49
drama Mangir karya Pramoedya Ananta Toer, serta konflik struktur sosial yang terdapat dalam naskah drama Mangir karya Pramoedya Ananta Toer.
Karya ilmiah ini memudahkan peneliti dalam menJawab rumusan masalah kedua, yaitu mengenai faktor pendorong budaya patriarki yang salah satunya
disebabkan oleh kelas. Adapun dalam penelitian yang dilakukan Diyas Istiana tersebut dijelaskan terkait kelas-kelas sosial dalam drama Mangir.
Kelima, skripsi karya Lyntar Ramadhan Budi Prasetyo tahun 2013 dari Universitas Jendral
Soedirman dengan judul ”Konflik Sosial dalam Naskah Drama Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer”. Penelitian ini mendeskripsikan
konflik-konflik sosial dalam drama Mangir tersebut. Hasil penelitiannya diperoleh bahwa konflik sosial yang terdapat dalam naskah drama Mangir adalah konflik
sosial yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan antara dua kelompok, yaitu Mataram dengan Mangir.
Penelitian Lyntar tersebut memberikan gambaran kepada peneliti terkait konflik-konflik sosial dalam drama Mangir. Adapun setelah mengetahui
gambaran tersebut, peneliti mencoba mempertajam terkait konflik ketidakadilan gender yang diterima oleh tokoh perempuan.
C. Kerangka Pikir
Penelitian dengan objek drama Mangir karya Pramoedya Ananta Toer ini meneliti tentang kuasa patriarki dalam drama tersebut. Data dalam penelitian ini
diambil dari unsur-unsur intrinsik drama Mangir. Dari data tersebut kemudian dilakukan pemilihan data yang terindikasi adanya kuasa patriarki dalam drama
tersebut. Data yang telah dipilih kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kategori.
50
Kategori tersebut adalah wujud kuasa patriarki, faktor pendukung kuasa patriarki, serta wujud perlawanan terhadap kuasa patriarki dalam drama Mangir. Adapun
kerangka pikir dari Kuasa Patriarki dalam Drama Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer adalah sebagai berikut.
Faktor Pendukung
1. Subordinasi 2. Marginalisasi
Perempuan 3. Stereotipe
4. Beban Kerja Lebih 1. Mengemukakan
Pendapat 2. Berlindung di
Bawah Nama Laki-laki
3. Menantang Laki- laki
4. Mengungkapkan Perasaan
1. Gender 2. Kelas
Drama Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer
Kuasa Patriarki
Wujud Wujud Perlawanan
Gambar 1: Kerangka Pikir
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah drama Mangir karya Pramoedya Ananta Toer. Drama ini merupakan transformasi cerita rakyat Yogyakarta yang berjudul
Ki Ageng Mangir. Karya ini ditulis Pram saat dia tinggal sebagai tahanan di pulau buru sebagai pertanggungJawabannya atas pemberontakan terhadap pemerintah
melalui karya-karyanya. Fokus dalam penelitian ini adalah masalah kekuasaan kaum patriarki.
Patriarki merupakan sebuah sistem sosial masyarakat yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan dalam seluruh aspek kehidupannya. Lebih daripada
itu, sistem patriarki tentu menempatkan perempuan dalam posisi yang dirugikan. Perempuan menjadi jenis kelamin kedua setelah laki-laki yang hanya mengurusi
urusan domestik. Kuasa patriarki dalam drama Mangir menjadi fokus dalam penelitian ini.
Diambilnya fokus ini karena setelah dilakukannya pembacaan sementara terhadap drama Mangir ini, dijumpai adanya marginalisasi kaum perempuan karena adanya
kuasa sistem patriarki. Kaum laki-laki menguasai seluruh aspek kehidupan. Sementara perempuan hanya dipandang sebelah mata. Dalam drama ini
perempuan hanya dija dikan sebagai “alat” untuk mengalahkan musuh.
Lebih dari itu, dalam drama Mangir karya Prsmoedya ini tampak adanya perlawanan kaum perempuan terhadap sistem patriarki yang merugikannya.
Perempuan berusaha melawan dengan kemampuannya agar terbebas dari marginalisasi yang menimpa kaumnya.