7
2.3. Suksesi Sistem Informasi
Studi tentang suksesi sistem informasi telah dilakukan sejak 1980-an, tetapi studi monumental dicatatkan ketika studi menghasilkan kontribusi pengukuran kinerja
sistem informasi, yaitu untuk mencapai satu model sistem informasi yang bersifat universal DeLone McLean, 1992, yang melibatkan informasi tentang mutu sistem
system quality, mutu informasi information quality, penggunaan sistem system use, kepuasan pengguna user satisfaction, dampak individual individual impact
dan organisatoris organizational impact. Model dimaksudkan divalidasi sebagai usaha pensahan pengukuran Seddon Kiew, 1994; Rai et al., 2002: yang mengganti
faedah sistem ke dalam keutungan penggunaan benefits of use. Model ini kemudian terus-menerus diperbaharui sebagai konsekuensi penting dari penelitian dan
pengembangan di bidang ini, di antaranya mengkaitkan dengan faktor organisasi, atau usaha dalam rangka mencari faktor lain yang berhubungan.
2.3.1. Kajian tentang faktor organisasi Aliran awal penelitian tentang suksesi sistem informasi adalah aliran yang
mempertimbangkan faktor organisasi sebagai salah satu anteseden suksesi sistem informasi. Pertimbangan ini didasarkan atas faktor organisasi secara mendasar
berkaitan dengan organisasi dan yang memberi dukungan terhadap sistem informasi, sebagaimana gaya pengelolaan management style yang digunakan dalam
pengukuran konteks organisasi Lu Wang, 1997. Dalam hal lain, peubah-peubah yang terkait dengan organisasi dikenali sebagai missi, ukuran, dukungan pengelolaan
tingkat atas, penempatan secara berjenjang eksekutif sistem informasi, kematangan fungsi sistem informasi, ukuran fungsi sistem informasi, filsafat atau gaya
pengelolaan, perspektif penilai, kultur, dan ukuran anggaran sistem informasi Saunders Jones, 1992.
Aliran ini telah mengidentifikasi pengaruh penggunaan teknologi informasi Ang et al., 2001 dalam penstrukturan organisasi, ukuran organisasi, pengetahuan
teknologi informasi para pengelola, dukungan pengelolan tingkat atas, sumber daya keuangan, penjajaran tujuan, dan metode penganggaran. Jadi, secara umum, aliran ini
hanya mempertimbangkan faktor-faktor terkait dengan organisasi: baik laba ataupun nirlaba, walaupun dalam siklus hidup pengembangan sistem system development life
Universitas Sumatera Utara
8 cycle, disingkat SDLC, penekanan pengembangan sistem selalu diarahkan terhadap
pemenuhan keperluan seluruh pengguna.
2.3.2. Tahap perencanaan sistem informasi Tahap awal dalam SDLC adalah perencanaan planning. Perencanaan memegang
peranan penting dalam pengembangan sebarang sistem informasi, terutama sistem informasi strategis yang menentukan hidup mati suatu organisasi. Tahap perencanaan
Mentzas, 1997, pertama melibatkan perencanaan tentang perancanaan itu sendiri, kedua berkaitan dengan menganalisis lingkungan terkini atau analisis situasi, ketiga
melakukan penyusunan strategi alternatif, keempat tentang pemilihan strategi atau perumusan strategi, dan terakhir adalah perencanaan implementasi strategi. Tahap
perencanaan menentukan suksesi sistem informasi, yaitu dengan melakukan analisis menyeluruh agar keperluan suatu organisasi dapat dikenali. Tahap ini didukung oleh
pendekatan analisis [PA] atau dikenali juga sebagai kerangka kerja perencanan sistem yang secara khusus mendukung suksesi sistem informasi dari sudut kerangka
kerja pengembangan sistem informasi, yaitu:
a. [PA1] Faktor suksesi kritis critical success factor, atau CSP. b. [PA2] Teknik analisis proses process analysis technique.
c. [PA3] Analisis kekuatan strengths, kelemahan weaknesses, kesempatan opportunities, dan ancaman threats, atau SWOT analysis.
d. [PA4] Analisis normatif normative analysis. e. [PA5] Analisis pemaknaan sasaran ends-means analysis
f. [PA6] Analisis strategi bisnis business strategy analysis g. [PA7] Lima model kekuatan Porter Porter’s five forces model.
h. [PA8] Analisis rantai nilai value chain analysis
Diasumsikan bahwa semua nama kerangka kerja analisis ini akan banyak dibicarakan bersama sistem informasi, kemudian menjadi bagian dari laporan, karya
ilmiah, atau pembicaraan tentang sistem informasi, dan secara dokumentasi akan terekam di dalam Web sebagai bukti sosial tentang suksesi sistem informasi.
Universitas Sumatera Utara
9
2.4. Fondasi Keberadaan Sistem Informasi