21 positif. Sedangkan percaya diri lahir seperti keterampilan komunikasi,
ketegasan, penampilan diri, dan pengendalian perasaan dengan baik.
B. Kajian Pelatihan Asertif
1. Pengertian Perilaku Asertif
Santrock 2002: 508 berpendapat bahwa perilaku asertif adalah kemampuan mengungkapkan perasaan, meminta sesuatu yang seorang
inginkan dan mengatakan tidak untuk hal yang tidak inginkan. Sejalan dengan pendapat Edi Purwanta 2005: 193 asertivitas merupakan kemampuan dan
kemauan untuk menyatakan secara langsung berdasarkan kondisi interpersonalnya. Pada situasi interpersonal, individu sering dihadapkan pada
situasi yang mengalami kesulitan untuk menyatakan atau menegaskan pendirian dirinya. Pendapat lain dikemukakan oleh Nelson dan Jones 2006:
184 menjelaskan bahwa perilaku asertif adalah perilaku yang merefleksikan rasa percaya diri dan menghormati diri sendiri dan orang lain.
Berdasarkan pengertian perilaku asertif dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa perilaku
asertif adalah
kemampuan untuk
mengungkapkan perasaan secara tegas, jujur, langsung, dan terbuka kepada diri sendiri dan orang lain, meminta apa yang diinginkan dan mengatakan
tidak untuk hal yang tidak diinginkan. Individu yang berperilaku asertif berperilaku sesuai dengan apa yang dirasakan dan tanpa perasaan cemas
22 namun tetap memikirkan dampak dari tindakannya, tidak menyinggung orang
lain serta bertanggung jawab.
2. Pengertian Pelatihan Asertif
Pelatihan asertif merupakan salah satu teknik dalam terapi behavioural. Menurut Latipun 2003: 217 pelatihan asertif merupakan suatu
proses membantu orang yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan mengatakan kata tidak, kesulitan mengungkapkan
afeksi dan respon positif lainnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Walter, et.al. Edi Purwanta, 2005: 193 pelatihan asertivitas adalah prosedur
pengubahan perilaku yang mengajarkan, membimbing, melatih, dan mendorong klien untuk menyatakan dan berperilaku tegas dalam situasi
tertentu. Pelaksanaan pelatihan asertif memiliki tujuan untuk meningkatkan
efektivitas perilaku sehati-hari klien atau untuk meningkatkan kualitas hidup klien agar lebih baik. Indikator penting dalam keberhasilan pelaksanaan
pelatihan asertif adalah berkurangnya tingkat kecemasan klien serta meningkatnya kemampuan klien dalam mengekspresikan diri dengan berbagai
situasi sosial Hetti Rahmawati, 2008: 70. Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pelatihan asertif adalah salah satu teknik yang digunakan untuk melatih kemampuan individu dalam menyampaikan pikiran, perasaan, keinginan dan
haknya secara langsung dan tegas. Pelatihan asertif bertujuan untuk
23 meningkatkan efektivitas kehidupan sosial dan untuk meningkatkan
kemampuan mengekspresikan diri dalam berbagai situasi sosial yang ada.
3. Prinsip-Prinsip Pelatihan Asertif