Permainan Edukatif TINJAUAN PUSTAKA

d. Suasana pembelajaran Pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian yang lain. Pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan oleh peneliti menggunakan model connected. Menurut Hadisubroto dalam Trianto 2012, pembelajaran terpadu model connected adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengkaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya atau mengkaitkan satu konsep dengan konsep lain yang masih saling berhubungan. Pada pembelajaran IPA terpadu model tersebut diharapkan siswa dapat mengetahui adanya konsep-konsep IPA yang masih saling berkaitan meskipun pada lintas bidang studi. Skema keterkaitan materi yang nanti digunakan oleh peneliti disajikan pada gambar berikut. Gambar 2.1 Skema Model Pembelajaran Connected Berdasarkan hasil penelitian Sukmaningtyas 2011 menunjukkan bahwa pembelajaran IPA terpadu model connected pada materi sistem pencernaan pada manusia, zat aditif pada makanan, serta energi dan perubahannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 80,09 secara klasikal.

2.3 Permainan Edukatif

Gerak Tumbuhan dan Faktor yang Mempengaruhi Cahaya Gaya Gravitasi Getaran Permainan edukatif adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir, mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara guru dan siswa, menyalurkan kegiatan siswa dan sebagainya Ismail dalam Rahayu, 2011. Pemilihan permainan edukatif, diusahakan agar seluruh aspek yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik, baik dari segi kognitif, afektif dan juga psikomotorik. Oleh karena itu perlu ditunjang alat bantu yang tepat saat bermain. Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar adalah bermain yang kreatif, menyenangkan, dan bersifat mendidik sehingga siswa tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran dijenjang berikutnya. Permainan memiliki macam- macam bentuk, akan tetapi tidak semua permainan itu dapat dikategorikan sebagai permainan edukatif. Nilai edukatif itu bisa didapatkan jika permainan tersebut memiliki manfaat bagi penggunanya. Menurut Rifa 2012, manfaat permainan edukatif antara lain: a. Melatih kemampuan motorik; b. Melatih konsentrasi; c. Kemampuan sosialisasi meningkat; d. Melatih keterampilan bahasa; dan e. Menambah wawasan. Menurut Ismail dalam Rifa 2012, fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut: a. Memberikan ilmu pengetahuan pada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar. b. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta dan gaya bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik. c. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman dan menyenangkan. d. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak baik dari segi kemampuan motorik, kognitif, afektif, bahasa dan sosial. Penggunaan permainan edukatif sangat mempengaruhi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini didukung oleh penelitian Rahayu 2011 tentang “Pengembangan LKS Berbasis Permainan Edukatif Materi Tingkat Organisasi Kehidupan” yang menyatakan bahwa LKS berbasis permainan edukatif memperoleh kelayakan sebesar 85,6, sedangkan hasil tanggapan siswa mencapai 86,74 dan hasil tanggapan guru mencapai 100. Selain itu aktivitas belajar siswa dikelas mencapai 92,18.

2.4 Materi LKS IPA Terpadu