Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

31 jika t hitung t tabel berarti tidak valid Untuk menghitung tingkat validitasnya dilakukan dengan menggunakan alat bantu program SPSS for window sehingga dapat diketahui nilai dari kuesioner pada setiap variabel bebas. Selanjutnya terhadap skor jawaban tiap item dilakukan uji reliabilitas dengan tujuan menunjukkan sejauh mana pengukuran itu memberikan hasil yang relative tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama mengenai kemantapan, keandalanstabilitas dan keadaan tidak berubah dalam waktu pengamatan pertama dan selanjutnya. Menurut Sugiyono 2007, instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara eksternal dengan test-retest yaitu dengan cara mencobakan instrumen yang sama dua kali pada responden yang sama dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan significant maka instrument tersebut dinyatakan reliable. Uji reliabilitas dilakukan secara internal, yaitu dengan menganalisis data yang berasal dari satu kali pengjian kuesioner. Reliabilitas diukur dari koefisien Alpha Malhotra, 1999. Bila koefisien alpha Cronbachs Alpha 0,6 maka instrument tersebut dinyatakan reliabel. Nilai koefisien alpha dihitung dengan rumus sebagai berikut Bilson, 2004.                   2 2 11 1 1 r t b k k   .......................................................................... 5 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan  b 2 = jumlah varians butir  t 2 = varians total 32

3.4.5 Uji Signifikansi Koefisien Regresi

Untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan, dapat dilakukan dengan uji signifikansi koefisien regresi

3.4.5.1 Uji Signifikansi Koefisien Regresi secara simultan

Untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat, langkah-langkah pengujiannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut Nata Wirawan,2002: 1 Merumuskan hipotesis : 6 5 4 3 2 1              Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H i : Minimal salah satu dari  i  dimana i = 1,2,........,5,6 Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 2 Menentukan taraf nyata yaitu α = 0.05 3 Statistik uji dan daerah kritis seperti gambar 3.1 Gambar 3.1 Pengujian Hipotesis Pengaruh Simultan Sumber: Nata Wirawan, 2002  2 tabel f  2 Daerah Penolakan H 33 4 Menghitung statistik uji berdasarkan initial -2 log Likehood rasio χ 2 Imam Ghozali,2005 5. Menarik kesimpulankeputusan pengujian

3.4.5.2 Uji signifikansi koefisien regresi secara parsial

Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikatnya, digunakan uji t. Dengan langkah- langkah pengujian berikut ini Nata Wirawan,2002. 1 Merumuskan hipotesis H : β i = 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari masing- masing variabel bebas terhadapvariabel terikat dimana i=1,2,3,4,5,6 H i : β i Artinya ada pengaruh positif yang signifikan secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadapvariabel terikat. 2 Menentukan nilai t tabel tingkat signifikan α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk = n-k dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel Sugiyono, 2004. 3 Statistik Uji dan Daerah Kritis Statistik uji dan daerah kritis disesuikan dengan arah pengujian hipotesis yang dipergunakan uji satu sisi kiri atau uji sisi kanan. Bila pengujiannya menggunakan uji satu sisi kanan maka dapat dgambarkan seperti Gambar 3.2