Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA, GAYA HIDUP DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG PADA

RESTORAN SHANGHAI KITCHEN SUN PLAZA MEDAN

OLEH :

Willi Pratama 070502135

Program Studi Strata I Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

2011


(2)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen dan variabel manakah diantara variabel Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis yang dinilai paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 16,0 for windows. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis , berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel Gaya Hidup dan Psikologis merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Nilai Adjusted R Square = 0,347, berarti 34,7% faktor-faktor keputusan berkunjung dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis), sedangkan sisanya 60,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(3)

ABSTRACT

The tittle of this research is The influence of Culture, Lifestyle and Psychology toward Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan. The objective of this research is about to know how far the impact of Culture, Lifestyle and Psychology toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan, and which variable of these Culture, Lifestyle and Psychology that influence more dominant to the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.

This research is an assosiative research. The data that used by this research are primary and secondary data, and it was got from documentation and also from questionaires. This research was measured by using likert scale and operated statistically with SPSS 16.0 for windows program.

The result of this research is showing that simultantly, Culture, Lifestyle and Psychology, positively and significantly influence toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.

In partial we can see that Lifestyle and Psychology variable are the most dominant influenting variable toward the the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.

The Adjusted R Square = 0,347, it means about 34,7% factors of customer satisfaction could be explained by the independent variable (Culture, Lifestyle and Psychology), and the residue about 60,2% is explained by another factors that is not been examined in this research.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia, dan berkat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berikut ini yang berjudul “Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis jelas menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Secara khusus dan teristimewa penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya buat kedua orangtua, Ayahanda, dan Ibunda tercinta yang telah mengasihi mendoakan dan memberikan pengarahan selama ini kepada penulis.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku ketua Departemen Manajemen FE USU.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU.

5. Prof. Dr. Paham Ginting selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Yeni Absah, S.E., M.Si, selaku Dosen Penguji I

7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji II. 8. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

khususnya Dosen Wali penulis, Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja S.E, M.Si. 9. Kepada Restoran Shanghai Kitchen dan staf-staf yang telah mendukung dalam

penelitian ini.

10.Teman-teman seperjuangan Manajemen (Anthony, Darwin, Rachmad, Bebi, Dwi Juli dan teman-teman lainnya).

11.Kepada Christine Halim, thanks for supporting me and pray for me. God Bless You.

12.Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, telah membantu penulis baik moril maupun materil.


(6)

Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Tuhan Yang Maha Kasih memberikan bekatnya yang melimpah atas jasa, dukungan, dan doa-doa mereka.

Terima Kasih

Medan, September 2011 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Uraian Teoritis ... 7

2.1.1. Perilaku Konsumen ... 7

2.1.2. Proses pengambilan keputusan ... 16

2.1.3. Keputusan Berkunjung ... 18

2.1.4. Restoran ... 19

2.2. Penelitian Terdahulu ... 25

2.3. Kerangka Konseptual ... 26

2.4. Hipotesis... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Jenis Penelitian ... 28

3.2. Tempat danWaktu Penelitianl ... 28

3.3. Batasan Operasional Variabel ... 28

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 29

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 32

3.6. Populasi dan Sampel ... 32

3.6.1. Populasi ... 32

3.6.2. Sampel... 33

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34

3.9. Teknik Analisis Data ... 36

3.9.1. Metode Analisis Deskriptif ... 36

3.9.2. Uji Asumsi Klasik ... 36


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 41

4.1.1. Sejarah Singkat dan Aktivitas Perusahaan ... 41

4.1.2. Visi, Misi dan Motto Perusahaan ... 42

4.1.3 Jenis-jenis Produk Perusahaan ... 42

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

4.2.1. Uji Validitas ... 48

4.2.2. Uji Reliabilitas ... 51

4.3. Hasil Analisis Deskriptif ... 53

4.3.1. Analisis Deskriptif Responden ... 53

4.3.2. Analisis Deskriptif Variabel ... 57

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 64

4.4.1. Uji Normalitas ... 64

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas ... 67

4.4.3. Uji Multikolinearitas ... 70

4.5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 71

4.6. Uji Hipotesis ... 74

4.6.1. Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 74

4.6.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 75

4.6.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 77

4.7. Pembahasan ... 80

4.7.1. Hasil Analisis Deskriptif ... 80

4.7.2. Hasil Analisis Regresi ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

5.1. Kesimpulan ... 85

5.2. Saran ... 86


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel... 31

3.2 Instrumen Skala Likert ... 32

4.1 Uji Validitas 1 ... 49

4.2 Uji Validitas 2 ... 50

4.3 Uji Reliabilitas ... 52

4.4 Reliabilitas Instrumen ... 52

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Gender ... 53

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Gender ... 54

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku dan Gender ... 55

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah dan Gender ... 55

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan dan Gender ... 56

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Paling Sering Berkunjung Bersama dan Gender ... 57

4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya ... 57

4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup ... 58

4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Psikologis ... 60

4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung ... 62

4.15 Uji Kolmogrov-Smirnov ... 67

4.16 Uji Glejser ... 69

4.17 Uji Multikolinearitas ... 70

4.18 Variables Entered/Removedb ... 71

4.19 Coefficients (dependent variable:Keputusan) ... 72

4.20 Model Summaryb ... 74

4.21 Hasil Uji-F ... 76

4.22 Hasil Uji-T ... 78


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen. ... 9

2.2 Model Generik Proses Keputusan Pembelian. ... 16

2.3 Kerangka Konseptual. ... 27

4.1 Histogram ... 65

4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 66


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner ... 89

Lampiran 2: Tabulasi Validitas dan Reabilitas ... 93

Lampiran 3 : Output Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner ... 94

Lampiran 4 : Data Responden ... 99

Lampiran 5 : Jawaban Responden... 103

Lampiran 6 : Uji Deskriptif ... 106


(12)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen dan variabel manakah diantara variabel Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis yang dinilai paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 16,0 for windows. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis , berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel Gaya Hidup dan Psikologis merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. Nilai Adjusted R Square = 0,347, berarti 34,7% faktor-faktor keputusan berkunjung dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis), sedangkan sisanya 60,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(13)

ABSTRACT

The tittle of this research is The influence of Culture, Lifestyle and Psychology toward Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan. The objective of this research is about to know how far the impact of Culture, Lifestyle and Psychology toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan, and which variable of these Culture, Lifestyle and Psychology that influence more dominant to the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.

This research is an assosiative research. The data that used by this research are primary and secondary data, and it was got from documentation and also from questionaires. This research was measured by using likert scale and operated statistically with SPSS 16.0 for windows program.

The result of this research is showing that simultantly, Culture, Lifestyle and Psychology, positively and significantly influence toward the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.

In partial we can see that Lifestyle and Psychology variable are the most dominant influenting variable toward the the Visiting Decision at Shanghai Kitchen Restaurant Sun Plaza Medan.

The Adjusted R Square = 0,347, it means about 34,7% factors of customer satisfaction could be explained by the independent variable (Culture, Lifestyle and Psychology), and the residue about 60,2% is explained by another factors that is not been examined in this research.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini keinginan manusia utuk mengkonsumsi semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang tidak pernah puas. Kesibukan dalam pekerjaan yang menyita waktu, mengakibatkan sebagian masyarakat memutuskan untuk mengkonsumsi makanan diluar rumah dikarenakan lebih efisien dibanding memasak dirumah. Pola konsumsi demikian ternyata berdampak positif terhadap bisnis restoran. Perlayanan yang baik dan rasa masakan yang lezat juga mengakibatkan konsumen belajar dari pengalaman sehingga konsumen ingin melakukan kunjungan kembali ke restoran tersebut.

Bisnis restoran merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan melihat permintaan pasar akan makanan yang tinggi dan disertai dengan daya beli masyarakat yang potensial. Menurut Soekresno (www.petra.ac.id. 17 April 2011), restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa perlayanan makan dan minum dan dikelola secara profesional.

Salah satu restoran yang sangat berkembang di kota Medan saat ini adalah Shanghai Kitchen Restaurant yang merupakan cabang dari Nelayan Seafood & Steamboat Restaurant. Hal ini bisa dilihat dari jumlah cabang restorannya yang terletak di berbagai tempat strategis di kota Medan, antara lain :


(15)

1. Nelayan Grand Ballroom : Jl. Putri Merak Jingga No. 8 A-B Medan

2. Jala-Jala II : Medan Fair Plaza lantai III- Medan

3. Liu’s Garden II : Thamrin Plaza Lantai V- Medan

4. Mie Jaring : Sun Plaza Lantai III- Medan

5. Shanghai Kitchen : Sun Plaza Lantai IV C 38a-41 Medan

6. Tenda Nelayan : Merdeka Walk Food Stall- Medan

7. Jala-Jala III : Cambridge City Square Lantai LG- Medan

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian di restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza lantai IV karena setiap kali penulis melewati restoran tersebut, restoran tersebut kelihatan selalu penuh, bahkan tidak jarang banyak pengunjung yang mengantri. Sesuai dengan namanya, restoran ini menyediakan makanan seafood dan steamboat, tetapi yang merupakan menu spesialnya adalah Dim-Sum( makanan khas kebudayaan Cina), dan semua makanan yang disediakan oleh restoran ini adalah halal. Fenomena yang menarik dari restoran ini adalah bahwa restoran ini tampak selalu ramai dikunjungi oleh konsumen dari berbagai latar belakang, budaya, ras dan kepercayaan yang berbeda walaupun makanan yang disediakan adalah makanan khas kebudayaan Cina.


(16)

Menurut Mangkunegara, (2005:39) ada dua faktor mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor Budaya dan Psikologis. Adapun faktor lain yang dianggap penting oleh penulis yaitu Gaya Hidup.

Kebudayaan yaitu sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari (Setiadi, 2003;11).

Gaya hidup menurut Kotler (2001:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002:282), Gaya Hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis.


(17)

Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.

The British Psychological Society (BPS) (www.bps.org.uk) mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari orang/manusia: bagaimana ia berpikir, bertindak, bereaksi dan berinteraksi. Psikologi memperhatikan semua aspek dari perilaku, pikiran, perasaan dan motivasi yang mendasari suatu perilaku.

Konsumen dalam menentukan pilihan tentunya mempunyai pertimbangan tertentu dan hal-hal yang paling berpengaruh diantaranya adalah faktor-faktor yang telah diuraikan diatas. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang perilaku konsumen dalam mengambil keputusan berkunjungnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH BUDAYA, GAYA HIDUP DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI RESTORAN SHANGHAI KITCHEN SUN PLAZA LANTAI IV MEDAN”.


(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Apakah faktor Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung pada Shanghai Kitchen Sun Plaza lantai IV Medan?”

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap keputusan berkunjung di Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza lantai IV Medan.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan informasi kepada perusahaan untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam berkunjung.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan dapat berguna sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam meneliti untuk permasalahan yang sama.


(19)

c. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dengan mempraktekkan riset pasar dan memperdalam pemahaman penulis tentang perilaku konsumen.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Setiadi (2003:3) mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Menurut Kotler dan Amstrong (2005:206), mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.

2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan.


(21)

Mowen (2002;5) mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Definisi tersebut menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Definisi tersebut juga mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang diawali dengan penerimaan, konsumsi, dan diakhiri dengan penentuan. Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi menganalisa bagaimana konsumen senyatanya menggunakan produk yang diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa yang dilakukan konsumen setelah selesai menggunakan produk tersebut.


(22)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis (Kotler, 2005: 183). Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi benar-benar harus diperhitungkan untuk mengetahui sampai dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

Gambar 2.1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen.

Sumber : ( Kotler, 2005: 183 ) data diolah

Penjelasan dari faktor-faktor yang digunakan dalam skripsi ini adalah : 1. Faktor Kebudayaan

Menurut Kotler, faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya dan kelas sosial pembeli (Simamora, 2002:183). Budaya Budaya Sub Budaya Sosial Kelompok Acuan Keluarga Pribadi Usia dan Tahap

Siklus Hidup Pekerjaan Keadaan Ekonomi Gaya Hidup Psikologis Motivasi Persepsi Pembelajaran Keyakinan dan sikap Pembelia


(23)

Menurut Edward B. Tylor, dalam Koentjaraningrat (2000:180), kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

b. Kepercayaan

Kepercayaan adalah iman, anggapan (keyakinan) bahwa benar sungguh ada, misalnya kepada dewa-dewa dan orang-orang halus, dianggap benar dan jujur, menganggap sesuatu adalah benar adanya.

c. Adat Istiadat

Adat Istiadat adalah tingkah laku seseoarang yang terus-menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama. Adat Istiadat muncul karena adanya tingkah laku seseorang, dilakukan terus-menerus, adanya dimensi waktu dan diikuti oleh orang lain/ masyarakat. Adat-istiadat dapat mencerminkan jiwa suatu masyarakat atau bangsa dan merupakan suatu kepribadian dari suatu masyarakat atau bangsa. Tingkat peradaban, cara hidup yang modern sesorang tidak dapat


(24)

menghilangkan tingkah laku atau adat-istiadat yang hidup dan berakar dalam masyarakat

2. Faktor Gaya Hidup

Menurut Kotler (2001: 192) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya Hidup menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar juga dapat mentargetkan produk berdasarkan gaya hidup konsumen.

a. Aktivitas

Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu kegiatan kerja yang dilaksanakan orang di setiap bagian dalam perusahaan.

b. Minat

Minat adalah kesukaan terhadap suatu kegiatan melebihi kegiatan lainnya dan mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika orang tersebut bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu itu bermanfaat, maka ia akan berminat dan hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.


(25)

c. Opini

Opini adalah sesuatu yang dipandang benar walaupun tanpa kepastian obyektif atau pun subyektif. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Opini adalah pendapat, pikiran atau pendirian.

4. Faktor Psikologis

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:218), faktor Psikologis merupakan salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan dan merupakan faktor yang paling mendasar berupa proses kombinasi karakteristik seorang individu dalam mengambil keputusan.

