Kerangka Konsep Operasional Variabel

Marketing dan Persepsi Kualitas Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Pasta Gigi Pepsodent Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu word of mouth marketing X1 dan perceived quality X2 secara bersama- sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap terciptanya keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi Pepsodent pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan Y. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi terciptanya keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi Pepsodent adalah variabel word of mouth marketing X1\.Sementara variabel perceived quality X2 tidak berpengaruh siginifikan terhadap terciptanya keputusan pembelian pada pasta gigi Pepsodent pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan Y.

2.5 Kerangka Konsep

Menurut Nawawi2001:40 , kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa dalam penelitian. Agar konsep-konsep tersebut dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas X Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel variabel lain Rakhmat, 2001:12. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah word of mouth communication. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang diduga atau dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Rakhmat, 2001:12. Yang termasuk variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan penggunaan jasa. Maka kerangka konsep dari penelitian ini adalah: Gambar 2.1 Kerangka Konsep Sumber : Data Diolah Peneliti 2014

2.6 Operasional Variabel

Variabel merupakan fenomena yang dapat diukur atau diamati karena memiliki nilai atau kategori Silalahi, 2009:114. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep sebelumnya, maka operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut: Word of mouth variabel independen, X 1. Membicarakan 2. Merekomendasikan 3. Meyakinkan 4. Mendorong Keputusan penggunaan jasavariabel dependen,Y 1. Perhatian 2. Minat 3. Hasrat 4. Keputusan 5. Tindakan Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Operasional Variabel Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel bebas X Word of mouth communication 1.Membicarakan 2.Merekomendasikan 3.Meyakinkan 4.Mendorong Variabel terikat Y keputusanpenggunaan jasa 1.Perhatian 2.Minat 3.Hasrat 4.Keputusan 5.Tindakan Sumber : Data Diolah Peneliti 2014 Variabel operasional pada word of mouth communication variabel bebas digunakan berdasarkan teori terjadinya word of mouth oleh Budi Wiyono, yaitu membicarakan, mempromosikan, mendorong, serta menjual. Menilik defenisi antara mempromosikan dan merekomendasikan yang hampir sama, maka peneliti mereposisi variabel mempromosikan dengan meyakinkan. Peneliti juga mereposisi variabel menjual dengan mendorong karena dipersepsi masyarakat menjual memiliki makna berdagang layaknya seorang pedagang atau sales, jadi untuk menghilangkan makna yang ambigu, peneliti mereposisi menjual dengan mendorong. Universitas Sumatera Utara Variabel operasional pada tindakan pengguna jasa variabel terikat digunakan berrdasarkan teori AIDDA, yaitu Attention Perhatian, Interest Minat, Desire Hasrat, Decision Keputusan, Action Tindakan.

2.7 Defenisi Operasional