Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman Tingkat Pemahaman dalam Membaca

28 akibat, perbedaan dan persamaan antar hal, selain itu kemampuan siswa dalam memahami dan memilih parafrase secara tepat.

3. Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman

Berikut ini merupakan prinsip-prinsip dalam membaca pemahaman yaitu: a. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial, b. Keseimbangan kemahiran adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman, c. Guru membaca yang professional unggul mempengaruhi belajar siswa, d. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca, e. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna, f. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas, g. Pengikutsertaan adalah suatu factor kunci pada proses pemahaman, h. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan, i. Ases menyang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman Rahim, 2008:3. 29

4. Tingkat Pemahaman dalam Membaca

Kemampuan atau pemahaman suatu bacaan merupakan suatu kemampuan yang esensial yang diidamkan setiap pembaca, karena sasaran utama kegiatan membaca adalah untuk memahami apa yang dibaca. Pemahaman suatu wacana merupakan hasil dari suatu proses yang bersifat interaktif, karena pembaca bukan hanya memetik dan mengambil makna dari apa yang dibaca, tetapi juga mengadakan pertukaran ide secara interaktif dengan ide yang tertuang dalam wacana yang dibaca. Pemahaman membaca bukan merupakan proses yang bersifat fisik, melainkan merupakan aktivitas kognisi yang tidak dapat dilihat dan diaraba. Proses pemahaman tersebut terjadi di dalam pikiran yang melibatkan proses pengolahan antara inforamsi yang bersifat visual dan nonvisual. Smith dalam Hartati 2006 menyatakan informasi visual merupakan informasi grafis yang diperoleh melalui indera penglihatan, sedangkan inforamasi nonvisual adalah informasi yang ada di dalam konsep berpikir para pembaca.” Dengan demikian, jelas bahwa pemahaman membaca tersebut merupakan proses kognisi. Menurut May dalam Mulyati, 2011:4.7 membagi tingkat-tingkat pemahaman ke dalam empat klasifikasi, yakni pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. 1 Pemahaman Literal Pemahaman literal merupakan keterampilan memahami yang paling sederhana atau paling dasar karena hanya memerlukan sedikit kegiatan 30 berpikir. Keterampilan ini merupakan keterampilan menemukan makna kata dan kalimat dalam konteks secara langsung. 2 Interpretasi Pemahaman kategori atau tingkat kedua ini adalah pemahaman yang melibatkan keterampilan berpikir yang diperlukan pembaca untuk mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks. Untuk dapat menemukan makna yang implisit ini, keterampilan berpikir pembaca meliputi kemampuan menggeneralisasi, menemukan hubungan sebab akibat, mengidentifikasi motif-motif, menemukan hubungan antar bagian teks,memprediksi kesimpulan, dan membuat perbandingan. 3 Pemahaman Kritis Keterampilan membaca dengan pemahaman kritis adalah keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dan menginterpretasikannya. Pembaca pada kategori ini juga mampu menilai apa yang dibacanya. Pembaca mampu menilai secara kritis gagasan-gagasan yang disampaikan penulis. 4 Pemahaman Kreatif Keterampilan membaca dengan pemahaman kreatif merupakan keterampilan membaca yang berada pada tingkat paling tinggi. Pembaca kategori ini mampu menerapkan gagasan-gagasan yang ada pada teks atau bacaan kesituasi baru; mengombinasikan gagasan yang dimiliki pembaca dengan gagasan dalam teks serta mampu memperluas konsep- 31 konsep yang ada dalam teks dibacanya. Berdasarkan pendapat di atas, tingkat pemahaman dalam membaca yang peneliti maksud menitikberatkan pada tinggi redahnya kemampuan membaca memahami wacana secara literal, inferensial, dan kritikal. Tingkat kemampuan apresiasi tidak akan peneliti uji, karena pengukuran tingkat pemahaman tersebut memerlukan pengujian khusus yang bukan dengan tes objektif. Ketiga tingkat pemahaman membaca tersebut diuji dengan tes pilihan ganda. Mengacu pada konsep belajar tuntas yang dikemukakan Nurgiyantoro 2010 bahwa persentase tingkat penguasaan yang dicapai siswa diklasifikasikan dalam lima kategori yaitu 80 – 100 Baik sekali 70 – 79 Baik 60 – 69 Cukup 50 – 59 Kurang – 49 Kurang sekali Membaca pemahaman pada dasarnya merupakan kemampuan membaca yang dapat diukur menurut beberapa jenjang yang berbeda.Untuk mengukur kemampuan ini, para pakar membaca telah merumuskan beberapa tolak ukur yang dapat digunkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca seseorang.Salah satu skala kemampuan membaca pemahaman itu disusun oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat yang membidangi National Assessment of Educational Progress, seperti berikut ini. 32 a. Sangat Dasar Rudimentary Pembaca yang telah menguasai ketrampilan dan strategi membaca yang sangat dasar dapat mengikuti petunjuk tertulis yang singkat. Mereka juga dapat memilih kata, frase atau kalimat untuk menjelaskan sebuah gambar sederhana dan dapat menafsirkan isyarat-isyarat sederhana untuk mengenal sebuah onjek biasa. Kemampuan pada taraf ini menunjukkan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas membaca yang sederhana. b. Dasar Basic Pembaca yang telah memperlajari keterampilan dan strategi pemahaman dasar dapat menemukan dan mengenali fakta-fakta dari paragraf informal, cerita dan artikel berita sederhana. Di sampin gitu mereka dapat menggabungkan berbagai gagasan dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada bahan bacaan pendek. Kemampuan pada taraf ini adalah memahami informasi spesifik. c. Menengah Intermediate Pembaca yang memiliki kemampuan dan strategi ini dapat mencari, menemukan, dan menyusun informasi yang ada dalam bahan bacaan yang relatif panjang dan dapat membuat parafrase dari apa yang telah mereka baca. Mereka juga dapat menarik kesimpulan dan mencapai generalisasi tentang gagasan utama dan tujuan penulis.Pada taraf ini, kemampuan yang dikuasai adalah mencari informasi spesifik, menghubungkan berbagai gagasan dan membuat generalisasi. 33 d. Terampil Adept Pada taraf keterampilan ini pembaca dapat memahami teks sastra dan informasi yang rumit, termasuk bahan bacaan tentang topik-topik yang mereka pelajari di sekolah. Mereka juga dapat menganalisis bahan bacaan serta memberikan rekasi atau penjelasan tentang teks secara menyeluruh. Dengan kata lain, mereka dapat menemukan, memahami, meragukan, dan menjelaskan informasi yang relatif kompleks. e. Mahir Advance Pembaca yang menggunakan keterampilan dan strategi membca ini dapat mengembangkan dan membentuk kembali gagasan-gagasan yang disajikan dalam teks yang kompleks. Mereka juga memahami hubungan di antara gagasan-gagasan sekalipun hubungan itu tidak dinyatakan secara eksplisit dan bahkan membuat generalisasi yang tepat meskipun tidak memuat keterangan yang jelas.

B. Strategi Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely dalam Uno,2011:1 Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Sementara itu Dick dan Carey dalam Ngatmini dkk,2010:73 mengatakan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi danprosedur yang digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25