33 dibawah ini dibagi menjadi tiga aspek yaitu: aspek pribadi, dan aspek
sosial. Tabel 7. Indikator Soft skills
Aspek Pribadi Aspek Sosial
1 Kemampuan komunikasi 2 Kemampuan berpikir kritis
3 Kemampuan sikap
tanggung jawab 4 Kemampuan
memiliki ketahanan mental effort
5 Kemampuan memiliki daya juang
1 Kemampuan beradaptasi 2 Kemampuan bekerja sama
dengan orang lain
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Widarto, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin dalam skripsinya Pengembangan Model Pembelajaran Soft Skills
Untuk Siswa Sekolah Mengengah Kejuruan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: peran soft skills dalam pembelajaran secara prioritas meliputi
disiplin, kejujuran, komitmen, tanggung jawab, rasa percaya diri, etika, sopan
santun, kerjasama,
kreatifitas, komunikasi,
kepimpinan, entrepreneurship dan berorganisasi. Baik secara kurikuler maupun non
kurikuler telah dilaksanakan di lingkungan SMK. model pelaksanaan pembelajaran soft skills di SMK efektif menggunakan model pembelajaran
kooperatif, karena keterlibatan individu siswa meningkat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Dari perolehan data di 5 sekolah, enam
aspek yang diobservasi termasuk dalam kategori sangat baik, Aspek disiplin score: 3.47 komitmen : 3,53 percaya diri : 3,73 kreatifitas: 3,20 dan aspek
34 sopan santun: 3,33. Pihak sekolah ternyata telah memiliki komitmen yang
tinggi terhadap soft skill baik secara terintegrasi secara kuriluler maupun non kurikuler. Implementasi penyelenggaraan soft skills telah diterapkan selama
ini, dengan model masing-masing disesuaikan kondisi kultur sekolah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Rismanto, mahasiswa Pendidikan
Teknik Elektronika dalam skripsinya mengenai Pengembangan Soft Skill Siswa Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw Di SMK Muda
Patria Kalasan. Penelitian ini menunjukan bahwa: implementasi metode cooperative learning tipe jigsaw dapat mengembangkan soft skill siswa pada
tiap siklus, yaitu kemampuan bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan kelompok, meningkatkan kedisiplinan siswa, menginisiasi siswa untuk
semakin kreatif, serta mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa baik dengan teman sekelompoknya maupun dengan guru. Hasil
pengamatan penelitian ini menunjukan adanya peningkatan soft skill siswa pada setiap siklusnya. Persentase hasil peningkatan tersebut dari waktu ke
waktu mengalami peningkatan, pada pra siklus rata-rata persentase soft skill siswa adalah 40.38 rendah, kemudian pada siklus I adalah 51.79
cukup, pada siklus II adalah 61.88 tinggi dan siklus III adalah 73.82 tinggi. Data peningkatan tersebut kemudian membuktikan bahwa
penerapan metode cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan soft skill siswa kelas X SMK Muda Patria Kalasan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Valentina Putri Wijiyanti, mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika dalam skripsinya mengenai Pengaruh Minat
Berwirausaha Dan Soft Skills Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Peserta Didik Kelas X Dan XII Program Keahlian Elektronika
35 Industri SMK Muda Patria. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara minat berwirausaha terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara soft skills terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara minat berwirausaha dan soft skills terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, terdapat hubungan kemampuan berwirausaha
dengan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan.
C. Kerangka Berpikir