang sesuai dengan
karakter mereka. Ketika siswa dihadapkan pada peran lain, mereka kurang percaya diri dan malu-malu dalam membawakan karakter tokoh yang diperankan.
Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan bermain peran yaitu melalui penggunaan metode firing line. Metode firing line adalah suatu format gerakan
cepat digunakan dalam bermain peran dengan menonjolkan secara terus menerus pasangan yang berputar. Siswa mendapat kesempatan untuk merespons secara
cepat berbagai tipe tantangan peran. Dengan demikian, setiap siswa memiliki kesempatan untuk memerankan peran dan berekspresi sesuai tantangan peran
yang harus diperankan. Ketidakpercayaan diri siswa dapat dilatih selama permainan firing line di
dalam kelompok. Mereka merespons berbagai tipe tantangan sebelum tampil ke depan kelas memerankan peran secara utuh sehingga saat mereka tampil ke depan
kelas bisa percaya diri membawakan tantangan peran yang didapat. Selama ini, guru pada umumnya hanya menerangkan hal-hal yang
berkenaan dengan teori bermain peran saja. Guru juga kurang kreatif dalam memilih metode dan teknik yang tepat dalam membelajarkan keterampilan
bermain peran sehingga siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran bermain peran. Dengan metode firing line diharapkan dapat menarik dan memotivasi siswa
untuk aktif dalam pembelajaran sehingga keterampilan bermain peran dapat ditingkatkan.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hipotesis hanya bersifat dugaan yang mungkin benar atau
mungkin salah. Berdasarkan uraian dan ilustrasi yang dipaparkan, hipotesis tindakan dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII C SMP N 1
Pringapus dapat mengalami peningkatan keterampilan bermain peran dan terjadi perubahan perilaku ke arah positif setelah pembelajaran dengan metode firing
line.
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian