commit to user wakil presiden. Pemilihan umum ini dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono,
pemilihan presiden ini dilakukan dalam dua putaran karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50. Pemilihan umum terakhir yang
dilakukan bangsa indonesia pada saat ini yaitu pada tahun 2009, dan dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono hanya dalam satu putaran.
Dalam penelitian ini diambil bulan Januari, Februari, dan Maret sebagai objeknya, dikarenakan peneliti ingin mendapatkan gambaran pemberitaan media
cetak mengenai kinerja pemerintahan khususnya presiden di tahun sebelumnya. Di setiap awal tahun baru, banyak dilakukan evaluasi dan refleksi kritis terhadap kinerja
pemerintahan oleh media khususnya di surat kabar. Diantara ketiga periode tersebut mempunyai banyak informasi dan karakteristik yang berbeda, misalkan pada kategori
berita politik dan ekonomi yang dominan pada surat kabar Kompas. Sedangkan peneliti mengkushuskan meneliti pemberitaan surat kabar terhadap presiden karena
presiden merupakan tokoh penting dalam suatu negara, sehingga layak untuk diberitakan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latarbelakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. Permasalahan tersebut
adalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pemberitaan tentang lembaga
kepresiden dalam halaman depan surat kabar Kompas periode Januari-Maret tahun
commit to user 1995, 1999, dan 2005 dilihat dari urutan atau prioritas tema berita, sumber berita, arah
pemberitaan, dan jenis isi berita?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai pemberitaan presiden dalam halaman depan
surat kabar Kompas periode Januari-Maret 1995, 1999, dan 2005 dilihat dari urutan atau prioritas tema berita, sumber berita, arah pemberitaan,dan jenis pemberitaan.
Dimana pada tahun-tahun tersebut mewakili pra-reformasi, transisi dan paska reformasi yang berpengaruh besar terhadap image atau citra kepemimpinan presiden.
commit to user
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang fenomena-fenomena berita yang berkembang dewasa ini khususnya tentang porsi
pemberitaan dalam media cetak.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan gambaran megenai perkembangan surat kabar indonesia dalam ranah politik Indonesia. Secara tidak langsung penelitian ini dapat memberikan
masukan kepada perusahaan media cetak mengenai kecenderungan pemberitaannya. Khusunya pada ranah pemerintahan dan politik. Penelitian ini juga diharapkan
commit to user menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai korelasi media
massa cetak terhadap pemberitaan presiden di surat kabar Indonesia.
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Komunikasi Massa
Media massa cetak yang sering disebut dengan surat kabar, berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan komunikasi termasuk dalam komunikasi massa. Dan Nimmo
dalam bukunya “Komunikasi Politik, komunikator, pesan, dan media” mengatakan komunikasi adalah:
Proses interaksi sosial yang dilakukan orang untuk menyusun makna yang merupkan citra mereka mengenai dunia yang berdasarkan
itu mereka bertindak dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol.
Pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini, terutama kemampuannya untuk menciptakan publik, menentukan issue, memberikan
kesamaan kerangka berpikir, dan menyusun perhatian publik, pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian tentang komunikasi massa.
Seperti jurnal internasional yang berjudul Communication, Power and Counter-Power
commit to user in the Network Society. Dijelaskan bahwa saluran komunikasi massa antara sistem
politik dan masyarakat bisa berasal dari televisi, radio, dan media cetak. Pada dasarnya media-media tersebut digunakan untuk mempengaruhi pemikiran khalayak,
dan saat ini media cetak menjadi penghasil informasi yang asli. Informasi-informasi tadi kemudian disebarluaskan lagi oleh televisi dan radio sehingga menjadi interaktif.
9
Ilmuwan politik Harold Lasswell mengemukakan bahwa cara yang mudah untuk melukiskan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertannyaan-
pertanyaan berikut: a. Who? Communicator, Source, Sender, adalah pelaku utama atau pihak yang
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu
Negara sebagai komunikator. b.
Says what? Message, adalah apa yang akan dikomunikasikan kepada komunikan dari komunikator.
c. In which chanel? Channel, Media, adalah alat untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada komunikan baik secara langsung dengan tatp muka maupun tidak langsung dengan media cetak elektronik
d. To whom? Communicant, Communicatee, Receiver, Recipient, adalah orang
kelompok suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.
9
Castells, Manuel, Communication, Power and Counter-Power in the Network Society, Annenberg School
for Communication
University of
Southern California,2007,
http:ijoc.orgojsindex.phpijocarticleview46 ,2007
commit to user e. With what effect? Effect, Impact, Influence, adalah dampak yang terjadi pada
komunikan setelah menerima pesan dari komunikator, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.
10
Komunikasi massa menurut Pawito dalam buku yang berjudul “Metode Penelitian Kualitatif”, disebutkan bahwa komunikasi massa merupakan suatu bentuk
komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi.
11
Hal tersebut dikarenakan media massa seperti yang telah disebutkan diatas mempunyai peran yang
begitu kuat dalam menguasai ruang publik, yang artinya dengan berita atau informasi yang disebarluaskan dengan medianya bisa menggerakkan opini masyarakat.
Arti komunikasi massa yang hampir sama juga dikemukakan oleh Onong dalam bukunya berjudul “Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktik” mengatakan para ahli
koomunikasi berpendapat yang dimaksud dengan komunikasi massa mass communication adalah komunikasi dengan menggunakan media massa. Selain itu
komunikasi massa ditujukan kepada massa, yang luar biasa banyaknya. Littlejohn menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima sub bidang dalam kajian komunikasi
massa yang berkaitan dengan media massa, yaitu: a. Media isi dan struktur
b. Hubungan-hubungan institusional
media dengan
struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan
c. Hubungan personal individu khalayak dengan media d. Dampak impact media terhadap masyarakat pengaruh media secara makro
10
Onong Effendy Uchjana. Dinamika Komunikasi, Remaja Karya Bandung, tahun 1986, Hlm 10
11
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, PT. LkiS, Yogyakarta, tahun 2007, hlm. 16
commit to user e. Pengaruh effect media terhadap individu-individu pengaruh media secara
makro Hubungan antara komunikasi massa dengan media massa bertujuan untuk
melanggengkan pesan-pesan yang ingin disampaikan komunikator terhadap komunikan. Namun, media massa baru bisa dikatakan efektif dalam membentuk
pendapat menenai isu-isu baru bila individu dan kelompoknya belum mempunyai pendapat mengenai isi-isu tersebut.
12
Dalam komunikasi massa terdapat beberapa fungsi bagi masyarakat. Menurut Dennis McQuail bahwa fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:
a. Informasi - Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat
dan dunia. - Menunjuk hubungan kekuasaan.
- Memudahkan inovasi. b. Korelasi
- Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi. - Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
- Melakukan sosialisasi. - Mengkoordinasi beberapa kegiatan, membentuk kesepakatan.
- Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relative. c. Kesinambungan
- Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus subculture serta perkembangan budaya baru.
- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
12
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1999, hlm 94
commit to user d. Hiburan
- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi. - Meredakan keteganangan sosial.
e. Mobilisasi - Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan dan kadang kala juga dalam bidang agama.
Dalam menjalankan fungsi komunikasi massa, institusi media massa menjalankan peran mediasi penengah atau penghubung. Dalam hal ini yang
dimaksud sebagai penengah adalah pihak yang berada ditengah, yang tujuannya menjembatani hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Kemudian sejalan
dengan itu, Dennis McQuail menyebutkan peran media massa sebagai berikut:
a. Media massa sebagai jendela pengalaman yang meluaskan pandangan kita dan memungkinkan kita mampu memahami apa yang terjadi di sekitar diri kita,
tanpa campur tangan pihak lain atau sikap memihak. b. Media massa sebagai juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna
terhadap peristiwa atau hal yang terpisah dan kurang jelas. c. Media massa sebagai pembawa atau penghantar informasi dan pendapat.
d. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dengan penerima melalui berbagai macam umpan balik.
e. Sebagai penunjuk jalan yang secara aktif menunjukkan arah, memberikan bimbingan atau intruksi.
commit to user f. Penyaring yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberi perhatian
khusus dan menyisihkan aspek pengalaman lainnya, baik secara sadar dan sistematis atau tidak.
g. Cermin yang memantulkan citra masyarakat terhadap masyarakat itu sendiri; biasanya pantulan citra itu mengalami perubahan distorsi karena adanya
penonjolan terhadap segi yang ingin dilihat oleh para anggota masyarakat, atau seringkali pula segi yang ingin mereka hakimi atau cela.
h. Tirai atau penutup yang menutupi kebenaran demi pencapai tujuan propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan escapism
13
.
Bertolak dari uraian mengenai peran media massa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak aspek yang membentuk dan menentukan jalannya sebuah
komunikasi massa, dan antara satu dengan yang lain memiliki keterkaitan yang erat. Media massa secara langsung berinteraksi dengan institusi-institusi lain yang ada
dalam masyarakat sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.
Kemudian, Marhaeni Fajar menambahkan setidaknya terdapat lima ciri dari komunikasi massa, kelima ciri tersebut adalah komunikasi massa berlangsung satu
arah kalaupun berlangsung dua arah umpan baliknya tertunda atau tidak langsung, komunikator yang ada pada komunikasi massa melembaga sebab media massa adalah
lembaga sosial bukan orang per orang, pesan pada komunikasi massa bersifat umum dan ditujukan pada orang banyak, media komunikasi massa menimbulkan
keserempakan, dan yang terakhir komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen yaitu, tidak saling kenal dan terdiri dari individu-individu dengan dengan
9
Dennis, McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1987, hlm 45
commit to user berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya, agama, usia, dan
pendidikan.
14
1.5.2 Surat Kabar
Media massa yang pertama kali ditemukan adalah media cetak dalam hal ini, berupa surat kabar atau majalah. Surat kabar adalah barang cetakan yang berisi
informasi, penyajian informasi dan pendidikan yang terbit secara kontinyu yang biasanya harian. Sedangkan dalam buku “Jurnalisme Masa Kini” karangan Dja’far
Assegaf, surat kabar adalah penerbitan yang berupa lembaran yang berisi berita- berita, karangan-karangan, dan iklan yang dicetak dan secara tetap atau periodik dan
dijual umum. Awalnya, surat kabar digunakan sebagai alat propaganda politik, kemudian
surat kabar perlahan-lahan menjadi perusahaan perorangan yang menjadikan berita dan hiburan sebagai komoditinya. Dalam perkembangannya sekarang, surat kabar
mencakup fungsi mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Berikut ini beberapa karakteristik surat kabar yaitu :
a. Publisitas, bahwa isi pesan harus bersifat umum dalam arti semua dapat membacanya. Dapat diartikan semua aktivitas manusia yang menyangkut
kepentingan umum dan menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan.
b. Periodesitas, bahwa surat kabar diterbitkan secara periodik dan teratur. Menunjukan pada leteraturan terbitannya, bisa harian, mingguan, atau dwi
mingguan.
14
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik, Yogyakarta, tahun 2009, Hlm 226
commit to user c. Universalitas, keserempakan isi, beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Hal
inilah yang membuat hampir semua media cetak baik lokal, regional, ataupun nasional selalu menambahkan kolom internasional pada media mereka.
d. Aktualitas, bahwa isi pesan harus sesuatu yang baru atau hangat. Tidak dipungkiri saat ini khlayak memerlukan informasi yang paling baru, hal ini
menunjuk pada kebaruan. e. Kontinuitas, bahwa isi pesan harus berkesinambungan dan terus– menerus
selama masih menjadi perhatian khalayak luas.
15
Dalam setiap terbitannya, surat kabar nasional Kompas mempunyai kewajiban untuk menyampaikan informasi sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Perubahan
dalam pemberitaan mengenai kegiatan pemerintahan membuat pemerintah yang bertindak sebagai pengontrol surat kabar yang terbit saat itu juga melakukan persuasi
dengan menggunakan media surat kabar. Banyak definisi yang bisa dikemukakan dari definisi persuasi tersebut, yaitu mengubah sikap dan perilaku orang dengan
menggunakan kata-kata dan tertulis, menanamkan opini baru, dan usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang melalui transmisi pesan.
16
Menyambung uraian diatas, menurut Dennis McQuail surat kabar memiliki enam fungsi utama,yaitu: Berguna untuk menginformasikan kepada pembaca secara
objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia. Kedua, mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus
berita. Kemudian yang ketiga adalah berfungsi untuk menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan
iklan dan media dengan mengutamakan fakta dan kebenaran.
17
15
Efendy Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi. Remaja Karya, Bandung, 1981, hlm. 198-199
16
Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komuikator, pesan, dan Media, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
tahun 2004, hlm. 119
17
Ibid Hal. 232
commit to user Perusahaan pers adalah perusahaan yang bergerak dibidang media komunikasi
massa. Merujuk pada ciri media massa, maka yang disebut perusahaan pers adalah surat kabar, majalah, perusahaan radio, perusahaan kantor berita dan perusahaan TV.
Bertolak dari ketiga fungsi surat kabar diatas, salah satu produk dari perusahaan pers yang ada di Indonesia adalah surat kabar Kompas. Kompas
menawarkan jurnalisme damai. Visi dari Kompas menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan
bermartabat, seta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Kompas tidak melibatkan diri dalam kelompok yang bersifat membatasi dalam kecenderungan
pengelompokan politik, agama, sosial dan ekonomi.
18
Peran surat kabar saat ini sudah mengalami banyak perubahan, tidak hanya sekedar menyampaikan informasi tetapi juga menyampaikan berbagai materi menarik
lainnya yang dikemas dalam informasi yang menghibur. Sementara Sumadiria mengklasifikasikan pers dalam lima bentuk kelompok
berdasarkan jenis dan wilayah sirkulasinya serta segmentasi pasarnya, yaitu pers komunitas comunity newspaper, pers lokal local newspaper, pers regional
regional newspaper, pers nasional national newspaper, dan pers internasional international pers
19
. Sumadiria menjelaskan bahwa pers nasional yang kebanyakan berkedudukan di ibukota. Wilayah sirkulasinya meliputi seluruh provinsi, kebijakan
redaksional lebih banyak menekankan kepada masalah isu, aspirasi, tuntutan dan kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa memandang sekat-sekat geografis atau
ikatan primordial seperti agama, budaya, dan suku bangsa. Dari sisi isi, isu-isu yang dimunculkan adalah isu yang tidak hanya berlaku secara nasional tetapi juga
menjangkau wilayah serta kepentingan masyarakat global secara universal.
18
www.kompas.co.id
19
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Panduan Praktis Jurnalistik
Profesional. Simbiosa Rekatama Media, Bandung, Tahun 2006, hlm 41
commit to user Daripada itu daalam sejarah jurnalistik yang ada, terdapat beberapa teori pers
yang dianut oleh negara-negara di dunia, diantaranya yang pernah ada adalah:
a. Teori Pers Authoritarian Authoritarian Press Theory, Konsep dasar dari teori pers ini adalah masyarakat tidak mempunyai kewenangan untuk mempertanyakan kebijakan
pemerintah dan hanya dalam posisi menjalankan apa yang sudah ditetapkan pemerintah. Sebaliknya pemerintah mempunyai hak untuk mengatur kehidupan pers dan menegaskan
bahwa semua keputusan pemerintah harus ditaati oleh masyarakat. b. Teori Pers Libertarian Libertarian Press Theory, Konsep dasarnya adalah masyarakat
termasuk kehidupan persnya diberi kekuasaan yang luar biasa dan berada pada posisi pers sulit atau tidak dikendalikan pemerintah.
c. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Press Theory, Konsep dasarnya adalah bahwa pers mempunyai kebebasan dan kewenangan yang disertai
tanggung jawab sosial. Didalamnya terdapat makna bahwa pemberitaan pers harus diarahkan pada kesejahteraan masyarakat.
d. Teori Pers Soviet Komunis Communist Soviet Press Theory, Konsep dasarnya adalah informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat haruslah sesuai dengan keinginan
Negara atau keinginan pemerintah yang berkuasa.
20
Pada masa Orde Baru, negara indonesia tidak menggunakan salah satu dari teori pers diatas, melainkan pada zaman pemerintahan Orde Baru Soeharto berhasil
merumuskan sisitem pers yang baru yakni pers pancasila. Satu liberalisasi gaya Indonesia dari konsep development journalism. Konsep pers pembangunan atau pers
pancasila sering didefinisikan sebagai bukan pers liberal atau pers komunis. Pers pembangunan dalam arti luas yang orientasi sikap dan tingkah lakunya bedasarkan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Hakekat pers pembangunan adalah pers yang sehat, yakni pers yang bebas dan bertanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai
20
Jani Yosef, To Be A Journalsit: Menjadi Jurnalis TV, Radio, dan Surat Kabar yang Profesional,
Graha Ilmu, tahun 2009, Hlm 16
commit to user penyebar informasi yang benar dan objektif, penyalur aspirasi rakyat , dan kontrol
sosial yang konstruktif. Seperti yang terdapat pada buku “The Pressidency and The Media” karya
Amy Mckay dan David L. Paletz, dasarnya surat kabar merupakan salah satu media yang digunakan oleh para penguasa sebagai alat eksploitasi diri dan memaksimalkan
kekuasaan mereka. Artinya siapapun orang berkuasa di suatu negeri dan mereka juga mempunyai akses yang luas terhadap media massa maka bisa dipastikan orang
tersebut akan mudah dalam mempengaruhi banyak orang dengan media massa, baik surat kabar, radio, atau televisi.
1.5.3 Berita
Definisi berita secara umum ada laporan peristiwa atau fakta yang berkaitan dengan kepentingan publik yang harus segera disampaikan. Berita menurut Prof.
Mitchel V. Charnley daalam bukunya Reporting, berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat bagi sejumlah
besar penduduk.
21
Sedangkan Dja’far H. Assegaff mendefinisikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang dipilih oleh staff redaksi surat kabar harian untuk disiarkan yang
dapat menarik perhatian pembaca. Sedangkan menurut Haris Sumadiria dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Indonesia”, berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media
21
Effendy Onong U, Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, tahun
2001. Hlm 131
commit to user online internet
22
. Menurut The GrolierWebster International Dictionary, yang dikutip oleh Hikmat Kusumaningrat dalam Jurnalistik Teori dan Praktek
23
. Berita adalah: “1 Current information about something that has taken place, or
about something not known before; 2News is information as presented by a media such as papers, radio, or television; 3 news is anything or
anyone regarded by a news media as a subject worthy of treatment.”
Berita yang baik adalah berita yang mengacu kepada nilai-nilai berita yang kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai rumus umum penulisan
berita. Fakta dan data yang dikumpulkan harus memenuhi unsure berita 5W + 1H. Menyambung dari kalimat diatas, maka suatu peristiwa bisa dianggap mempunyai
nilai berita apabila didalamnya mengandung satu atau beberapa unsur nilai berita yang disebut dibawah ini:
a. Significance seberapa penting, yaitu kejadian yang bisa mempengaruhi orang banyak atau pembacanya.
b. Magnitude besaran, yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang
dijumlahkan dalam angka menarik buat penikmat berita. c. Timeliness waktu, yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi
atau baru ditemukan. d. Proximity dekat, yaitu kedekatan disini berarti maknanya sangat bervariasi,
yakni dapat berarti dekat dalam arti lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan, mupun kepentingan yang terkait dengan yang lain.
e. Prominance tenar, yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh orang banyak, seperti orang, benda, atau tempat.
22
Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Panduan Praktis Jurnalis
Profesional, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, tahun 2006, Hlm 65
23
Hikmat Kusumaningrat dan PurnamaKusumaningrat. Jurnalistik Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung, tahun2005. Hlm 39
commit to user f. Human interest manusiawi, yaitu kejadian yang memberikan sentuhan
perasaan bagi orang banyak,kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa.
24
Bila dikaji lebih dalam apa itu nilai berita, patut untuk diketahui bahwa nilai berita itu lebih penting daripada definisi berita. Bahkan tak sedikit definisi berita
disusun berdasarkan nilai-nilai berita. Format yang dipakai dalam penulisan berita mengenai presiden dalam surat
kabar nasional Kompas bulan januari-Maret tahun 1995, 1999, 2005. Kategori ini dibagi dalam beberapa sub kategori, antara lain:
a. Hard News adalah Berita yang mengungkapkan fakta mengutamakan pada aktualitas, signifikan, dan magnitude yang menjadi cirri khas berita ini.
b. Soft News adalah berita yang mengungkapkan fakta hal yang mengandung unsur kemanusiaan dan sesuatu yang tidak biasa.
Berita yang terdapat ada di halaman depan, termasuk dalam berita hard news. Berita ini biasanya ditulis dengan piramida terbalik, tulisan yang memakai piramida
terbalik akan menggunakan pilihan kata-kata tepat, singkat, dan hanyalah berupa daftar fakta-fakta. Urut-urutannya, bagian awal adalah bagian yang paling penting ,
kurang penting, dan tidak penting. Dalam kebijakan setiap perusahaan surat kabar, mereka mempunyai
kewenangan dalam menempatkan berita di sebuah halaman. penempatan halaman ini dibagi dalam beberapa kategori, antara lain:
a. Halaman depan, yaitu penempatan berita mengenai preisden yang dimuat pada halaman muka. Biasanya berita yang ditempatkan dihalaman depan adalah
berita-berita terbaru yang sedang hangat dibicarakan khalayak.
24
Mursito BM. Penulisan Jurnalistik: Konsep dan Teknik Penulisan Berita, Studi Pemberdayaan
Komunikasi, tahun1999, hlm 38
commit to user b. Halaman dalam yaitu, penempatan berita mengenai presiden yang dimuat pada
halaman dalam atau halaman belakang. Berita yang ditempatkan pada halaman dalam merupakan berita yang kurang bila dilihat dari aspek kebaruannya.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan meneliti halaman depan dari surat kabar Kompas. Pada dasarnya halaman depan sebuah surat kabar merupakan bagian
terpenting, sebab halaman depan tersebut banyak memuat berita yang aktual disekitar pembaca. Disamping itu, halaman depan sebuah surat kabar juga sebuah maghnet
yang bisa menarik pembaca untuk membaca lebih banyak berita yang disuguhkan dihalaman-halaman selanjutnya.
Pada umumnya setiap orang mengharapkan berita yang diperoleh dapat memenuhi atau membantunya mencapai tujuan dalam kehidupannya. Berita-berita
yang diinginkan pembaca tersebut antara lain: a. Berita yang memberitahukan adanya bahaya yang mengancam kehidupannya,
bahaya fisik, semacam tindak kekerasan, bahaya alam, penyakit, dan sebagainya.
b. Mengungkapkan ancaman atau tekanan terhadap kebebasan seseorang: semacam panahanan tidak melalui prosedur hukum, penggusuran, kesenjangan
ekonomi, dan sebagainya. c. Membantu memperbaiki kedudukan ekonomi atau sosial; semacam berita
mengenai perkembangan perdagangan, situasi lapangan dan kesempatan kerja, petunjuk-petunjuk untuk menambah pendapatan, dan sebaginya.
d. Mengungkapkan perkembangan atau penghambat dalam peningkatan kehidupan semacam kemerosotan kehidupan perkotaan gelandangan,
commit to user perumahan kumuh, kemajuan dalam perumahan dan dunia hiburan , mode,
dan sebagainya.
25
Pada dasarnya berita lahir dari rekonstruksi atas realita ke dalam bentuk tertulis, dimana nilai yang terkandung dalam penulisan berita adalah melaporkan atau
menginformasikan seluk-beluk suatu peristiwa yang telah, atau sedang terjadi. Konstruksi realitas menjadi aspek yang sangat penting bagi sebuah media. Meskipun
berita sendiri bukanlah realitas, melainkan penafsiran atas realitas yang dilakukan media massa.
Dalam posisi ini media dengan wartawan sebagai ujung tombaknya melakukan interpretasi dengan menggunakan perangkat pengetahuan dan
keterampilannya. Pengetahuan, keterampilan, serta latar belakang seorang wartawan inilah yang nantinya akan banyak memberikan pengaruh pada hasil pemberitaan.
Berita yang diangkat oleh kompas sewaktu ketiga presiden menjabat yakni pada tahun 1995, 1999, dan 2005 dapat dikatakan mempunyai empat pengaruh surat
kabar dalam politik bagi masyarakat, yaitu penambahan informasi, kognitif, perilaku memilih, sitem politik. Berita yang diinformasikan oleh media lebih banyak berupa
himbauan dari presiden kepada masyarakat guna bersama membangun negara. Namun dalam isinya yang berhubungan dengan presiden, setiap media mempunyai ciri
tersendiri. Hal ini terbentuk, bergantung pada visi, misi, dan sifat media yang bersangkutan. Dalam surat kabar nasional Kompas pemberitaan mengenai presiden
cukup mempunyai porsi yang lebih dibandingkan dengan pemberitaan lainnya, terlebih pada saat zaman orde baru masih berkuasa. Dalam pemberitaan peristiwa
yang menyangkut lembaga atau tokoh tertentu, disadari atau tidak akan membentuk sebuah opini dan akhirnya menjadi citra yang bakal disandang, baik itu negatif
25
Opcit 40
commit to user maupun positif. Sejalan dengan itu, Aceng Abdullah mengatakan, citra positif muncul
karena isi pesan yang positif, dan orang atau lembaganya tentu lebih senang jika diri atau lembaganya muncul dalam media massa dalam citra positif. Sedangkan citra
negatif muncul karena isi pesan yang diberitakan adalaha negatif, dan tentu saja setiap orang orang enggan untuk diberitakan secara negatif
26
. Terlebih bagi seorang presiden, pembentukan citra positif pada jabatannya tentu secara terus menerus agar
dapat meraih simpati masyarakat, karena hal tersebut merupakan pendukung eksistensi sebuah jabatan tetinggi dalam sebuah negara.
Dalam penulisan berita, setiap surat kabar yang ada biasanya menggunakan format piramida terbalik yang sekurang-kurangnya menggunakan 3 bagian, yaitu:
pembukaan lead, tubuh body, dan penutup. Dalam sebuah susunan berita yang ada dalam surat kabar, lead merupakan
bagian terpenting dan bertugas untuk merayu pembaca untuk membaca berita tersebut hingga selesai. Lead merupakan “etalase” wajah depan dari sebuah berita yang dimuat
dalam surat kabar. Terkadang dalam sebuah berita lead yang dipakai hanya memuat unsur apa dan siapa, didalamnya memuat pernyataan tokoh penting yang dianggap
dapat diperhitungkan dan berpengaruh. Bagian kedua dalam surat kabar adalah tubuh body, yaitu bagian yang
membahas lebih lanjut pokok-pokok fakta yang terdapat pada lead. Unsur “bagaimana” dan “mengapa” biasanya mengambil banyak uraian dalam tubuh. Bagian
terakhir dalam surat kabar yaitu lebih pada akhir dari berita yang berupa kesimpulan ataupun review dari pemaparan berita yang ada pada tubuh berita.
26
Aceng, Abdullah. Press Relations; Kiat Berhubungan dengan media massa, Remaja Rosdakarya, Bandung, tahun 2004, hlm 5
commit to user Sejalan dengan hal diatas, bahwa isi berita dalam surat kabar haruslah
mempunyai bobot nilai yang dapat dipertanggungjawabkan namun seringkali ditemui sebuah berita yang memihak atau memojokkan suatu kelompok. Hal tersebut
merupakan salah satu musuh dari suatu perusahaan media, karena dibalik pemberitaan tersebut pasti ada suatu kepentingan yang menguntungkan salah satu pihak. Surat
kabar juga merupakan salah satu alat yang terlibat secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan publik, artinya surat kabar bisa menjadi alat sosialisasi
program pemerintah sebelum program tersebut disahkan. Dari sosialisasi lewat surat kabar tersebut nantinya bisa diketahui reaksi masyarakat terhadap program
pemerintah tersebut, baik yang pro maupun kontra.
1.5.4 Agenda Media
Dalam surat kabar Kompas, pengaturan agenda media adalah upaya media massa dalam mengatur suatu topik menjadi topik penting dengan lebih menonjolkan
topik tersebut dalam penyampaian informasi kepada masyarakat luas atau publik. Media senantiasa dijadikan sebagai rujukan untuk melihat penting dan
tidaknya suatu hal dan mengarahkan persepsi masyarakat dalam menilai suatu kasus yang diberitakan oleh media massa.
Perkembangan dan kebebesan surat kabar menjadikan media lebih peka terhadap berbagai isu-isu politik, ekonomi, sosial dan budaya yang seakan tak pernah
luput dari jangkauan pemberitaan media. contohnya berbagai kasus politik yang berkembang seperti kasus-kasus korupsi, persidangan para elit pejabat dan politik
hingga penderitaan masyarakat miskin setiap saat menghiasi media massa. Salah satu cara yang digunakan dalam mempengaruhi dan menyampaikan informasi kepada
masyarakat luas dalam upaya menarik perhatian dan menggiring publik untuk
commit to user mengukuti keinginan dan isu-isu yang ditampilkan, maka media massa mengatur
agenda pemberitaannya. Perkembangan media massa semakin menjadikan masyarakat sangat terikat dengan apa yang disajikan dan seakan menjadikan mereka menjadi
pasif. Sejumlah pemberitaan media massa khususnya media cetak di Indonesia yang
menyampaikan mengenai suatu topik tertentu yang dianggap penting dan kemudian menjadikannya sebagai pemberitaan utama dengan menambah durasi tentang hal
tersebut semakin tinggi dan menyampaikan setiap perkembangan topik tersebut secara terus- menurus ternyata mengakibatkan terpengaruh kepada agenda masyarakat.
Topik yang dianggap penting oleh media massa tersebut juga menjadi topik penting bagi publik dengan menjadikannya sebagai topik utama dalam perbincangan
keseharian masyarakat. Dalam penelitian ini topic yang diangkat banyak dibagi menjadi beberapa topic dianataranya adalah politik dan pemerintah, konflik dan
bencana, perekonomian, kesehatan dan kesejahteraan, serta masalah moral dan agama. Untuk mendukung tujuan media cetak menggiring publik pada isu-isu yang
diberitakan maka berita tersebut lebih banyak menempati halaman muka pada surat kabar. Hal itu dimaksudkan agar para pembaca termakan oleh berita yang memang
dibuat menonjol untuk menarik perhatian. Agenda media juga bisa sengaja dimunculkan, contoh yang bisa diamati
adalah kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN yang melibatkan mantan pejabat orde baru sudah banyak yang dilupakan. Secara tiba-tiba media massa mengekspos
keterlibatan KKn seorang mantan pejabat orde baru. Kemudian, berita tersebut menjadi perhatian utama media massa. Agenda yang dilakukan media massa ini
akhirnya akan menjadi agenda pembicaraan publik, meskipun kasusnya sudah lama
commit to user dilupakan. Semakin gencar media massa memberitakan, semakin hangat dan ramai
topic tersebut dibicarakan masyarakat.
27
1.5.5 Pendekatan Lingkungan, Komunikasi Politik, dan Pemerintahan
Pengertian pendekatan lingkungan menurut Pawito dalam bukunya yang berjudul “komunikasi politik media massa dan kampanye pemilihan” menyebutkan
bahwa pada pendekatan ini lingkungan sosial-politik yang sampai tingkat tertentu, berpengaruh terhadap komunikasi
28
. Artinya antara sistem politik dan komunikasi politik terdapat hubungan timbal balik. Perubahan yang terjadi dalam sebuah sistem
politik cenderung diikuti oleh perubahan kondisi komunikasi politik termasuk kondisi media. Dalam penelitian ini, pendekatan lingkungan dimaksudkan untuk menelti
bagaimana perubahan kondisi politik yang terjadi di Indonesia apakah juga berpengaruh pada media massa yang ada pada waktu itu, khususnya dengan surat
kabar Kompas. Pengaruh kuat yang berasal dari lingkungan sosial-politik dapat dicontohkan pada kasus kebebasan pers yang terjadi saat masa Orde Baru
dibandingkan dengan saat setelah Orde Baru atau sebelum Orde Baru. Dapat dilihat jelas perbedaannnya, dimana saat Orde Baru kebebasan gerak pers selalu diawasi oleh
pemerintah yang berkuasa sehingga apa yang ditulis oleh surat kabar merupakan kehendak dari pemerintah. Sedangkan pada masa setelah Orde Baru, kebebasan pers
dibuka selebar-lebarnya, waktu itu pers boleh menyuarakan apa saja termasuk mengkritik jalannya pemerintahan saat itu.
Sedangkan Pamela J. Shoemaker dan stephen D. Resse dalam bukunya Mediating the Message Theories of Influences on Mass Media Content mengatakan
27
Nurudin,Pengantar Komuikasi Massa, PT. Raja Grafindo Persada, hal. 196 th. 2007
28
Pawito, Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Jalasutra, tahun 2009. Hlm 35
commit to user apa yang disajikan oleh media pada dasarnya adalah akumulasi dari pengaruh yang
beragam. Mereka menuliskan ada beberapa faktor lingkungan diluar media yang bisa mempengaruhi pemberitaannya. Seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
“In this chapter, we shift our attention to factor extrinsic to outside of the media organization. They concluded the source of the information that
becomes media contents, such us special interest group, public relation campaigns, and even the news organzation themselves; revenue source, such
as advertisers and audiences; other social intitutions, such us business and goverment; economic environment; and technology.”
Dalam bagian ini, kami memindahkan perhatian kami pada faktor ekstrinsik dari organisasi media. Faktor tersebut disimpulkan ssebagai
sumber informasi media yang menjadi isi media, seperti kelompok penekan, kampanye politik, dan bukan organisasi berita itu sendiri; sumber
pendapatan, seperti iklan dan penonton; institusi sosial yang lain, seperti saingan bisnis dan pemerintah; lingkungan ekonomi, dan teknologi.
29
Sejalan dengan itu dalam bukunya Pamela J. Shoemaker dan stephen D. Resse menjelaskan lagi mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi media tersebut,
yaitu: a. Sumber berita, sumber berita disini dipandang bukanlah sebagai pihak yang
netral yang memberikan informasi apa adanya, ia juga mempunyai kepentingan untuk
mempengaruhi media dengan berbagai alasan: memenangkan opini publik, atau memberi citra tertentu pada khalayak, dan
seterusnya. Sebagai pihak yang mempunyai kepentingan, sumber berita tentu memberlakukan politik pemberitaan. Ia akan memberikan informasi yang
tidak baik bagi dirinya, dan mengembargo informasi yang tidak baik bagi dirinya. Kepentingan sumber berita ini sering kali tidak disadari oleh media.
b. Sumber penghasilan media, berupa iklan, atau bisa juga berupa
pelangganpembeli media. Media harus bertahan, dan bertahan hidup
29
Pamela J. Shoemaker dan stephen D. Resse, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass
Media Content, 2nd Edition. NY. Longman Publisher. 1996.Hlm 175
commit to user kadangkala media harus berkompromi dengan sumber daya yang membiayai
mereka. Misalnya media tertentu tidak memberitakan kasus tertentu yang berhubungan dengan pengiklan. Pihak pengiklan juga mempunyai strategi
untuk memaksakan versinya pada media. Tentu saja ingin kepentingannya dipenuhi, itu dilakukan di antaranya dilakukan dengan cara memaksa media
mengembargo berita yang buruk bagi mereka. Pelanggan dalam banyak hal juga ikut mewarnai pemberitaan media. Tema tertentu yang menarik dan
terbukti mendongkrak penjualan akan terus-menerus diliput oleh media. Media tidak akan mensia-siakan momentum peristiwa yang disenagi oleh
khalayak. c. Pihak-pihak eksternal yang lain, seperti pemerintah, persaingan bisnis,
lingkungan ekonomi, dan teknologi yang berkembang saat ini. Pengaruh ini sangat ditentukan oleh corak dari masing-masing lingkungan eksternal media.
Dalam negara yang otoriter misalnya, pengaruh pemerintah menjadi faktor yang dominan dalam menentuka berita apa yang disajikan. Keadaan ini tentu
saja berbeda di negara yang demokratis dan menganut liberalisme. Campur tangan negara praktis tidak ada, justru pengaruh yang besar terletak pada
lingkungan pasar dan bisnis. Persaingan bisnis dan lingkungan ekonomi mempengaruhi strategi dan kebijakan yang diambil oleh media. Sedangkan
perkembangan teknologi informasi yang cepat menuntut media untuk selalu aktif mengikuti perkembangannya.
Sejalan dengan asumsi dari pendekatan lingkungan diatas, kaitannya dengan komunikasi politik. Bahwasannya terdapat berbagai macam definisi tentang politik,
pada umumnya politik bisa dimaknai sebagai bermacam kegiatan dalam suatu sistem
commit to user atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu. Dengan mengutip pandangan dari Lasswell yang menyatakan bahwa politik tidak hanya membahas mengenai persoalan who, gets,
what, when, and how siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana, melainkan juga who, says, what, in which, channel, to whom, with what effect siapa menyatakan apa
melalui sarana mana, kepada siapa, dengan pengaruh apa serta tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas tindakan lainnya.
30
Sejalan dengan uraian definisi diatas dapat disimpulkan konsep pokok dari politik adalah:
a. Negara state b. Kekuasaan power
c. Pengambilan keputusan decisionmaking d. Kebijaksanaan policy, beleid
e. Pembagian distribution atau alokasi allocation.
31
Dalam kajian ini yang paling menjadi persoalan adalah mengenai kekuasaan dari pemimpin negara ataupun pemerintah, dan setiap pemimpin negara mempunyai
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang menguntungkan atau merugikan bagi pelaku persuratkabaran dan masyarakat. Pada dasarnya surat kabar yang merupakan
media publik yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan pemerintah, maka dari itu surat kabar tidak hanya menyuarakan kepetingan dari pemerintah saja tetapi
juga menampung dan mempertimbangkan masukan dari masyarakat yang disampaikan melalui media publik tersebut. Interaksi antara pemerintah dan
masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat dalam wilayah tertentu. Bahwa
proses politik dapat diasosiasikan dengan komunikasi massa, dan karenanya juga
30
ibid, hlm. 8
31
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, tahun 2002, Hlm.
9
commit to user dapat dikaitkan dengan media massa sehingga media massa tampak sangat berperan
dalam mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap pemerintah. Semua yang dilakukan oleh lembaga dan elit pemerintahan dapat
dikategorikan sebagai politik, tetapi politik tidak terbatas pada kegiatan lembaga pemerintahan, dengan kata lain pemerintah hanya salah satu unsur dalam proses
politik.
1.6 Definisi Konsepsional