Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal

Pengungkapan diri self disclosure adalah jenis komunikasi. Istilah pengungkapan diri digunakan untuk mengacu pada pengungkapan informasi yang dilakukan secara sadar. Dimana segala sesuatu baik itu pikiran, perasaan dan perilaku yang diceritakan secara sadar dan terbuka kepada orang lain. Banyak hal yang diungkapkan tentang diri kita melalui ekspresi wajah, sikap, tubuh, pakaian, nada suara, dan melalui isyarat-isyarat non verbal lainnya yang tidak terhitung jumlahnya, meskipun banyak diantara perilaku tersebut tidak disengaja, namun penyingkapan diri yang sesungguhnya adalah perilaku yang disengaja. Proses pengungkapan diriself disclosure pada lambang verbal dan non verbal terjadi ketika partisipan komunikasi menggunakan kata-kata, baik itu melalui bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi non verbal adalah ketika partisipan komunikasi menggunakan simbol selain kata-kata seperti nada bicara, ekspresi wajah dan sebagainya Kuswarno, 2009:103. Penelitian ini, peneliti lebih menekankan pengungkapan diri dengan pola komunikasi antarpribadi yang dilakukan dalam bentuk bagaimana proses terjadinya pengungkapan komunikasi diri yang dilakukan individu kepada komunitasnya. Dalam arti pengungkapan komunikasi antarpribadi bertujuan untuk mencari teman kencan, kekasih bahkan mereka mengungkapkan semua perasaan yang tertahan ketika kehidupan normal menuntut mereka untuk menutupi tingkah laku dan perilaku mereka dalam bermasyakat. Selain itu penelitian juga membahas mengenai penggunaan simbol dan bahasa yang digunakan dalam proses pengungkapan diri terbentuk sampai pada tahap terbentuknya hubungan antar sesama homoseksual itu.

2.2.3 Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah proses penyampaianpesankepadakomunikasidalambentuk kata-kata secaralisanmaupunbentuktulisan. Komunikasi verbal memiliki tiga fungsi Mulyana, 2007: 243, yaitu: a Penamaan yaitu fungsi bahasa yang mendasar mengidentifikasi objek, tindakan atau orang yang menyebut namanya sehingga dirujuk dalam berkomunikasi. b Interaksi yaitu merujuk pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati pengertian ataupun kemarahan dan kebingungan. c Transmisi informasi yaitu bahasa merupakan media menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa media merupakan transmisi informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui bahasa dapat disampaikan informasi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, masa depan, sehingga memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi.

2.2.4 Komunikasi Non Verbal

Komunikasinonverbaladalah proses penyampaianpesankepadakomunikandalambentukekspresiwajah, sentuhan, waktu, gerak, isyarat, perilaku, matadan lain-lain yang bias merangsangmaknadarikomunikantersebut. Proses pemaknaaninilah yang pastikitaalamidalamsegalaaspekkehidupankitadimanapunkitamenajalinkomunikasidengan orang yang terlibatlansungdalamkomunikasivervaldankomunikasinon verbal. Kesamaanpemaknaantehadap penggunaan simbol-simbol komunikasiverbal dannon verbalakanmembuatmudahberkomunikasiuntukmencapaipenertianbersamaMulyana, 2007:259. Menurut Mark L. Knapp dalam Rakhmat, 1994ada lima fungsi komunikasi nonverbal yaitu sebagai berikut: 1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala. 2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala. 3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.” 4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata- kata. 5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.

2.3 Model Teoretik