Hasil pengamatan homogenitas sediaan Hasil penentuan pH sediaan Hasil penentuan viskositas sediaan

Tabel 4.4. Data pengamatan perubahan bentuk, warna, dan bau sediaan Pengamatan Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 35 Bentuk FI b b b b b b FII b b b b b b FIII b b b b b b Warna FI c c c c c c FII c c c c c c FIII c c c c c c Bau FI bk bk bk bk bk bk FII bk bk bk bk bk bk FIII bk bk bk bk bk bk Keterangan: b : viskositas baik c : coklat tanpa endapan bk : bau khas buah belimbing wuluh Dari hasil uji stabilitas gel ekstrak etanol buah belimbing wuluh mempunyai bentuk, warna dan bau sediaan yang stabil.

4.6.2 Hasil pengamatan homogenitas sediaan

Pengamatan homogenitas sediaan gel ekstrak etanol buah belimbing wuluh dilakukan terhadap tiga formula: FI Formula mengandung 10 ekstrak, FII Formula mengandung 20 ekstrak dan FIII Formula mengandung 30 ekstrak dilakukan dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada dua keping kaca transparan. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5. Data pengamatan homogenitas sediaan Pengamatan Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 35 Homogenitas FI h h h h h H FII h h h h h H FIII h h h h h H Keterangan: h : homogen Universitas Sumatera Utara Hasil pemeriksaan homogenitas pada awal menunjukkan bahwa seluruh sediaan gel tidak memperlihatkan adanya butir-butir kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen Ditjen POM, 1985. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 63.

4.6.3 Hasil penentuan pH sediaan

Penentuan pH sediaan gel ekstrak etanol buah belimbing wuluh dilakukan terhadap tiga formula: FI Formula mengandung 10 ekstrak, FII Formula mengandung 20 ekstrak dan FIII Formula mengandung 30 ekstrak dilakukan dengan menggunakan pH meter Trans instruments. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6. Data pengukuran pH sediaan Pengamatan Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 35 pH FI 4,6 4,6 4,6 4,5 4,5 4,5 FII 4,4 4,4 4,4 4,3 4,3 4,3 FIII 4,2 4,2 4,2 4,1 4,1 4,1 Blanko 6,8 6,8 6,8 6,7 6,7 6,7 Berdasarkan pengukuran pH dari masing-masing formula selama pengamatan terjadi penurunan pH dan secara keseluruhan terlihat bahwa pH dari sediaan gel ekstrak etanol buah belimbing wuluh menurun dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Sediaan gel untuk blanko tanpa penambahan ekstrak etanol belimbing wuluh juga mengalami penurunan pH tetapi menurut Tranggono dan Latifah, 2007 masih berada dalam range normal pH kulit antara 3,5-5. Universitas Sumatera Utara

4.6.4 Hasil penentuan viskositas sediaan

Penentuan viskositas sediaan gel ekstrak etanol buah belimbing wuluh dilakukan terhadap tiga formula: FI Formula mengandung 10 ekstrak, FII Formula mengandung 20 ekstrak dan FIII Formula mengandung 30 ekstrak dilakukan dengan menggunakan viskometer bola jatuh Haake 597 Gerbruder Berlin. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7. Data viskositas sediaan Sediaan Viskositas cp Blanko 57,092 FI 63,465 FII 65,652 FIII 71,411 Keterangan: = hasil rata-rata tiga kali pengukuran Hasil penentuan nilai viskositas sediaan di atas menunjukkan semakin besar jumlah penambahan ekstrak etanol buah belimbing wuluh semakin besar pula nilai viskositas sediaan. Hal ini disebabkan ekstrak etanol mempunyai tekstur yang lebih kental dibanding basis gel yang digunakan untuk sediaan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 80.

4.6.5 Hasil uji iritasi

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

44 269 103

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

23 97 92

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Daun Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat.

4 47 90

Pengaruh Pemberian Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Pada Kerang (Bivalvia) Yang Berasal Dari Laut Belawan Tahun 2010

7 59 114

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar.

0 3 11

FORMULASI GEL DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Lina) SEBAGAI ANTI JERAWAT.

0 3 7

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

0 3 20