KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Administrasi Provinsi Jambi

Provinsi Jambi dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 61 tahun 1958.

0 Provinsi Jambi terletak antara 0 0 45’ sampai 2 45’ Lintang Selatan dan antara 101 0 10’ sampai 104 0 55’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 53.436 km 2 , yang

2 terdiri atas daratan 51.000 km 2 dan lautan 426 km . Provinsi Jambi berbatasan sebelah utara dengan Provinsi Riau, sebelah timur dengan laut cina selatan,

sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. Provinsi Jambi terdapat 9 kabupaten dan 128 Kecamatan serta 1.179 Desa dan 150 kelurahan. Jumlah penduduk di tahun 2008 mencapai 2.788.269 jiwa dengan

kepadatan penduduk mencapai 52,18 orang/Km 2 dan laju pertumbuhan mencapai 1,68% (Tabel 5). Angka kepadatan penduduk per hektar ini menunjukan trend peningkatan. Di tahun 2004 terdapat 49,0 orang/Km 2 , tahun 2005 terdapat 49,7 orang/Km 2 , tahun 2006 terdapat 50,2 orang/Km 2 dan tahun 2007 terdapat 51,3 orang/Km 2 (Jambi dalam Angka 2009).

Tabel 5. Wilayah administrasi dan kependudukan provinsi Jambi No.

Nama Kabupaten

Luas Populasi Kecamatan 2 Desa (km ) (orang)

5 Muaro Jambi

6 TanjungJabung Barat

7 Tanjung Jabung Timur

12 95 6.340 265.547 Sumber: BPS (2009)

9 Tebo

4.2 Kawasan Hutan dan Organisasi

Kawasan hutan dapat dibedakan atas 2 (dua) tipe yakni kawasan hutan negara dan kawasan hutan milik. Kawasan hutan negara dapat berupa hutan adat dan hutan yang tidak ada status kepemilikan. Kawasan hutan negara dapat

diklasifikasikan atas kawasan hutan tetap dan kawasan hutan tidak tetap. Kawasan hutan tetap terdiri atas kawasan hutan konservasi (kawasan suaka alam dan pelestarian alam), kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi. Kawasan hutan tidak tetap terdiri atas kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi.

Luas kawasan hutan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 412/Kpts-II/1999 adalah 2.179.440 hektar atau 42,73% luas daratan. Luas kawasan hutan lindung 191.130 hektar, kawasan hutan produksi terbatas 340.700 hektar, kawasan hutan produksi tetap 971.490 hektar (Kemenhut 2009). Tabel 6. Klasifikasi hutan menurut TGHK dan tutupan hutan

Citra Tahun

Luas TGHK Fungsi

Tipe Tutupan

Non_Hutan

Hutan

122.100 Produksi Tetap

Non_Hutan

Hutan

499.500 Produksi Terbatas

Non_Hutan

Hutan

107.000 Areal Penggunaan Lain Hutan

Non_Hutan

161.200 2.920.560 (APL)

Non_Hutan

5.100.000 Sumber: Kemenhut (2008)

TOTAL

Produksi hasil hutan terbesar di tahun 2008 adalah pulp yakni 506.804 m 3 atau turun 24.92% dibandingkan periode sebelumnya (BPS 2009). Komoditi berikutnya adalah kayu bulat mencapai 108.722 ton atau turun 68,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi kayu yang menurun seiring dengan meningkatnya laju deforestasi di Provinsi Jambi. Tahun 2002 telah mengalihkan kawasan hutannya untuk perkebunan seluas 345.7756 hektar. Kebakaran hutan di provinsi Jambi ditaksir sejak tahun 2002 – 2007 mencapai 4.725 hektar dengan sebaran titik api di tahun 2004 terdapat 2.141 tahun 2005 mencapai 985 tahun 2006 mencapai 6.948 dan di tahun 2007 mencapai 3.120 dan pada akhir tahun 2008 mencapai 1.970. Suatu angka yang menunjukan terdapat penurunan potensi

Penurunan produksi hasil hutan dan meningkatnya sebaran titik api mengakibatkan

oleh vegetasi berhutan. Budiharto (2009) menyebutkan bahwa cadangan karbon di provinsi Jambi periode 1990, 2000, 2003 dan 2006 mengalami penurunan sebanyak 6.52 Mt/tahun dengan laju perubahan penutupan lahan di tahun 1990-2000 mencapai 4.813.301

penurunan

tutupan lahan

ha, 2000-2003 mencapai 4.813.305 ha dan di tahun 2003-2006 mencapai 4.813.237 ha. Kemenhut (2009) menyebutkan bahwa laju deforestasi di Provinsi Jambi antara tahun 2003 – 2006 mencapai 55.368, 2 hektar atau rata-rata tahunan mencapai 18.456,1 hektar/tahun (Tabel 7). Tabel 7. Deforestasi Provinsi Jambi di dalam dan diluar kawasan hutan tahun

2003-2006 No.

Deforestasi Kawasan Hutan Pada Kelompok Hutan

Hutan Tetap

A. Hutan Primer

0 760.4 2,.8 3.097,5 Hutan lahan kering

0 0 0 20,8 primer Hutan rawa primer

0 760.4 0 3.097,5 Hutan mangrove primer

0 0 0 0 0 B. Hutan Sekunder

4.025 18.757 8.496 Hutan lahan kering

3.739,3 13.636,2 6.354,4 sekunder Hutan rawa sekunder

285,3 5.120,6 2.009.5 Hutan mangrove sekunder

0 0 0 131,8 C. Hutan Lainnya

0 0 0 0 0 TOTAL

4.785 28.158,6 34.787,5 Sumber: Kemenhut (2008)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa laju deforestasi di kawasan hutan tetap yakni di hutan produksi dengan laju 28.158,6 ha/tahun atau 40% dari laju deforestasi di daratan Jambi. Luas deforestasi terbesar terjadi di luar kawasan hutan yakni sebesar 50%. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan lahan untuk transmigrasi, kebun dan lahan usaha pertanian.