commit to user Interpretasi jika
2
X
hitung
dari
2
X
tabel
maka ada perbedaan signifikan, hipotese diterima, tetapi jika
2
X
hitung
dari
2
X
tabel
maka tidak ada perbedaan signifikan, hipotesis ditolak.
1.9.7 Pengkodingan dan Realibilitas
Pengkodingan dalam penelitian ini digunakan untuk menjaga kepercayaan dan objektifitas, untuk kebutuhan pengkodingan digunakan dua orang mahasiswa
komunikasi FISIP UNS dengan pertimbangan relatif lebih memahami persoalan dibandingkan dengan mahasiswa jurusan lain.
Untuk menghindari bias pengkodingan dan tetap memiliki kredibilitas dan objektivits maka dilakukan uji realibilitas terhadap hasil pengkodingan yang
dilakukan peneliti. Tujuan digunakannya dua orang sebagai pengkoder adalah untuk memperoleh kesepakatan atau tujuan bersama sehingga diharapkan realibilitas tinggi.
Realibilitas
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pretest dengan melakukan koding sampel kedalam kategorisasi.kegiatan ini selain dilakukan oleh peneliti juga dilakukan
oleh orang lain yang ditunjuk periset sebagai pembanding. Uji ini dikenal dengan uji antar kode. Kemudian hasil pengkodingan dibandingkan dengan menggunakan:
Uji Realibilitas
Keterangan: CR
= Coefisien Realibility
2 1
2 N
N M
CR +
=
commit to user M
= Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding hakim dan periset;
2 1
N N +
= Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding hakim dan periset
Hasil dari penghitungan diatas disebut observed agreement persetujuan yang diperoleh dari penelitian. Selanjutnya untuk memperkuat hasil uji realibilitas diatas,
digunakan rumus Scoot Karen ketika hanya menggunakan rumus Holsty diatas, kita dianggap mengabaikan atau tidak memperhitungkan tingkat persetujuan antar
intercoder pengkoding. Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:
Menentukan presentase persetujuan yang diharapkan, yaitu proporsi dari jumlah pesan yang dikadratkan.
Memasukkan kedalam rumus Scoot sebagai berikut: Persetujuan yang nyata – Persetujuan yang diharapkan
Pi = 1 – Persetujuan yang diharapkan
Keterangan:
Pi : nilai keterandalan Observed agreement persetujuan nyata: presentase yang diharapkan dari pernyataan
yang disetujui antar pengkode yaitu nilai CR; Expected agreement persetujuan yang diharapkan: presentase persetujuan yang
diharapkan, yaitu proporsi dari jumlah pesan yang dikuadratkan. Ambang batas penerimaan yang sering dipakai untuk uji realibilitas kategorisasi
adalah 0,75. Jadi jika persetujuan antar pengkoding periset dan pengkoding sudah
commit to user mencapai tingkat keterandalan atau kepercayaan
37
. Bahkan Lasswell dalam Flourney mengatakan bahwa nilai-nilai yang menunjukan 70 sampai 80 persen kesamaan antara
atau dikalangan para pengkoding independen dapat diterima baik sebagai keterpercayaan yang memadai
38
.
37
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, KOmunikasi Pemasaran. Kencana, Jakarta, tahun 2007
hlm. 236
38
ibid hlm 192-193
commit to user
BAB II GAMBARAN UMUM SURAT KABAR KOMPAS
2.1 Sejarah dan Perkembangan Surat Kabar Kompas
Surat kabar harian Kompas merupakan surat kabar yang didirikan oleh Jacob Oetama dan Auwjong Peng Koen lebih dikenal dengan PK Ojong serta wartawan
lainnya sepert Thedorus Purba dan Tinon Prabawa di Jakarta. Kantor redaksi terletak di jalan Palmerah selatan 26-28 Jakarta 10270. Surat kabar Kompas diterbitkan oleh
PT. Kompas Media Nusantara dengan Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers SIUPP SK Menteri Penerangan RI Nomor0130SKMENPENSIUPPA.71985 tanggal 19
November 1985 dan keputusan Laksus Pangkopkamtibda No. 130PC1969 tanggal 12 Januari 1969 dan terdaftar di ISSN dengan nmr 0215-207 X. Surat kabar ini
dicetak oleh PT. Gramedia Kompas terbit 7 kali dalam seminggu, dengan halaman regular sebanyak 36 lembar.
Surat kabar Kompas saat didirikan bersamaan dengan panasnya suhu perpolitikan di Indonesia karena Negara dalam kondisi tidak menentu oleh sebab
adanya PKI Partai Komunis indonesia yang terlanjur mendominasi. Pada awalnya PK jong dan Jacob Oetama berniat menggunakan nama Bentara Rakyat yang artinya
adalah pengawal rakyat karena diharapkan surat kabar ini dapat berperan sebagai pengawal kepentingan rakyat. Namun, usul tersebut ditolak oleh presiden Soekarno
dan nama itu diganti dengan nama Kompas yang bermakna sebagai petunjuk arah, sedangkan nama Bentara Rakyat tetap dpakai, tetapi digunakan sebagai nama
Yayasan Kompas. Maka sejak 28 Juni 1965, surat kabar Kompas secara resmi menjadi salah satu surat kabar yang terbit secara teratur mengimbangi surat kabar