21 diharapkan oleh investor. Dengan demikian abnormal return merupakan selisih
antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Sedangkan Cummulative Abnormal Return CAR merupakan penjumlahan dsari abnormal
return hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas Jogiyanto, 2000.
Return tidak normal abnormal return, yang merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi, dirumuskan sebagai
berikut :
AR it = R it – ER it
Dimana: AR it = return tidak normal abnormal retun sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t. R it
= return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
E R it = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
2.1.9. Teori Sinyal Signaling Theory
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik
untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat
dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman tersebut
Universitas Sumatera Utara
22 mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada
waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan
menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik good news atau sinyal buruk bad news. Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi
investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham, dimana harga saham menjadi naik. Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa
perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang good news sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian
pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham. Hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi
keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Efisiensi pasar merupakan konsep dasar yang bisa
membantu kita memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar modal. Jika investor bertransaksi dalam sebuah pasar yang efisien, maka
mereka dapat mendasarkan pada harga-harga yang merefleksikan berbagai rangkaian informasi, termasuk informasi laporan keuangan, dan mereka tidak
harus memproses semua informasi secara langsung Beaver, 2002. Fama 1970 membagi efisiensi pasar ke dalam tiga bentuk utama berdasarkan
informasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
23 1. Efisiensi pasar bentuk lemah weak form
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh fully reflect informasi masa lalu.
Dengan demikian, nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang.
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat semistrong form Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara
penuh mencerminkan fully reflect semua informasi yang dipublikasikan all publicly available information, termasuk informasi yang berada
pada laporan keuangan perusahaan emiten.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat strong form Pasar dikatakan efisien kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan fully reflect semua informasi yang tersedia, termasuk informasi yang privat.
Untuk menguji apakah sinyal informasi yang disampaikan manajemen mengandung kandungan informasi, maka dilakukan pengujian kandungan
informasi information content untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi pada
waktu informasi tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur
dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return Jogiyanto, 2000.
Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika abnormal return yang timbul direaksi dan diserap pasar secara cepat untuk menuju ke harga
keseimbangan yang baru Jogiyanto, 2000. Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk
memberi informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara
Universitas Sumatera Utara
24 perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar investor, kreditor. Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak
yang berkepentingan lainnya. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang
sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi
investor dan kreditor yang akan digunakan untuk membuat keputusan investasi termasuk laporan laba-rugi karena laporan laba-rugi merupakan bagian dari
laporan keuangan sehingga laporan laba-rugi seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Investor diharapkan melaksanakan analisis terhadap
laporan laba-rugi sehingga mereka akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain menunjukkan bagaimana reaksi
pasar modal terhadap laporan keuangan dalam hal ini laporan laba-rugi suatu perusahaan.
2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu