PS- ASA Karakteristik Klinis Perubahan Hemodinamik pada Kedua Kelompok

Jenis tingkat pendidikan terbanyak pada penelitian ini adalah SMA pada kelompok A 10 orang 83.33 dan pada kelompok B ada 6 orang 50. Jenis tingkat pendidikan dianalisis dengan uji chi square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok penelitian didapatkan p = 0.172 berarti tidak ada perbedaan bermakna jenis pekerjaan antara kedua kelompok. .

5.1.4 PS- ASA

Karakteristik lama puasa, jumlah cairan pengganti puasa dan status fisik ASA pada penelitian terlihat pada tabel 5.3 berikut. Tabel 5.3 Status Fisik ASA Variabel Kelompok A n=12 Kelompok B n=12 PS ASA 1 12 12 2 Karakteristik Status ASA tidak dianalisa karena di antara kedua kelompok Status ASA hanya terdiri satu variabel yaitu PS ASA 1

5.1.5 Karakteristik Klinis Perubahan Hemodinamik pada Kedua Kelompok

Karakteristik klinis perubahan hemodinamik pada kelompok koloid dengan kelompok efedrin yaitu tekanan sistolik, diastolik, tekanan arteri rerata MAP, laju nadi pada saat pre induksi, 1 menit,5 menit,10 menit, 15 menit, 20 menit setelah induksi. Tabel 5.4 Karakteristik Klinis Hemodinamik Pre Induksi Hemodinamik Kelompok A Nilai P Kelompok B Nilai P SistolikmmHg 0.201 0.163 Diastolik mmHg 0.103 0.147 MAP mmHg 0.384 0.592 Laju Nadi xmenit 0.990 0.204 MAP = Mean Arterial Pressure MAP Uji Shapiro-Wilk Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Tekanan darah sistolik rerata pada kedua kelompok Waktu Kelompok A Kelompok B p Pre induksi 115 SD 9.16 117.58SD10.49 0.878 Menit 1 100.75 SD 15.34 95.50 SD 12.82 0.331 Menit 5 106.08 SD 12.57 103.42 SD 13.19 0.973 Menit 10 114.67 SD 9.57 113.42 SD9.77 0.961 Menit 15 118.42 SD 6.37 115.17 SD 8.726 0.429 Menit 20 119.92 SD 6.87 118.33 SD 8.10 0.848 Perubahan dinamis tekanan darah sistolik kelompok A tidak terdapat perbedaan yang bermakna dimana diperoleh nilai p untuk uji t berpasangan 0,05. Demikian juga pada kelompok B, tidak diperoleh perbedaan yang bermakna p0,05. Dalam hal ini secara klinis ditemukan penurunan pada kelompok A adalah sekitar 14.25 mmHg dan pada kelompok B sekitar 22.08 mmHg Gambar 5.1 Perubahan Tekanan darah sistolik rerata pada kedua kelompok 20 40 60 80 100 120 140 TD SISTOLIK PRE INDUKSI TD SISTOLIK MENIT 1 TD SISTOLIK MENIT 5 TD SISTOLIK MENIT 10 TD SISTOLIK MENIT 15 TD SISTOLIK MENIT 20 KELOMPOK A KELOMPOK B Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Tekanan darah diastolik rerata pada kedua kelompok Waktu Kelompok A Kelompok B P Pre induksi 75.08 SD 6.74 76.33 SD 9.34 0.282 Menit 1 64.08 SD 13.507 61.58 SD 8.97 0.220 Menit 5 63.83 SD 14.28 67.67 SD 9.63 0.283 Menit 10 69.67 SD 12.09 70.42SD 11.77 0.905 Menit 15 71.75SD 7.51 70.08SD 11.27 0.320 Menit 20 72.17 SD 7.92 72.83 SD 10.73 0.687 Gambar 5.2 Perubahan Tekanan Diastolik Rerata pada Kedua Kelompok Perubahan dinamis tekanan darah diastolik kelompok A tidak terdapat perbedaan yang bermakna dimana diperoleh nilai p untuk uji t berpasangan 0,05. Demikian juga pada kelompok B, tidak diperoleh perbedaan yang bermakna p0,05. Namun, secara klinis ditemukan penurunan pada menit 0 ke menit 1 sekitar 9 mmHg pada kelompok A dan 14.75 mmHg pada kelompok B. 