Keputusan seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama yaitu : A. Motivasi

Seorang manusia memiliki banyak kebutuhan, ada kebutuhan yang bersifat biogenis yaitu muncul dari kebutuhan biologis seperti haus dan lapar dan ada kebutuhan yang bersifat psikogenis yang muncul dari kebutuhan psikologis seperti kebutuhan untuk diakui, penghargaan dan rasa memiliki. Kebutuhan akan menjadi motif apabila kebutuhan tersebut cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Ada dua teori tentang motivasi yang telah banyak dikenal yaitu teori motivasi Freud dan teori motivasi Maslow. 1. Teori Motivasi Freud

Teori ini beranggapan bahwa kebanyakan orang tidak sadar tentang kekuatan psikologis nyata yang membentuk perilaku mereka. Freud melihat orang sebagai yang tumbuh makin dewasa dan menekan banyak dorongan.


(26)

Dorongan ini tidak pernah hilang atau berada di kendali sempurna. Menurutnya seseorang tidak pernah mamahami motivasinya secara utuh. 2. Teori Motivasi Maslow

Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia tersusun berjenjang, mulai dari yang paling banyak menggerakkan sampai ke yang paling sedikit memberikan dorongan. Pada awalnya orang akan memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu, lalu memenuhui kebutuhan berikutnya. Berdasarkan urutan pentingnya, jenjang kebutuhan adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

B. Persepsi

Sebuah persepsi akan mempengaruhi seseorang yang termotivasi dalam bertindak terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk mencipatakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada ransangan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Setiap individu akan mempunyai persepsi yang berbeda atas objek yang sama. Hal ini dikarenakan ada tiga proses persepsi, yaitu :


(27)

1. Perhatian Selektif

Seseorang tidak mungkin dapat menanggapi rangsangan yang sangat banyak setiap harinya, jadi sebagian rangsangan disaring menjadi sebuah proses yang dinamakan perhatian selektif. Adapun beberapa temuan yaitu :

a. Orang lebih mungkin memperhatikan rangsangan yang behubungan dengan kebutuhannya saat ini.

b. Orang lebih memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi.

c. Orang lenih memperhatikan rangsangan dengan deviasi yang besar dibanding ukuran rangsangan normal.

Pemasar harus bekerja keras dalam menarik perhatian konsumen, hal ini disebabkan karena orang yang berada di pasar tidak akan memperhatikan suatu pesan apabila pesan tersebut tidak lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain.

2. Distorsi Selektif (Gangguan Selektif)

Distorsi selektif merupakan kecenderungan orang untuk mengubah informasi menjadi pengertian pribadi dan menginterpretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung pra-konsepsi mereka, bukannya yang akan menentang pra-konsepsi tersebut. Maka dari itu, pemasar harus berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan bagaimana dampak serta interpretasi dari iklan atau produknya.


(28)

3. Ingatan Selektif

Seseorang tentunya akan bisa melupakan apa yang telah dipelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan serta keyakinan mereka. Ingatan selektif berarti bahwa mereka akan mengingat keunggulan produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing. Hal ini menjelaskan mengapa iklan dibuat secara berulang-ulang, karena pemasar ingin konsumen mengingatnya sewaktu pemilihan produk.

C. Pembelajaran (Pengetahuan)

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Perilaku manusia sekarang merupakan hasil belajar. Pembelajaran adalah perpaduan dari dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan. Dorongan adalah rangsangan internal yang kuat yang memotivasi tindakan. Dorongan akan menjadi motif apabila diarahkan menuju rangsangan pengurangan dorongan tertentu. Petunjuk adalah rangsangan minor yang menentukan kapan, dimana dan bagaimana tanggapan seseorang.

D. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan dapat membentuk citra produk dan merek, dan orang akan bertindak sesuai dengan citra tersebut. Apabila ada keyakinan yang salah maka perusahaan harus berusaha memperbaiki keyakinan tersebut melalui kampanye dan sebagainya. Sikap merupakan evaluasi,


(29)

perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa objek atau gagasan. Sikap menempatkan orang-orang dalam sebuah kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai objek tersebut, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap sulit sekali untuk dirubah, sikap seseorang membentuk suatu pola konsisten dan mengubah satu sikap mungkin mengharuskan penyesuaian besar dalam sikap lainnya.

2.1.2 Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Gambar 2.2 : Model Generik Proses Keputusan Pembelian

Sumber : Kotler dan Armstrong (2004:218)

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:218) sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Pembelian

Perilaku Purna Pembelia


(30)

1. Pengenalan masalah

Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2. Pencarian informasi.

Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). 3. Evaluasi alternatif.

Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4. Pembelian.

Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5. Perilaku Purna Pembelian

Perilaku Purna Pembelian merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan


(31)

evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.

2.1.3 Keputusan Berkunjung

Keputusan konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.

Adapun tiga hal yang harus dikembangkan agar suatu tempat menjadi menarik untuk dikunjungi(Yoeti,1996;178), yaitu :

1. Adanya something to see , yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat. 2. Adanya something to buy , yaitu adanya sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli.

3. Adanya something to do , yaitu adanya sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.


(32)

2.1.4 Restoran

1. Pengertian Restoran

Ada beberapa definisi tentang restoran menurut para ahli, yaitu :

Menurut Soekresno (www.petra.ac.id. 26 April 2011), Restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa perlayanan makan dan minum dan dikelola secara profesional. Menurut Ninemeier dan Hayes (www.petra.ac.id. 26 April 2011), Restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk di dalamnya adalah penjualan makanan dan minuman kepada individu-individu dan tamu-tamu dalam kelompok kecil.

Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Restoran adalah tempat yang menjual makanan dan minuman yang dinikmati oleh pengunjung serta mendatangkan keuntungan kepada pengusaha restoran tersebut.

2. Perkembangan Restoran

Kemajuan usaha penyajian makanan dan minuman sekarang ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan perjalanan peradaban manusia di masa lalu. Menyebut kata restoran, yang terpikir di benak kita adalah jajaran meja-meja yang tertata rapi, kehadiran pelanggan menikmati sajian, pramusaji sibuk dengan pelayanannya, juru masak sibuk mengolah hidangan, suara berdenting peralatan makan dan minum, aroma hidangan yang mendominasi ruangan, serta keluar masuknya pelanggan yang silih berganti, bahkan suara musik terdengar sayup- sayup ikut mengisi ruang. Cikal bakal restoran


(33)

dimulai pada 12000 tahun Sebelum Masehi ketika suku bangsa di Denmark menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan hidangan bagi sekelompok orang guna menikmati hidangan secara bersama-sama. Lalu pada 400 tahun Sebelum Masehi, pertama kali didirikan kabaret dimana tempat ini dipakai untuk menjual minuman keras, yang kemudian tumbuh dan berkembang. Sekitar tahun 1200 di London terdapat beberapa warung yang menyediakan makanan matang untuk dibawa pulang dan 200 tahun kemudian warung-warung berkembang menjadi restoran dengan fasilitas pelayanan yang semakin ditingkatkan. Penyajiannya menggunakan tablecloth, peralatan makan dan minum yang tertata rapi di atas meja, para juru masak menyusun makanan di platter (piring besar) dan diberi garnish untuk memperindah sajian tersebut sehingga hidangan yang disajikan terlihat artistik. Pada abad 16, ketika Chaterine de Meidcis menikah dengan Henry II, ia membawa juru masak dari Italia yang kemudian memperbaiki keahlian memasak di lingkungan kerajaan dengan mengajarkan bagaimana mempersiapkan beberapa hidangan untuk diatur di meja banquet (perjamuan) dan dihias sangat menarik. Begitu juga Oliver de Serres mendemonstrasikan bagaimana sayuran dapat meningkatkan penampilan suatu hidangan dan dapat tercipta menu diet. Serres membawa perubahan dalam seni pengolahan makanan kepada para staf ahli masak Raja Louis XIV dan membentuk mereka menjadi juru masak profesional serta kreatif, hingga sekarang diakui bahwa Perancis mempunyai reputasi tinggi di dunia dalam hal mengolah makanan. Tahun 1765 Monsier Boulanger membuka restoran soup di kota bertuliskan “Venite


(34)

Adme Omnes Qui Stomacho Laboratoratis Et Ego Restaurabo Vos” yang artinya datanglah anda semua kepada saya, bagi anda yang perutnya keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi anda. Tulisan ini mampu menarik perhatian orang yang lewat untuk masuk ke restoran. Soupnya diberi nama “Le Restaurant Divin” yaitu obat untuk menyegarkan. Kata “restaurant” berasal dari Bahasa Perancis “restaurer” yang berarti memulihkan kembali. Pada jaman Romawi Kuno orang makan di luar rumah adalah sesuatu yang menyenangkan, selingan kegiatan rutin makan dan minum di rumah sehari- hari. Suatu bukti nyata yang masih ada hingga saat ini adalah peninggalan berupa Herculaneum, suatu daerah wisata di Naples pada tahun 70 Masehi dengan diketemukannya sebuah kuburan dengan lebar 65 kaki yang ditimbuni dengan lava lumpur karena erupsi dari gunung Versuvius. Sepanjang jalan tersebut terdapat beberapa bar makanan kecil (snack bar) yang menjual roti, keju, anggur, kacang, kurma, dan makanan hangat. Counternya dibuat dari bahan marmer yang memisahkan antara penjual dan pembeli. Setelah jatuhnya Romawi, makan di luar rumah hanya pada tempat-tempat tertentu saja, seperti di INN atau Tavern, namun demikian hingga tahun 1200 sudah muncul beberapa rumah makan di London, Paris, dan di lain tempat yang mana untuk makanan yang dimasak tersebut, orang yang ingin menyantapnya harus membayar. Akhirnya timbullah Coffee House sebagai cikal bakalnya restoran pada saat ini (Sugiarto, Sulartiningrum 79).


(35)

3. Jenis-jenis Restoran

Menurut Soekresno (www.petra.ac.id. 20 April 2011), sebuah restoran dapat dikelompok kan dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Restoran formal

Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan yang baik.

Ciri-ciri restoran formal:

a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. b. Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi.

c. Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa populer.

d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service atau French Service atau modifikasi dari kedua table service tersebut.

e. Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap makan.

f. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi.

g. Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine di dunia.

h. Menyediakan hiburan musik hidup / live music dan tempat untuk melantai dengan suasana romantis dan eksklusif.


(36)

i. Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibandingkan dengan harga makanan dan minuman di restoran informal.

j. Penataan meja dan bangku memiliki area service yang lebih luas untuk dilewati pelayan.

k. Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4-8 pelanggan.

Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran formal antara lain: members restaurant, super club, gourmet, main dining room, grilled restaurant, executive restaurant.

2. Restoran informal

Pengertian restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.

Ciri-ciri restoran informal:

a. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. b. Para pelanggan tidak terikat menggunakan pakaian resmi.

c. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relatif cepat selesai dimasak.

d. Sistem penyajian yang dipakai adalah American Service atau Ready plate bahkan self service ataupun counter service.

e. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi.


(37)

f. Tidak menyediakan hiburan musik hidup / live music.

g. Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain.

h. Tenaga relatif sedikit dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 12-16 pelanggan.

i. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan namun dipasang di counter langsung di setiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan. Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran informal antara lain: Cafe, cafetaria, fast food restaurant, coffee shop, bistro, canteen, taverns, family restaurant, pub, sandwich corner, burger corner, snack bar.

3. Restoran khusus

Pengertian restoran khusus adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas yang diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara.

Ciri-ciri restoran khusus:

a. Menyediakan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.

b. Menu yang disediakan adalah menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak pelanggan secara umum.

c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional.

d. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau dan makan siang. e. Menu a la carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan.


(38)

f. Biasanya menghadirkan musik/ hiburan khas negara asal.

g. Tenaga service relatif sedang dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 8-12 pelanggan.

h. Harga makanan relatif tinggi dibandingkan restoran informal.

Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran khusus antara lain: Indonesian food restaurant, Italian food restaurant, Thai food restaurant, Japanese food restaurant, Korean food restaurant, dan sebagainya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian Siahaan (2009) dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Pelayanan, dan Psikologis terhadap Minat Beli Konsumen pada Restoran Miramar Cabang Jalan Pemuda Medan”. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel harga, kualitas, pelayanan dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen Restoran Miramar Medan.

Penelitian Prayoga (2009) dengan judul “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan merek Sedaap (Studi Kasus Mahasiswa yang Kost di Lingkungan Kampus USU)”. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap oleh mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU. Variabel yang paling dominan adalah variabel faktor pribadi dan budaya.


(39)

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Edward B. Tylor, dalam Koentjaraningrat (2000:180), kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:218), faktor Psikologis merupakan salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan dan merupakan faktor yang paling mendasar berupa proses kombinasi karakteristik seorang individu dalam mengambil keputusan. Keputusan konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor budaya, gaya hidup dan psikologis mempengaruhi keputusan berkunjung yang dapat digambarkan pada suatu kerangka konseptual pada gambar 2.3


(40)

Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual

Sumber : Koentjaraningrat (2000:180), Kotler dan Armstrong, 2001 : 197 (diolah)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung di Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

Budaya (X1)

Gaya Hidup (X2)

Psikologis (X3)

Keputusan Berkunjung (Y)


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting & Situmorang, 2008:57). Penelitian ini

menghubungkan dua variabel atau lebih yaitu melihat faktor Budaya (X1), Gaya Hidup (X2) dan Psikologis (X3) terhadap Keputusan Berkunjung (Y) pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Restoran Shanghai Kitchen Cabang Sun Plaza yang berlokasi di jl. K.H. Zainul Arifin No. 7 Lantai Tiga Medan. Waktu Penelitian ini mulai dilakukan sejak Juli 2011 - September 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel indenpenden (X), terdiri dari Budaya (X1), Gaya Hidup (X2) dan Psikologis (X3).

b. Variabel dependen (Y) adalah keputusan berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Lantai Tiga Medan.


(42)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasi.

Dalam Penelitian ini ada empat variabel yang diteliti, yaitu : 1. Budaya (X1)

Budaya (X1) merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Indikator dari variabel ini terdiri dari :

a. Pengetahuan b. Kepercayaan c. Adat Istiadat 2. Gaya Hidup (X2)

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya Hidup menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Indikator dari variabel ini terdiri dari :

a. Aktivitas b. Minat c. Opini


(43)

3. Psikologis (X3)

Psikologis adalah faktor paling mendasar dan merupakan proses kombinasi karakteristik pengunjung untuk menghasilkan proses keputusan berkunjung dan pembelian. Indikator dari variabel ini terdiri dari :

a. Motivasi b. Persepsi c. Pembelajaran

d. Keyakinan dan Sikap 4. Keputusan Berkunjung (Y)

Keputusan berkunjung adalah keinginan konsumen untuk berkunjung ke Restoran Nelayan Sun Plaza Medan. Indikator variabel ini terdiri dari : a. Pengambilan Keputusan untuk Berkunjung


(44)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Ukur Budaya (X1) Merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, adat istiadat, dan

kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

a. Pengetahuan b. Kepercayaan c. Adat Istiadat

Likert

Gaya Hidup (X2)

Merupakan pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. a. Aktivitas b. Minat c. Opini Likert Psikologis (X3) Merupakan faktor paling mendasar dan merupakan proses kombinasi karakteristik pengunjung untuk menghasilkan proses keputusan berkunjung dan pembelian. a. Motivasi b. Persepsi c. Pembelajaran d. Keyakinan dan Sikap Likert Keputusan Berkunjung (Y) Merupakan keinginan konsumen untuk berkunjung ke Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan. a. Pengambilan Keputusan untuk Berkunjung b. Melakukan Kunjungan Ulang Likert


(45)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan peneliti adalah Skala Likert. Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:86). Skala Likert digunakan untuk mengukur pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung, pengukuran dengan skala Likert ini menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008) (diolah)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sedang sampel adalah bagian dari jumlah dan karkateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut


(46)

(Sugiyono,2008:90). Populasi dalam Penelitian ini adalah pelanggan yang berkunjung ke restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Lantai Tiga Medan. 3.6.2. Sampel

Dalam penelitian ini, sampel diambhil dengan rancangan sampel nonprobabilitas dengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh peneliti dan memiliki kriteria yang sesuai maka akan dijadikan sebagai sampel.

Menurut Supramono (2003:63), untuk setiap populasi yang sulit diketahui (unidentified), maka digunakan rumus :

2 2 ) )( ( ) ( d q p Z n

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α Bila α = 0,05  Z = 1,67

Bila α = 0,01  Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir = 5%

Hasil riset awal terhadap 30 pengunjung Restoran Nelayan Sun Plaza Lantai Tiga, diketahui 26 orang(86.66%) telah berkunjung ke Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Lantai IV Medan sebanyak minimal 2 kali dan


(47)

telah berusia 17 tahun keatas. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

2 2( )( )

) ( d q p Z n

129 4 . 128 ) 05 , 0 ( ) 133 , 0 )( 866 , 0 ( ) 67 , 1 ( 2 2    n

Jumlah sampel yang diambil adalah 129 sampel dari keseluruhan populasi.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada konsumen yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden. Penyebaran kuesioner dilakukan di Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan Lantai IV.

b. Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi melalui buku-buku dan internet.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas a.Uji Validitas

Menurut (Arikunto, 2002:144), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan yang cukup tinggi dan dapat digunakan untuk mengukur data penelitian. Responden yang digunakan dalam uji validitas


(48)

ini akan dilakukan pada 30 orang pengunjung restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan dan tidak menjadi populasi dalam penelitian, telah berkunjung ke Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan sebanyak minimal 2 kali dan telah berusia 17 tahun keatas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.00 for windows untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.

Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut : a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel. Reliabilitas mengarah pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian. Instrumen yang layak (reliable) dapat digunakan beberapa kali untuk


(49)

mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama apabila data yang dihasilkan memang benar sesuai dengan yang sebenarnya.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah: 3.9.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.9.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0.05) maka jika nilai Asymp.Sig (2 – Tailed) diatas nilai signifikan 5% (0.05) yang berarti variabel residual berditribusi normal(Situmorang, dkk, 2010:91)


(50)

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup dalam model regresi mempunyai ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke yang lainnya. Probabilitas tingkat kepercayaan 5% (0.05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterosdastisitas (Situmorang, dkk, 2010 :98) c. Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linear yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk medeteksi ada atau tidak multikolineraritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variante Inflation. (Situmorang, dkk, 2010:129)

Faktor(VIF) dengan menbandingkan sebagai berikut: a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinearritas

3.9.3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Penulis mengunakan metode analisis regresi berganda untuk mengetahui berapa besar variabel bebas (Budaya, Gaya Hidup, dan Psikologis) terhadap variabel terikat (keputusan berkunjung). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows.

Model Analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:


(51)

a = Konstanta

b1-3 = Koefisien regresi linear berganda

X1 = Budaya

X2 = Gaya Hidup

X3 = Psikologis

e = Standard error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisi regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu :

1. Uji Signifikan Parsial (uji – t)

Uji – t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu, berupa variabel Budaya, Gaya Hidup

dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y). Ha : b1≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Budaya, Gaya Hidup dan

Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan:


(52)

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Budaya,

Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y).

Ha : b1≠ b2≠ b3 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel Budaya, Gaya Hidup

dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung yaitu variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) adalah terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.


(53)

terhadap variabel terikat semakin lemah. Maka semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin baik variabel bebas menerangkan variabel terikatnya.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat dan Aktifitas Perusahaan

Nelayan Restaurant Corporation telah berkiprah di bidang restoran kurang lebih sebelas tahun, dan kini telah berkembang serta sangat terkenal di kota Medan. Outlet-outlet berlokasi di dalam plasa-plasa terkemuka dan tempat-tempat strategis di kota Medan. Cabang-cabang atau Outlet yang ada sekarang ini antara lain :

1. Nelayan Grand Ballroom : Jl. Putri Merak Jingga No. 8 A-B Medan 2. Jala-Jala II : Medan Fair Plaza lantai III- Medan

3. Liu’s Garden II : Thamrin Plaza Lantai V- Medan 4. Mie Jaring : Sun Plaza Lantai III- Medan

5. Shanghai Kitchen : Sun Plaza Lantai IV C 38a-41 Medan 6. Tenda Nelayan : Merdeka Walk Food Stall- Medan 7. Jala-Jala III : Cambridge City Square Lantai LG-Medan

Isi menu dim sum yang sangat bervariasi dan lebih dari enam puluh jenis menu pilihan. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan makan siang maupun malam, tetapi juga sangat ideal untuk menyelenggarakan pesat perkawinan (wedding party), pesta ulang tahun (birthday party), pesta wisuda (graduation party), seminar dan lain-lain.


(55)

4.1.2. Visi, Misi dan Motto Perusahaan

Persaingan ekonomi yang sangat ketat serta pesatnya tingkat pertumbuhan ekonomi mewajibkan setiap pelaku bisnis untuk benar-benar profesional dalam menjalankan roda organisasi perusahaannya. Untuk itu perlu adanya visi,misi serta motto dari setiap perusahaan agar tercapai kinerja perusahaan yang diharapkan.

Visi Perusahaan yaitu dalam kurun waktu dua puluh tahun mendatang, akan menjadi multi national restoran yang memberikan kontribusi terhadap negara dalam peningkatan PAD sekaligus membantu mengurangi pengangguran.

Adapun misi dari perusahaan, yaitu : 1. Menciptakan empat zona kepuasan: 2. Customer's satisfaction (tamu puas) 3. Employee's satisfaction (karyawan puas) 4. Investor's satisfaction (investor puas)

5. Government's satisfaction (pemerintah puas)

Motto perusahaan yaitu: Kepuasan adalah yang utama, Kami mengutamakan kepuasan Satisfaction is yours.

4.1.3 Jenis-Jenis Produk Perusahaan

Daftar Menu yang ditawarkan oleh Restoran Nelayan antara lain:

1. Dim-Sum Steam, yaitu

Bak Pau Ayam, Bak Pau Susu Kacang, Bakso Ikan Nelayan, Bakso Ikan Paprika, Bakso Jamur Spesial, Bakso Urat Sapi Saus Tiram,Ciong Fen


(56)

Mini, Ciong Fen Udang/Ayam, Fen Ko Sayuran, Ha Kaou Kepiting, Ha Kaou Sayuran, Ha Kaou Sea Food, Ha Kaou Udang, Hi Sit Kaou, Kaki Ayam Saus Tiram, Kaki Kepiting Sayur Hitam, Ketan Ayam Daun Teratai, Ketan Ayam Sayur Hitam, Ku Cai Pau Sayuran, Kue Lobak Stim, Leng Yong Pau, Lumpia Udang Saus Jamur, Malayko, Sio May Jala-Jala, Sio May Ketan Kari Ayam, Sio May Sayur Hitam, Sio May Telor Kepiting, Sio May Telor Puyuh, Sio May Udang, Sui Kiau Saus Jamur, Sui Kiau Saus Pedas, dan Udang Goreng Salad Buah.

2. Dim-Sum Goreng

Ayam Goreng Pandan, Bak Pau Ayam Goreng, Bakso Kepiting Kulit Tahu, Biter Ballen, Bola Udang Roti, Chicken Roll Special, Cumi-cumi Goreng Special, Keladi Isi Kelapa (U Kok), Kepiting Lembek Mentega, Kue Lobak Goreng, Kuo Tiek, Leng Hong Kien, Leng Yong Pau Goreng, Lobak Panggang Vegetarian, Lumpia Goreng Salad, Lumpia Salad Goreng, Lumpia Sayuran, Lumpia Udang Kulit Tahu, Lumpia Udang Kulit Telor, Onde-onde Wijen Special, Roti Udang Special (Hatosi), Sayap Ayam Goreng Madu, Sayap Ayam Jala-Jala, Sayap Ayam Panggang, Steak Tahu Lius Garden, Steak Tahu Nelayan, Steak Tahu Vegetarian, Sui Kiau Goreng Salad, Udang Goreng Tepung, dan Udang Salad Buah.

3. Mie Spesial

I Fu Mie Siram ala Binjai, Lo Mie Jamur, Mie Ayam/Sapi Soup Malaysia, Mie Ayam Minyak Bawang, Mie Ayam Paprika, Mie Ayam Sambal


(57)

Special, Mie Bebek Kanton, Mie Bebek Lius Garden, Mie Goreng / Soup Udang Gala, Mie Goreng ala Sze Chuan, Mie Goreng Bungkus Kulit Telur, Mie Goreng Indonesia, Mie Goreng Kering, Mie Goreng Kering Special, Mie Goreng Pedas Nelayan, Mie Goreng Polos, Mie Goreng Sea Food, Mie Hot Plate Ayam/Sapi, Mie Hot Plate Sea Food, Mie Kangkung Terasi, Mie Pansit Ayam Mongolia, Mie Pansit Ayam Semur, Mie Pansit For "Kid", Mie Pansit Kaki Ayam, Mie Pansit Sapi Lada Hitam, Mie Pansit Sapi Mongolia, Mie Pedas Hot Plate Ayam/Sapi, Mie Sapi Bawang Bombay, Mie Sapi Jala – Jala, Mie Sapi Sambel Special, Mie Sea Food Clay Pot, Mie Siram Lius Garden, Mie Tomat Goreng Sapi, Mie Udang ala Taiwan, Mie Udang Jala – Jala, Mie Udang Soup Pedas Nelayan, Mie Udon Hot Plate Sea Food/Sapi, Mie Urat Sapi Clay Pot, Mie Urat Sapi Lius Garden, Raja Mie Udang Gala, Ramien Nelayan Special, dan Udon Hot Plate Ayam / Sapi.

4. Kwe Tiau Spesial

Ciong Fen Goreng Sea Food, Kwe Tiau Ayam Minyak Bawang, Kwe Tiau Ayam Mongolia Clay Pot, Kwe Tiau Ayam Paprika Clay Pot, Kwe Tiau Ayam Sambel Clay Pot, Kwe Tiau Ayam Semur, Kwe Tiau Bebek Clay Pot, Kwe Tiau Bebek Kanton, Kwe Tiau Bebek Peking Clay Pot, Kwe Tiau Goreng ala Sze Chuan, Kwe Tiau Goreng ala Vietnam, Kwe Tiau Goreng Pedas Nelayan, Kwe Tiau Goreng Polos, Kwe Tiau Goreng/Soup Udang Gala, Kwe Tiau Hot Plate Ayam/Sapi, Kwe Tiau Sapi Jala-Jala, Kwe Tiau Sapi Lada Hitam Clay Pot, Kwe Tiau Sapi Mongolia Clay Pot,


(58)

Kwe Tiau Sapi Nel (Basah), Kwe Tiau Sea Food (Basah), Kwe Tiau Siram Daging Kepiting, Kwe Tiau Sirang Daging Kepiting, Kwe Tiau Soup Sea Food, Kwe Tiau Tomat Clay Pot, Kwe Tiau Udang Jala – Jala, Kwe Tiau Urat Sapi Clay Pot, Raja Kwe Tiau Udang Gala, dan Tang Hun Goreng Sea Food.

5. Nasi Spesial

Bubur Ayam Kombinasi, Bubur Ayam/Sapi Clay Pot, Bubur Telor Pitan Clay Pot, Nasi Ayam Kulit Tahu Nelayan, Nasi Ayam Minyak Bawang, Nasi Ayam Mongolia Saus Pedas, Nasi Bebek Kanton, Nasi Bebek Lius Garden, Nasi Campur Lius Garden, Nasi Cap Cai Ikan Asin, Nasi Clay Pot Lius Garden, Nasi Daging Ayam Paprika, Nasi Daging Ayam Sambel, Nasi Daging Ikan Panggang, Nasi Daging Ikan Saus Tausi, Nasi Goreng Ayam Belacan, Nasi Goreng Daging Kambing, Nasi Goreng Dalam Nenas, Nasi Goreng Ikan Asin, Nasi Goreng Pete Telur Asin, Nasi Goreng Sea Food, Nasi Goreng Steak Ayam, Nasi Goreng Udang Gala, Nasi Goreng Udang Gala Special, Nasi Hot Plate Sapi Lada Hitam, Nasi Hot Plate Tahu Telor, Nasi Ikan Gindara Panggang, Nasi Kombinasi Nelayan, Nasi Sapi Bawang Bombay, Nasi Sapi Lada Hitam Kombinasi, Nasi Sapi Mongolia Saus Pedas, Nasi Sapi/Ayam/Udang Clay Pot Mini, Nasi Soup Buntut, Nasi Tim dalam Bambu, Nasi Tim Daun Teratai, Nasi Uduk Jala – Jala, Nasi Urat Sapi Lius Garden, dan Nasi Urat Sapi Nelayan.


(59)

6. Soup Spesial

Soup Apel Tim Obat, Soup Asparagus Daging Kepiting, Soup Ayam Tim Obat, Soup Jagung Asparagus, Soup Jagung Daging Kepiting, Soup Sapi Tomat Special, Soup Sui Kiau, Soup Tom Yam Clay Pot, dan Soup Tom Yam Udang.

7. Vegetarian

Bihun Sze Chuan Vegetarian, Bubur Clay Pot Vegetarian, Ciong Fen Kacang Vegetarian, Kwe Tiau Clay Pot Vegetarian, Kwe Tiau Goreng Polos Vegetarian, Kwe Tiau Sze Chuan Vegetarian, Mie Clay Pot Vegetarian, Mie Goreng Sze Chuan Vegetarian, Mie Kangkung Terasi Vegetarian, Mie Runcing Sze Chuan Vegetarian, Nasi Ayam Cabe Kering Vegetarian, Nasi Ayam Semboy Vegetarian, Nasi Bebek Panggang Vegetarian, Nasi Daging Kambing Vegetarian, Nasi Goreng Vegetarian, Nasi Kombinasi Vegetarian, Nasi Uduk Vegetarian, Sayur Kombinasi Bungkus Kulit Tahu, dan Tang Hun Sze Chuan Vegetarian.

8. Dessert

Bubur Sum Sum, Cennel Thailand, Ice Cream Pilihan/Skop, Jelly Buah, Kue Tako Thailand, Lupis Ala Nelayan, Moci Kacang, Puding Cappucino, Puding Jagung, Puding Mangga, Puding Mocca, Puding Pandan, Singkong Saus Durian, dan Than That.

9. Minuman

Aqua/Botol, Bir Besar/Botol, Bir Hitam, Cappucino Panas/Dingin, Chinese Tea, Coca Cola, Fanta, Float Ice Coffee, Float Ice Terong


(60)

Belanda, Fruit Punch, Green Sand, Guava Juice, Ice Lemon Tea, Ice The Bunga, Jala-Jala Special, Juice Sari Asam, Kedondong Juice, Kiwi Juice, Kopi Panas/Dingin, Kopi Susu Panas/Dingin, Lime Juice, Lius Special, Milo Hot Mix, Mineral Water, Nescafe Black (Classic), Orange Juice, Pelangi Special, Pink Lady, Ribena Juice, Sari Buah Semboy, Sari Kietna, Sprite, Strawberry Punch, TEBS, Terong Belanda, Teh Botol Sosro, Teh Bunga Dingin, Teh Manis Panas / dingin, dan Teh Pahit Dingin.


(61)

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Ginting dan Situmorang, 2008:172). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows dengan ketentuan apabila nilai rhitung > rtabel berarti data empirik dari

variabel penelitian adalah valid. Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitias diberikan kepada 30 orang diluar sampel, yaitu pelanggan yang pernah makan ataupun berkunjung minimal 2 kali di restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan dan diatas 17 tahun. Nilai rtabel dengan ketentuan N (jumlah sampel)


(62)

Tabel 4.1

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 80.7333 78.340 .561 .882

VAR00002 80.4000 79.283 .716 .876

VAR00003 80.4333 80.461 .691 .877

VAR00004 80.4667 78.740 .658 .878

VAR00005 80.4333 81.978 .620 .880

VAR00006 80.6333 81.206 .717 .877

VAR00007 80.9000 91.610 -.073 .899

VAR00008 80.5000 83.431 .515 .883

VAR00009 80.4333 83.564 .500 .883

VAR00010 81.4000 94.938 -.239 .909

VAR00011 80.6000 81.697 .540 .882

VAR00012 80.5333 86.671 .348 .887

VAR00013 80.4667 85.292 .512 .883

VAR00014 80.3000 83.597 .541 .882

VAR00015 80.5667 82.461 .646 .880

VAR00016 80.3000 81.114 .612 .880

VAR00017 80.9000 81.197 .593 .880

VAR00018 80.6333 82.861 .545 .882

VAR00019 80.4333 84.944 .514 .883

VAR00020 80.6333 80.861 .745 .877

VAR00021 80.4333 87.013 .513 .885

VAR00022 80.2667 85.513 .450 .885

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Terlihat pada variabel 7,10 dan 12 pertanyaan tidak valid karena tabel R untuk sampel 30 sebesar 0.361, sedangkan corrected item total correlation

variabel 7, 10 dan 12 dibawah 0.361, maka dari itu pertanyaan nomor ke 7, 10 dan 12 harus dibuang dan harus diadakan pengujian kembali.


(63)

Tabel 4.2

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 70.3667 78.447 .592 .920

VAR00002 70.0333 79.757 .731 .914

VAR00003 70.0667 80.685 .727 .915

VAR00004 70.1000 79.403 .660 .917

VAR00005 70.0667 82.202 .657 .917

VAR00006 70.2667 81.926 .716 .915

VAR00007 70.1333 83.568 .559 .919

VAR00008 70.0667 84.961 .450 .921

VAR00009 70.2333 81.978 .569 .919

VAR00010 70.1000 86.024 .511 .920

VAR00011 69.9333 84.271 .544 .919

VAR00012 70.2000 83.062 .655 .917

VAR00013 69.9333 80.892 .677 .916

VAR00014 70.5333 82.326 .565 .919

VAR00015 70.2667 82.685 .612 .918

VAR00016 70.0667 85.168 .559 .919

VAR00017 70.2667 81.444 .755 .914

VAR00018 70.0667 87.995 .480 .921

VAR00019 69.9000 87.059 .378 .922

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa semua variabel sudah valid, dimana rhitung > rtabel. 19 variabel pernyataan yang

diberikan kepada 30 orang responden dalam kuesioner penelitian, diperoleh item-total statistic yang menerangkan beberapa hal berikut ini:


(64)

1) Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 70.3667, dan seterusnya.

2) Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai variance adalah 78.447, dan seterusnya.

3) Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap

variabel pernyataan. Adapun taraf signifikansinya adalah 5% dan N (jumlah sampel) = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid, hal ini dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan

butir lebih besar dari rtabel (0,361).

4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan software SPSS 16.0 for windows, dengan ketentuan apabila ralpha positif > rtabel,

maka pernyataan adalah reliabel.

