Evaluasi Normalitas Analisis Model

Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated Brand Satisfaction X11 0.443 0.196 0.804 0.072 0.107 X12 -0.244 0.060 0.940 X13 0.257 0.066 0.934 Brand Performance X21 0.014 0.000 1.000 0.023 0.011 X22 0.161 0.026 0.974 X23 0.091 0.008 0.992 Brand Switching Y1 0.551 0.304 0.696 0.368 0.172 Y2 0.346 0.120 0.880 Y3 0.305 0.093 0.907 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.12. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 2 5 -0.441 -0.944 X12 2 4 -0.604 -1.292 X13 3 5 -0.593 -1.269 X21 2 5 -0.371 -0.795 X22 2 5 -0.302 -0.647 X23 2 5 -0.150 -0.321 Y1 2 5 -0.999 -2.138 Y2 2 5 -0.731 -1.565 Y3 2 5 -0.927 -1.984 Multivariate 2.583 0.963 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Analisis Model

One-Step Approach To SEM Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama [One Step Approach to SEM]. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik [Hair et.al.,1998] Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini. Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Satisfaction, Brand Performance, Brand Switching Model Specification : One Step Approach - Base Model Brand Switching 1 Brand Performance 1 Brand Satisfaction X11 er_1 1 Y1 er_7 1 1 X21 er_4 1 X22 er_5 1 X23 er_6 1 d_bs 1 Y2 er_8 1 X12 er_2 1 X13 er_3 1 Y3 er_9 1 Sumber : Lampiran Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One-Step Approach-Base Model Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0.742 ≤ 2,00 baik Probability 0.813 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.000 ≤ 0,08 baik GFI 0.967 ≥ 0,90 baik AGFI 0.937 ≥ 0,90 baik TLI 5.186 ≥ 0,95 baik CFI 1.000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.

4.3.7. Uji Kausalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan

3 24 101

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMSU Medan

0 46 79

Analisis Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Trust Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Laptop Merek Asus)

6 68 260

PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND PENGARUH BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST DAN BRAND AFFECT SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY DAN BRAND RISK DALAM PEMBELIAN PRODUK DENGAN MEREK TERKENAL.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH BRAND EVALUATION, BRAND TRUST DAN Analisis Pengaruh Brand Evaluation, Brand Trust Dan Customer Satisfaction Terhadap Brand Loyalty Jne Dengan Brand Relationship Sebagai Variabel Moderasi.

1 8 16

ANALISIS PENGARUH BRAND EVALUATION, BRAND TRUST DAN CUSTOMER Analisis Pengaruh Brand Evaluation, Brand Trust Dan Customer Satisfaction Terhadap Brand Loyalty Jne Dengan Brand Relationship Sebagai Variabel Moderasi.

0 2 16

Pengaruh Brand Experience , Brand Trust, dan Brand Satisfaction terhadap Brand Loyalty Pelanggan.

0 7 24

PENGARUH BRAND PERFORMANCE DAN BRAND SATISFACTION TERHADAP BRAND SWITCHING SABUN NUVO DI SIDOARJO SKRIPSI

0 1 14

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PRODUK MEREK FINNA DI WILAYAH SIDOARJO

0 0 13