Yumike Mose, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain POE Pada Materi Koloid Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru tentang
keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran POE. Wawancara dilakukan secara terstruktur. Pedoman wawancara terdiri dari 8 butir soal beralasan. Kisi-
kisi pedoman wawancara disajikan pada Tabel 3.6 dan instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran B.3.
Tabel 3.6. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru
No Indikator
Nomor Pertanyaan
Jumlah Pertanyaan
1 Respon guru terhadap pembelajaran
POE yang telah dilakukan 1, 2, 3, 4,
4 2
Respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran koloid melalui model
pembelajaran POE 5, 6,
2
3 Tanggapan guru mengenai keunggulan
dan kelemahan model pembelajaran POE dibandingkan dengan model
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru
7, 8 2
Jumlah 8
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7. Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data
Teknik Pengumpulan Data
Keterangan
1 Keterampilan Berpikir
Kritis dan Keterampilan Proses
Sains Pretes dan postes
tes essay Dilakukan di awal dan
akhir pembelajaran
2 Tanggapan terhadap
model pembelajaran POE
Angket siswa dan wawancara
guru Dilakukan setelah
pembelajaran
Yumike Mose, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain POE Pada Materi Koloid Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini diperoleh tiga macam data yaitu data hasil tes, data hasil wawancara dan data hasil angket. Pengolahan data diawali dengan mengukur
validitas. Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam
penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur isi
yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur Sudjana, 1989:13. Validitas isi dari suatu tes
diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap isi yang terkandung dalam tes, apakah isinya telah mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi
atau keterampilan yang diujikan. Validitas isi dilakukan melalui judgment ahli. Hasil dari validitas isi dapat dilihat pada lampiran A.11.
Data yang diperoleh dari penelitian adalah data mentah yang belum memiliki makna. Agar data hasil penelitian memiliki makna dan memberikan
jawaban atas permasalahan yang diajukan, maka data harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat memberikan arahan untuk pengkajian lebih lanjut.
Dalam melakukan pengolahan data tes tertulis, dilakukan langkah-langkah berikut hingga nantinya didapat suatu data akhir.
a. Menghitung nilai pretes dan postes setiap siswa pada setiap kategori dengan menggunakan rumus berikut :
Nilai = x 100
b. Menghitung normalitas gain 100 antara skor pretes dan postes. Gain merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Gain yang diperoleh dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah
pembelajaran dihitung dengan rumus N-Gain yaitu : g =
Meltzer, 2002: 1260
Yumike Mose, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain POE Pada Materi Koloid Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan : S
post
= skor tes akhir S
pre
= skor tes awal S
maks
= skor maksimum Kategorisasi perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini
Hake, 1998: 65: Tabel 3.8. Kategori Gain Ternormalisasi
N-Gain N-Gain
Kategori
g0,30 g30
Rendah 0,30≤g≤0,70
30≤g≤70 Sedang
g0,70 g70
Tinggi Data angket yang diperoleh berupa respon siswa diolah dengan melakukan
skoring terlebih dulu. Setelah skoring kemudian data diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada Tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9. Tafsiran Persentase Data Kualitatif Persentase
Kategori
80-100 Baik sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Kurang sekali
Arikunto, 2011:245
Yumike Mose, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain POE Pada Materi Koloid Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN