2.4. Penelitian Terdahulu
Anastasia, dkk. 2003 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
Properti di BEJ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hubungan factor fundamental dan risiko sistematis terhadap harga saham terlihat
lemah. Hal ini memberikan petunjuk bahwa pola pergerakan harga saham bersifat acak, tidak dapat ditentukan, dan atau dipengaruhi sepenuhnya
dengan hanya mengendalikan factor fundamental perusahaan. Hal ini dikarenakan orientasi investor adalah capital gain oriented bukan
dividend oriented .
Elisabeth 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Risiko Sistematis dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan variabel beta
β mempunyai pengaruh negatif yaitu bahwa 1 beta risiko akan menyebabkan penurunan harga saham sebesar
128.648 poin. Investor cenderung tidak berani mengambil risiko dan memindahkan dananya pada saham sektor lain ataupun pada jenis
instrumen investasi lain yang lebih aman seperti depositotabungan. Pane 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Risiko
Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian
menyatakan bahwa risiko sistematis, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga
Universitas Sumatera Utara
saham industri tekstil di Bursa Efek Indonesia. Risiko sistematis yang dihitung dengan indeks beta berpengaruh negatif signifikan terhadap
harga saham industri tekstil di Bursa Efek Indonesia. Harga saham individual berfluktuasi berlawanan dengan harga pasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Ginting 2012 dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di BEI”. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel risiko sistematis
memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Variabel risiko sistematis berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham
perbankan di BEI. Hal ini menunjukkan bahwa apabila harga saham pasar
naik maka harga saham individu akan menurun demikian sebaliknya.
nilai tukar, suku bunga, dan inflasi secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham industri tekstil di BEI. Faktor
Risiko sistematis yang diukur dengan indeks Beta tidak berpengaruh
positif signifikan terhadap harga saham industri tekstil.
2.5. Kerangka Konseptual