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 KELOMPOK A KELOMPOK B Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 MAP rerata pada kedua kelompok Waktu Kelompok A Kelompok B P Pre induksi 88.39 SD 6.18 90.08 SD 9.27 0.300 Menit 1 76.31 SD 13.61 72.89 SD 9.72 0.241 Menit 5 77.92 SD 13.44 79.58 SD 10.37 0.469 Menit 10 84.67 SD 10.82 84.75 SD 10.72 0.978 Menit 15 87.31SD 6.60 85.11 SD 9.89 0.354 Menit 20 88.08 SD 7.14 88SD 9.55 0.714 Gambar 5.3 Perubahan MAP Rerata pada Kedua Kelompok Perubahan dinamis tekanan arteri rerata MAP tidak terjadi penurunan yang bermakna pada kedua kelompok, dimana diperoleh nilai p untuk uji t berpasangan p0,05. Demikian juga pada kelompok B, tidak terjadi penurunan yang bermakna p0,05 Namun, secara klinis ditemukan penurunan pada menit 0 ke menit 1 pada kelompok A sekitar 12.08 mmHg dan pada kelompok B sekitar 17.19 mmHg. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 MAP PRE INDUKSI MAP MENIT 1 MAP MENIT 5 MAP MENIT 10 MAP MENIT 15 MAP MENIT 20 KELOMPOK A KELOMPOK B Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Laju nadi rerata pada kedua kelompok Waktu Kelompok A Kelompok B P Pre induksi 82.33 SD 9.80 85.92 SD 6.33 0.289 Menit 1 78.75 SD 10.95 81.92 SD 16.43 0.521 Menit 5 80.33SD 13.38 85.50 SD 8.296 0.388 Menit 10 82 SD 10.14 85 SD 9.29 0.867 Menit 15 83 SD 10.85 85.58 SD 9.09 0.728 Menit 20 83.33 SD 7.13 87.92 SD 10.59 0.374 Gambar 5.4 Perubahan Laju Nadi Rerata pada Kedua Kelompok Perubahan dinamis laju nadi tidak terjadi penurunan yang bermakna pada kedua kelompok, dimana diperoleh nilai p untuk uji t berpasangan p0,05. Demikian juga pada kelompok B, tidak terjadi penurunan yang bermakna p0,05. 5.2 Pembahasan 5.2.1 Gambaran Umum

Dokumen yang terkait

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

4 93 98

Perbandingan Kadar Gula Darah Antara Pemberian Anestesi Spinal dengan Anestesi Epidural pada Pasien Sectio Caesaria

1 43 65

Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

1 78 66

Perbandingan Efektivitas Antara Hydroxyethyl Starch (HES) 130/0.4 Dengan Efedrin 10 mg Dalam Mencegah Hipotensi Pada Pasien Seksio Sesarea Dengan Anestesi Spinal

3 41 91

Perbandingan Efek Koloding Hes dan Ringer Laktat Terhadap Hipotensi Akibat Spinal Anestesi pada Wanita Hamil yang Menjalani Seksio Sesaria

5 339 88

Perbandingan Penambahan Petidin 0,1mg/Kgbb Dengan 0,2mg/Kgbb Ke Dalam Bupivacain Hiperbarik 20 Mg Untuk Mencegah Menggigil Pada Anestesi Intratekal

0 43 114

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Pasien Seksio Sesarea Pertama Dengan Pasien Seksio Sesarea Berulang Di Rs. Prikasih Tahun 2013

0 6 53

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FISIOLOGI NYERI - Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

0 1 17