60
Gambar 4.9 Scatter Plot Malaysia
Dari hasil pengujian scatter plot untuk sampel pada gambar 4.9 yang merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas, dapat
dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar antara di bawah 0 sampai di atas 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel
bebas untuk sampel di Malaysia tidak mengandung unsur heteroskedastisitas.
4.3. Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis ini akan menguji apakah terdapat perbedaan CAAR sebelum dan sesudah laporan keuangan diterbitkan. Dengan menggunakan uji beda samples t
Universitas Sumatera Utara
61 paired test ini akan diketahui ada tidaknya perbedaan CAAR sebelum dan
sesudah laporan keuangan. Untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antara CAAR sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan, dilihat dari nilai t dan
Sig. 2-tailed. Penentuan penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Jika t hitung t tabel, atau probabilitas 0,05, maka H1 ditolak b. Jika t hitung t tabel, atau probabilitas 0,05, maka H1 diterima
c. Jika t hitung t tabel, atau probabilitas 0,05, maka H2 ditolak d. Jika t hitung t tabel, atau probabilitas 0,05, maka H2 diterima
e. Jika t hitung t tabel, atau probabilitas 0,05, maka H3 ditolak f. Jika t hitung t tabel, atau probabilitas 0,05, maka H3 diterima
Tabel 4.15 Uji beda
Paired Sample t test Indonesia
T –tabel dari pengujian diatas dihitung dengan menggunakan Microsoft
Excel dengan menggunakan rumus =TINVprobability,deg_freedom. Sehingga
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
SEBELUM –
SESUDAH .0034
41238 0369
.0167922 951979
.0026889 192282
- .0020021
943558 .0088846
704297 1.280
38 .208
Universitas Sumatera Utara
62 nilai T-tabel yang dihasilkan sebesar 2.024394. Tabel 4.14 menujukkan nilai t
– hitung sebesar 1,280 2.024394. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.
Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan CAAR sebelum dan sesudah laporan keuangan diterbitkan.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan sig. 2-tailed dengan
α.
Tabel 4.14 menunjukkan Sig. 2-tailed 0,208 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan CAAR yang signifikan sebelum dan sesudah laporan
keuangan di terbitkan di Indonesia.
Tabel 4.16 Uji beda
Paired Sample t Test Malaysia
T –tabel dari pengujian diatas dihitung dengan menggunakan Microsoft
Excel dengan menggunakan rumus =TINVprobability,deg_freedom. Sehingga nilai T-tabel yang dihasilkan sebesar 3.196574. Tabel 4.14 menujukkan nilai t
– hitung sebesar 1.002 3.196574. Maka dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak.
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviatio n
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
SEBELUM –
SESUDAH .09373
176023 16
.407935 252869
7 .093586
765408 8
- .102886
737890 6
.290350 258353
8 1.00
2 18
.330
Universitas Sumatera Utara
63 Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan CAAR sebelum dan sesudah laporan
keuangan diterbitkan di Malaysia.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan sig. 2-tailed dengan
α.
Tabel 4.14 menunjukkan Sig. 2-tailed 0.330 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan CAAR yang signifikan sebelum dan sesudah laporan
keuangan di terbitkan di Malaysia.
Tabel 4.17 Uji Beda
Paired Sample t Test Antara Indonesia Dengan Malaysia
T –tabel dari pengujian diatas dihitung dengan menggunakan Microsoft
Excel dengan menggunakan rumus =TINVprobability,deg_freedom. Sehingga nilai T-tabel yang dihasilkan sebesar 2.228139. Tabel 4.15 menujukkan nilai t
– hitung sebesar -0.970 2.228139. Maka dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak.
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Indonesia –
Malaysia -
.0413983 923436
.1414832 617459
.0426588 084843
- .1364481
409069 .0536513
562196 -.970
10 .355
Universitas Sumatera Utara
64 Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan sig. 2-tailed dengan
α.
Tabel 4.14 menunjukkan Sig. 2-tailed 0.355 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan CAAR yang signifikan di Indonesia dan Malaysia.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian