Identifikasi dan Perumusan Masalah

6 Risna Kartika, 2014 Efektivitas Assertive Training Dalam Menangani Korban Cyberbullying Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Pelajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempertahankan harga diri. Bentuk untuk mempertahankan harga dirinya adalah dengan mendorong korban untuk tetap tenang dan terkontrol ketika mengalami bullying . Berdasarkan fenomena yang muncul akibat cyberbullying maka perlu strategi bimbingan dan konseling untuk menangani permasalahan tersebut, salah satunya melalui konseling. Teknik assertive training dirancang untuk membantu siswa korban cyberbullying dalam pengelolaan emosi dan berperilaku secara tepat namun tetap menghargai orang lain.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Cyberbullying merupakan fenomena baru dalam bullying yang dilakukan melalui internet, ponsel, chatting, e-mail, website, atau video game. Beran dan Li Mishna et al., 2010:6 mengungkapkan siswa yang mengalami cyberbullying melaporkan perasaan kesedihan, kecemasan, dan perasaan takut dan tidak dapat konsentrasi sehingga berdampak pada prestasinya. Tekanan emosional yang dialami oleh korban cyberbullying dapat memiliki sejumlah konsekuensi negatif. Misalnya, korban cyberbullying lebih cenderung menunjukkan gejala depresi dan masalah perilaku, seperti membawa senjata ke sekolah, dibandingkan dengan teman mereka yang bukan korban Parris et al, 2011. Para peneliti juga menemukan korban cyberbullying antara usia 10 dan 17 lebih mungkin untuk penyalahgunaan narkoba Parris et al, 2011. Johnson 2011:6 mengungkapkan konselor perlu memberikan beberapa keterampilan untuk mengatasi trauma terhadap korban cyberbullying. Salah satu keterampilan yang diungkapkan adalah keterampilan ketegasan. Keterampilan ini berguna agar siswa tepat mengungkapkan perasaannya. Korban cyberbullying adalah siswa yang menerima tindakan dari seseorang atau individu lain berupa ejekan, cemoohan, mempermalukan, dan mengganggu melalui media elektronik berupa pesan teks, e-mail, foto dan chatting sehingga menyebabkan siswa mengalami ketakutan, sedih, cemas, dan penurunan prestasi akademik. Adapun tanda-tanda yang menjadi indikasi siswa sebagai korban adalah 1 gugup ketika menerima pesan teks, pesan instan, atau email, 2 7 Risna Kartika, 2014 Efektivitas Assertive Training Dalam Menangani Korban Cyberbullying Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Pelajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gelisah pergi ke sekolah atau berpura-pura menjadi sakit, 3 enggan untuk berbagi informasi mengenai aktivitas online, 4 marah atau depresi yang tidak dapat dijelaskan terutama setelah online, 5 tiba-tiba mematikan atau berjalan jauh dari penggunaan komputer, 6 penarikan dari teman dan keluarga dalam kehidupan nyata, 7 sakit perut atau sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, 8 kesulitan tidur di malam hari, 9 berat badan tidak dapat dijelaskan turun atau naik, dan 10 berpikiran untuk bunuh diri atau melakukan usaha bunuh diri. Assertive training adalah teknik dalam konseling behavioral yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran siswa secara lebih terbuka serta dapat bertindak dengan tepat juga tetap menghargai orang lain. Assertive training dapat mengurangi perilaku agresi dan kecemasan, salah satu contohnya korban cyberbullying. Korban cyberbullying mengalami gangguan seperti takut, sedih, cemas, dan sulit berkonsentrasi yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar. Gangguan yang muncul dipengaruhi oleh ketidaktegasan korban baik kepada diri sendiri maupun kepada pelaku. Salah satu bentuk layanan yang dapat diberikan kepada korban adalah keterampilan untuk dapat bersikap tegas. Layanan bimbingan dan konseling melalui konseling behavioral dengan salah satu tekniknya yaitu assertive training dipercaya efektif untuk membantu korban cyberbullying dalam bersikap tegas dan meningkatkan harga diri. Berdasarkan rumusan masalah, pertanyaan penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Seperti apa gambaran korban cyberbullying dan karakteristik korban cyberbullying pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Pelajaran 20132014? 2. Seperti apa program bimbingan dan konseling melalui teknik assertive training untuk menangani korban cyberbullying pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung? 3. Apakah assertive training efektif dalam menangani korban cyberbullying? 8 Risna Kartika, 2014 Efektivitas Assertive Training Dalam Menangani Korban Cyberbullying Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Pelajaran 20132014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS MATEMATIS SISWA (Kasus: Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 9 58

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 60

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 68

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 18 64

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 27 61

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUGAN (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Talangpadang Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 8 56

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 3 53

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 12 50