Tabel 8 Parameter hubungan konsentrasi mortalitas fraksi Methanol dari berbagai bagian tanaman T. sinensis Merr terhadap larva Spodoptera litura F.
Fraksi Methanol
a ± GB b ± GB
LC
30
SK
95
LC
50
SK
95
Daun 2,88 ± 0,52
1,29 ± 0,47 16,87
11,53 – 45,89 42,78
24,45 – 319,63 Ranting
3,26 ± 0,44 0,86 ± 0,41
24,88 13,81 – 59,25
96,61 43,94 – 437,45
Kulit 3,22 ± 0,37
0,99 ± 0,36 18,07
11,39 – 88,29 75,21
37,14 – 294,25 Biji
4,18 ± 0,18 0,69 ± 0,26
2,62 1,66 – 4,52
11,38 24,70 – 37,14
a : Intersep garis regresi b : Kemiringan garis regresi slope
GB : Galat Baku standard error LC : Lethal concentration untuk tanggap mortalitas
SK : Selang Kepercayaan
Hasil analisis probit dengan menggunakan program Polo Plus menunjukkan bahwa fraksi methanol terhadap larva S. litura perlakuan ekstrak dari bagian tanaman suren
tidak cukup efektif dalam menekan perkembangan hama tersebut karena hasil analisis dengan LC
50
hasilnya sangat tinggi dan lebih besar daripada konsentrasi yang telah diberikan sehingga diturunkan menjadi LC
30
dimana hasil analisisnya sesuai dengan konsentrasi yang dipakai, seperti yang tertera pada Tabel 8 LC
30
untuk ekstrak biji hanya diperlukan 2,62 dengan selang kepercayaan yang digunakan 1,66 – 4,52, kemudian
diikuti dengan perlakuan dari ekstrak daun, kulit dan ranting. Sedang hasil analisis Probit ekstrak biji untuk LC
50
diperlukan konsentrasi sebesar 11,38 tetapi selang kepercayaan yang harus digunakan tertalu tinggi dan tidak dapat dipakai sebagai acuan untuk
pengendalian hama daun.
4.5. Pengaruh fraksi n – heksan terhadap kematian Spodoptera litura F.
Pada perlakuan fraksi n - heksan terhadap hama daun S. litura terlihat pada semua konsentrasi pada 1 HSP tidak menunjukkan significant baru pada 3 HSP dapat mencapai
50 pada perlakuan biji dengan konsentrasi 10, sedangkan pada perlakuan daun dengan konsentrasi 20 mortalitas hanya 42. Sepertinya perlakuan pestisida nabati
yang berasal dari ekstrak tanaman suren ini tidak memberikan efek yang nyata terhadap
hama S. litura dibanding hama Eurema spp. karena pada 1 HSP mortalitas hanya mencapai 30 pada konsentrasi yang tinggi untuk ekstrak daun, sedang pada ekstrak biji
dengan konsentrasi 10 mortalitas hanya dicapai 28 Tabel 9. Kemungkinan hama S. litura yang bersifat polifag terhadap tanaman kehutanan tidak terlalu efektif dengan
perlakuan ekstrak tersebut. Tabel 9 Pengaruh letal fraksi n - heksan berbagai bagian tanaman T. sinesnis Merr.
terhadap larva Spodoptera litura F. Fraksi n -
heksan Konsentrasi
, wv Jumlah larva
Mortalitas 1 hari
2 hari 3 hari
Daun
Ranting
Kulit
Biji Kontrol
3 5
10 15
20
Kontrol 3
5 10
15 20
Kontrol 3
5 10
15 20
Kontrol 1
3 5
7
10 50
50 50
50 50
50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
50 50
2 6
10 14
26 30
4 6
10 12
16 22
2 4
10 14
22 28
6 10
18 24
28 6
10 16
20 30
34
4 10
14 18
24 28
2 8
14 22
24 30
16 22
24 34
36 10
16 22
26 34
42
8 14
18 24
28 34
4 12
20 24
28 36
2 24
32 34
42 50
Berdasarkan grafik kematian Gambar 13 pada fraksi n - heksan ternyata pada pemaparan hari pertama telah menunjukkan adanya mortalitas yang tinggi baik pada
konsentrasi yang rendah maupun yang tinggi pada semua bagian dari ekstrak tanaman
suren hingga mencapai 30 pada 1 HSP untuk perlakuan ekstrak daun 20 dan ekstrak biji 10. Kemudian mortalitas menurun pada 2 HSP dan 3 HSP hingga mencapai 2
pada ekstrak kulit 15 dan 20.
5 10
15 20
25 30
35
Ko n
tr o
l 3
5 10
15 20
Ko n
tr o
l 3
5 10
15 20
Ko n
tr o
l 3
5 10
15 20
K ont
rol 1
3 5
7 10
Daun Ranting
Kulit Biji
M o
rt a
li ta
s
1 HSP 2 HSP
3 HSP
Gambar 13 Grafik hubungan mortalitas fraksi n - heksan dengan S. litura F.
Tabel 10 Parameter hubungan konsentrasi mortalitas fraksi n-heksan dari berbagai tanaman T. sinensis Merr. terhadap larva S. litura F.
Fraksi n - heksan
a ± GB b ± GB
LC
30
SK
95
LC
50
SK
95
Daun 2,26 ± 0,39
2,79 ± 0,38 6,21
3,37 – 7,23 9,55
6,80 – 13,54 Ranting
3,26± 0,29 1,55 ± 0,28
6,11 4,17 -7,86
13,30 10,40 -18,98
Kulit 3,46 ± 0,31
1,39 ± 0,30 5,37
3,11 – 7,26 12,77
9,63 – 19,42 Biji
3,33± 0,43 2,58± 0,56
2,79 1,41 – 3,32
4,46 2,68 – 5,75
a : Intersep garis regresi Kemiringan garis regresi slope GB : Galat Baku standard error
LC : Lethal concentration untuk tanggap mortalitas SK : Selang Kepercayaan
Hasil analisis probit dengan menggunakan program Polo Plus menunjukkan bahwa fraksi n - heksan terhadap larva S. litura perlakuan ekstrak dari bagian tanaman suren
tidak cukup efektif dalam menekan perkembangan hama tersebut karena hasil analisis dengan LC
50
hasilnya sangat tinggi dan lebih besar daripada konsentrasi yang telah
diberikan untuk perlakuan dari ekstrak daun , ranting dan kulit batang sehingga diturunkan menjadi LC
30
dimana hasil analisisnya sesuai dengan konsentrasi yang dipakai, seperti yang tertera pada Tabel 10 . Hasil LC
30
untuk ekstrak biji hanya diperlukan 2,79 dengan selang kepercayaan yang digunakan 1,41 – 3,32 tetapi bila
digunakan LC
50
untuk ekstrak biji masih bisa dipakai karena hasil LC nya mencapai 4,46 dengan kisaran konsentrasi yang dipakai antara nilai 2,68 – 5,75 .
4.6. Pengaruh fraksi etyl asetat terhadap kematian S podoptera litura F.