BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengantar
Kajian ini secara utama untuk menggali hubungan antara faktor organisasi, pendekatan perencanaan, dan faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem
informasi oleh pengguna, seperti yang telah diuraikan pada Bab II. Pada bab ini pertama dilakukan pemodelan data berdasarkan
Tabel 4.1. Taksonomi butir dari peubah terikat untuk konstruk I.
a. Perceived Usefulness
Peubah Terikat Taksonomi
No. Butir Kata
Bobot
1. 2.
3. 4.
5. Systems easy to use
Systems are user friendly Systems are easy to learn
Easy to get system to do what we want to do Easy to become skillfull
system easy
use user
friendly become
skillful learn
do want
get what
0,1318 0,1318
0,0417 0,0417
0,0417 0,0417
0,0417 0,0333
0,0303 0,0152
0,0152 0,0152
4.2. Pemodelan
Terdapat faktor primer dan faktor sekunder dari suksesi sistem informasi, yang masing-masing diwakili secara literal oleh sekumpulan teks atau istilah. Pengukuran
secara semantik suksesi sistem informasi dapat dimodelkan sebagai berikut: Setiap
Universitas Sumatera Utara
35 istilah dapat mewakili sebarang dokumen sebagaimana judul mewakili keseluruhan
konten dokumen, demikian juga dengan laman Web. Untuk membentuk tas kata, setiap istilah dalam konstruk adalah dokumen dan konstruk mewakili kumpulan
dokumen sehingga diperoleh kumpulan kosakata dengan bobotnya masing-masing. Untuk menghitung bobot masing-masing kosakata berdasarkan konstruk dan istilah
digunakan persamaan 2.4. Dalam pembobotan ini dilakukan pemangkasan kosakata bersifat jamak, misalnya kata systems dipangkas menjadi system, sedangkan kata lain
dibiarkan sebagaimana adanya karena berbeda pengaruhnya dalam indeks dari mesin cari. Selain itu, dalam pemodelan ini juga beberapa kosakata tidak dimasukkan ke
dalam taksonomi, yaitu kata yang termasuk ke dalam kata henti stop words seperti kata sambung, kata pengganti nama, kata artikel, dan sebagainya: “are”, “I”, “in”,
“is”, “my”, “of”, “the”, “to”, “we”, “with” dan lain-lain.
Tabel 4.2. Taksonomi butir dari peubah terikat untuk konstruk II.
b. Information Quality
Peubah Terikat Taksonomi
No. Butir Kata
Bobot
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Output presented in useful format
Satisfied with accuracy of system Information is clear
Systems are accurate System provide sufficient information
System provide up-to-date information I get the info I need in time
System provide precise information Information contents meet my needs
system information
provide accurate
clear need
up-to-date sufficient
precise format
satisfied accuracy
output presented
useful content
meet info
get time
0,1426 0,1426
0,0833 0,0370
0,0370 0,0361
0,0278 0,0278
0,0278 0,0222
0,0222 0,0222
0,0222 0,0222
0,0222 0,0222
0,0222 0,0139
0,0139 0,0139
Pertama, faktor primer dinyatakan berfungsi sebagai konstruk yang berkaitan dengan peubah terikat. Peubah-peubah terikat terdiri dari butir-butir analisis faktor.
Dengan demikian setiap konstruk akan memiliki taksonomi yang terdiri dari kosakata,
Universitas Sumatera Utara
36 dengan mana masing-masing kata diberi bobot berdasarkan persamaan 2.4. Masing-
masing taksonomi dari konstruk ini adalah seperti Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Tabel 4.3. Taksonomi butir dari peubah terikat untuk konstruk III.
d. System Quality
Peubah Terikat Taksonomi
No. Butir Kata
Bobot
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Accomplish tasks more quickly Using the systems improves job performance
Using system increases productivity Systems make the job easier
Systems enhance effectiveness in job System useful to job
system job
using quickly
accomplish task
more increases
productivity useful
easier enhance
effectiveness make
performance improve
0,1524 0,1167
0,0595 0,0357
0,0357 0,0357
0,0357 0,0357
0,0357 0,0357
0,2857 0,2857
0,2857 0,2857
0,0238 0,0238
Tabel 4.4. Taksonomi butir dari peubah terikat untuk konstruk IV.
b. User Satisfaction
Peubah Terikat Taksonomi
No. Butir Kata
Bobot
1. 2.
3. 4.
System adequate to meet info processing needs Systems are efficient
Systems are effective Overall, satisfied with systems
system efficient
effective overall
satisfied need
adequate meet
info processing
0,2119 0,0667
0,0667 0,0500
0,0500 0,0286
0,0286 0,0286
0,0286 0,0286
Pemodelan kedua, melibatkan teknik perencanaan dan fitur-fitur dalam matrik hubungan seperti telah dijelaskan pada bagian 2.3.2, bagian 2.4.2 dan bagian 2.5 pada
Bab II. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hubungan antara PA dan FE secara
Universitas Sumatera Utara
37 semantik berdasarkan Gambar 2.1. Matrik dimaksudkan adalah seperti Tabel 4.5,
dengan mana m
ij
, i = 1,2,3,4,5,6,7,8 dan j = 1,2,3,4,5,6, menandakan adanya hubungan antara pendekatan analisis PA dengan fitur FE.
Tabel 4.5. Teknik fitur untuk pendekatan analisis organisasi
FE1 FE2 FE3 FE4 FE5 FE6 PA1
m12 m15
m16 PA2
m25 m26
PA3 m32
m35 m36
PA4 m41
m42 m45
m46 PA5
m52 m54
m55 m56
PA6 m65
m66 PA7
m75 m76
PA8 m85
m86
Tabel 4.5 memperlihatkan analisis hubungan yang telah dibuat atas pendekatan analisis situasi organisasi pada ulasan berdasarkan fitur yang dikenali. Ini berarti
bahwa secara mendasar banyak teknik tidak menyertakan mekanisme untuk menyelesaikan situasi organisasi yang kompleks, tidak memberikan kemampuan
pemodelan bagi keperluan informasi dan tidak digunakan sebagai basis berteoritis. Namun demikian, secara perencanaan sistem informasi ditentukan oleh kemampuan
untuk memberikan analisis multi tingkat dengan kemampuan untuk menentukan keperluan saat ini dan masa akan datang.
4.3. Pemilihan Pembangkit Data