akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan
yang puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain.
Para pelanggan yang tidak puas akan bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk
tersebut. Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-temannya untuk
tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam kejadian ini, penjual telah gagal memuaskan pelanggan.
3 Pemakaian pasca pembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk itu ke
dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika konsumen
menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut.
2.4. Penelitian Terdahulu
Prabudy dan Tanaputra 2002 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen
Dalam Memilih Café Lontar Pada Kelompok Anak Muda di Surabaya”.
Peneliti mengambil peneliti secara tidak acak dari 110 responden dengan kriteria yang sudah ditetapkan dan menggunakan skala Likert untuk
pengisisan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisa kuantitatif deskriptif. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil
analisis kuantitatif adalah kelompok anak muda yang menjadi konsumen Café Lontar mayoritas adalah mahasiswa laki-laki dan bertempat tinggal
di daerah Surabaya Barat. Karakteristik psikografis konsumen Café Lontar adalah anak muda yang suka beraktifitas dan menghabiskan
waktunya di luar rumah, suka berkumpul dengan teman-temannya. Dan kelompok anak muda Surabaya dapat dimasukkan dalam golongan
konsumen pekerja keras. Penelitian Prabudy dan Tanaputra memiliki persamaan dengan penelitian
ini yaitu dalam variabel penelitian yaitu aktivitas, minat dan opini sebagai variabel bebas dan keputusan konsumen sebagai variabel terikat. Akan
tetapi memiliki perbedaan dalam penggunaan teknik analisis data.
2.5. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah kesimpulan yang bersifat sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang
sedang diteliti. Menurut Kuncoro 2003 : 44 kerangka konseptual adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dalam
hal ini merupakan jaringan antara variabel yang secara logis diterangkan,
dikembangkan, dan dielaborasikan dari perumusan masalah yang telah
diindentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur.
Gaya hidup menurut Kotler 2002:192 adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Setiadi 2003:16 proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku sesudah pembelian.
Pada kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu aktivitas X
1
, minat X
2
, opini X
3
dan keputusan konsumen Y.
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.6.
Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Aktivitas, minat dan opini mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan konsumen Restoran Nelayan Sun Plaza Medan.
2. Aktivitas, minat dan opini mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen Restoran Nelayan Sun Plaza Medan.
Keputusan Konsumen Y Minat X
2
Opini X
3
Aktivitas X
1
BAB III METODE PENELITIAN