Memanfaatkan sumber atau tanaman liar di lingkungan sekitar

74 dan memberikan pengalamanyang baik bagi anak. Dimana dengan ikut terlibat maka sianak akan lebih mandiri dan suatu saat sianak akan mendapat pengalaman yang berharga kelak jika mereka membentuk keluarga sendiri, bahwa bagaimana sulitnya dalam memperjuangkan hidup. Karena terlihat pada saat penuturan informan, bahwa mereka dalam melibatkan anak-anaknya tidak ada dasar paksaan dari orang tuanya, melainkan kemauan sianak sendiri karena melihat kesusahan yang sedang dihadapi orang tuanya. Selain itu terlihat juga keharmonisan, kebersamaan dan kekompakan dalam keluarga serta solidaritas yang tinggi antar keluarga di Desa silima Kuta tersebut, seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan, yaitu Pak Sadar 40 Tahun yang menyatakan: “ setiap sepulang sekolah anak-anak saya juga mau membantu untuk bekerja diladang, walaupun Cuma sedikitnya yang dikerjakan. Tapi lumayanlah bisa mengurangi pekerjaan kami, selain itu anak-anak kami juga maunya mencari uang diladang orang kayak mencari biji-biji kopi yang sudah berjatuhan, baru kopi yang didapat mereka dijual lagi kepasar, lumayan juga lah buat mengurangi pengeluaran kami untuk mengasih jajan” Hal ini juga dialami beberapa petani miskin yang lain. Mereka mengajak anggota keluarga yang lain untuk membantu . Selain membantu dalam segi ekonomi, anggota keluarga petani yang lain juga membantu dari segi tenaga. Seperti yang dikatakan oleh satu informan , Bapak Masri Berutu Lk, 45 Tahun yang mengatakan: “ terkadang anak-anak saya juga ikut mau membantu saya di ladang. Lumayan untuk membersihkan rumpu tanam-tanaman yang banyak rumpunya. Mau juga anak-anak saya dan teman-temannya bekerja sama untuk bergiliran bekerja diladang masing-masing sepulang dari sekolahnya. Jadi sangat terbantu sekali kami rasa. Karena saya juga kadang tidak sempat untuk membersihkan sendiri karena banyak juga yang harus saya kerjakan”

7.1.4 Memanfaatkan sumber atau tanaman liar di lingkungan sekitar

Selain itu, strategi lain yang dilakukan keluarga petani miskin di Desa Silima Kuta yaitu memanfaatkan sumber atau tanaman liar dan lingkungan sekitarnya. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan yaitu Ibuk Arman Manik dimana beliau memanfaatkan pekarangan depan Universitas Sumatera Utara 75 rumahnya untuk ditanamami bahan-bahan untuk keperluan memasak, seperti jahe, kunyit, bawang dan macam-macam sayuran lainnya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan Ibuk Arman Manik Pr, 50 Tahun yang menyatakan: “ kalau saya sukak sekali menaman tanam-tanaman dipekarangn depan rumah saya. Kebetulan ada sedikit halaman didepan rumah. Tanam-tanaman yang saya tanamn yang ada seperti bawang, jahe. Kunyit , baru ada juga sedikit sayur sayuran seperti: terong dan sawi. Lumayan lah saya rasa karena ada sedikit sedikit yang mau diambil untuk keperluan memasak dirumah. Seperti sayur-sayuran tadi saya tidak perlu lagi untuk membeli. Jadi adapun uang yang tersimpan bisa saya pergunakan untuk membeli sedikit pupuk untuk memupuk tanam-tanaman saya diladang. Dari pada saya kalau dirumah tidak ada kerjaan, makanya saya pergunakan pekarangan saya untuk ditanam tanam-tanaman kecil tadi, ya itung-itung uang yang ada saya pegang mending saya belikkan keperawatan usaha tani saya” Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu informan, yaitu Pak Masri Berutu 45 Tahun yang menyatakan: “ selain mengandalakan usaha tani saya, terkadang pun saya pergi kehutan untuk mengambil hasil kemenyan. Kebetulan keluarga kami memiliki beberapa batang pohon kemeyan. Biasanya dalam pengambilan kemeyan kemenjenitu saya bisa hampir seminggu biar pulang kekampung membawa hasil kemeyan untuk dijual kepasar. Kalau hasil kemenyannya terjual, lumayan jugalah buat menutupi kebutuhan kami, apalagi untuk biaya usaha tani kami bisalah tertanggulangi, karena kalau gak kayak gitu bisalah terbengkalai usaha tani kami, karena darisitu juganya bisa kami bergantung hidup. Tapi kalau dari hasil kemenyan ini kan gak sering- sering nya ada” 7.2 Strategi Pasif Penekanan atau Pegetatatan Pengeluaran 7.2.1 Pengeluaran sandang