Menurut Kuncoro (Situmorang et al, 2010:80) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha > 0,80, sedangkan


(65)

menurut Ghozali suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha

if Item Deleted Ghozali Kuncoro Reliabilitas

Variabel 1 .920 .60 .80 Reliabel

Variabel 2 .914 .60 .80 Reliabel

Variabel 3 .915 .60 .80 Reliabel

Variabel 4 .917 .60 .80 Reliabel

Variabel 5 .917 .60 .80 Reliabel

Variabel 6 .915 .60 .80 Reliabel

Variabel 7 .919 .60 .80 Reliabel

Variabel 8 .921 .60 .80 Reliabel

Variabel 9 .919 .60 .80 Reliabel

Variabel 10 .920 .60 .80 Reliabel

Variabel 11 .919 .60 .80 Reliabel

Variabel 12 .917 .60 .80 Reliabel

Variabel 13 .916 .60 .80 Reliabel

Variabel 14 .919 .60 .80 Reliabel

Variabel 15 .918 .60 .80 Reliabel

Variabel 16 .919 .60 .80 Reliabel

Variabel 17 .914 .60 .80 Reliabel

Variabel 18 .921 .60 .80 Reliabel

Variabel 19 .922 .60 .80 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha diatas 0,80 dan 0,60.

Reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Tabel 4.4

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(66)

Tabel 4.4 menunjukkan seluruh pernyataaan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,922 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

4.3 Hasil Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan mengklasifikasikan data sehingga dapat diperoleh gambaran umum secara jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.

4.3.1 Analisis Deskriptif Responden

Tabel-tabel dalam penjelasan berikut menjelaskan deskripsi responden yang berjumlah 129 orang.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Gender Tabel 4.5

Usia * Gender Crosstabulation

Count

Gender

Total

Pria Wanita

Usia < 20 Tahun 10 13 23

>51 Tahun 2 1 3

20-30 Tahun 28 27 55

30-40 Tahun 22 10 32

41-50 Tahun 10 6 16

Total 72 57 129


(67)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah dewasa awal yang berumur 20-30 Tahun sebanyak 55 responden dan pada tabel ini dapat dilihat bahwa lebih banyak konsumen pria(72 orang)dibandingkan konsumen wanita( 57 orang). Hal ini menunjukkan umumnya pria lebih suka mengkonsumsi makanan di restoran dan menikmati suasana restoran.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Gender Tabel 4.6

Pekerjaan * Gender Crosstabulation

Count

Gender

Total

Pria Wanita

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 0 12 12

Pegawai Negeri 9 2 11

Pegawai Swasta 19 16 35

Pelajar/Mahasiswa 15 23 38

Wiraswasta 29 4 33

Total 72 57 129

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa responden yang terpilih dalam penelitian memiliki pekerjaan yang beragam. Responden yang paling banyak adalah wiraswasta pria sebanyak 29 orang sedangkan apabila dilihat secara keseluruhan, yang paling banyak adalah pelajar atau mahasiswa. Hal ini berkaitan dengan karakteristik responden berdasarkan usia, bahwasanya usia dewasa awal merupakan usianya para pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta serta gaya hidup mahasiswa sekarang ini yang cenderung suka bersosialisasi dengan teman sambil menikmati makanan di restoran.


(68)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Suku dan Gender

Tabel 4.7

Suku * Gender Crosstabulation

Count

Gender

Total

Pria Wanita

Suku Batak 19 18 37

Jawa 11 5 16

Melayu 3 0 3

Minang 5 0 5

Tionghoa 34 34 68

Total 72 57 129

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah suku Tionghoa(68 Orang) dengan jumlah pria dan wanitanya sama-sama 34 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas suku Tionghoa yang datang berkunjung ke restoran ini, tetapi dapat dilihat bahwa suku lainnya juga berkunjung ke restoran ini, terutama suku Batak yang cukup banyak yaitu sebanyak 37 orang.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah dan Gender Tabel 4.8

Daerah * Gender Crosstabulation

Count

Gender

Total

Pria Wanita

Daerah Luar Medan 28 19 47

Medan 44 38 82

Total 72 57 129


(69)

Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa mayoritas pengunjung restoran ini berasal dari dalam kota Medan(82 orang) dan pengunjung dari luar kota Medan didominasi oleh pria.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan dan Gender

Tabel 4.9

Pengeluaran * Gender Crosstabulation

Count

Gender

Total

Pria Wanita

Pengeluaran < 2 Juta 18 24 42

>10 Juta 2 1 3

2-5 Juta 31 26 57

5,1-10 Juta 21 6 27

Total 72 57 129

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa rata-rata pengeluaran per bulan para responden yang paling dominan adalah 2-5 juta Rupiah sebanyak 57 orang, mengingat rentang umur yang paling banyak dari responden yang diantara 20-30 Tahun maka 2-5 Juta Rupiah adalah jumlah yang cukup wajar.


(70)

f. Karakteristik Responden Berdasarkan Paling Sering Berkunjung Bersama dan Gender

Tabel 4.10

BerkunjungBersama * Gender Crosstabulation

Count

Gender

Total

Pria Wanita

BerkunjungBersama Keluarga 29 25 54

Pasangan 21 12 33

Tamu 3 2 5

Teman 19 18 37

Total 72 57 129

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung paling sering datang bersama keluarganya(54 orang), hal ini menunjukkan bahwa sekarang ini masih banyak responden yang suka berkumpul bersama keluarga sambil menikmati hidangan dari restoran ini.

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel

a. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Budaya(X1) Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Budaya

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1. 3 2.3 11 8.5 20 15.5 60 46.5 35 27.1 129 2. 13 10.1 28 21.7 36 27.9 46 35.7 6 4.7 129 3. 6 4.7 17 13.2 38 29.5 56 43.4 12 9.3 129 4. 10 7.8 23 17.8 29 22.5 48 37.2 19 14.7 129

Sumber: Data Primer, diolah

Hasil pengolahan data pada Tabel 4. 11 menunjukkan bahwa :

a). Pertanyaan 1 dari variabel Budaya, 27,1% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung mengetahui kelezatan hidangan restoran Shanghai


(71)

Kitchen, 46.5% menyatakan setuju, 15.5% menyatakan kurang setuju, 8.5% menyatakan tidak setuju dan 2.3% menyatakan sangat tidak setuju.

b). Pertanyaan 2 dari variabel Budaya, 4.7% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung percaya bahwa makanan dari restoran ini berkhasiat untuk tubuh, 35.7% menyatakan setuju, 27.9% menyatakan kurang setuju dan 21.7% menyatakan tidak setuju, serta 10.1% menyatakan sangat tidak setuju.

c). Pertanyaan 3 dari variabel Budaya, 9.3% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung dan keluarganya sering berkunjung ke restoran ini, 43.4% menyatakan setuju, 29.5% menyatakan kurang setuju, dan 13,2% menyatakan tidak setuju, serta 4,7% menyatakan sangat tidak setuju.

d). Pertanyaan 4 dari variabel Budaya, 14.7% menyatakan sangat setuju bahwa keluarga pengunjung sudah tebiasa memakan Dim Sum atau steamboat, 37.2% menyatakan setuju, 22.5% menyatakan kurang setuju 17.8% menyatakan tidak setuju, serta 7.8% menyatakan sangat tidak setuju.


(72)

b. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Gaya Hidup(X2) Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Gaya Hidup

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1. 8 6.2 30 23.3 37 28.7 47 36.4 7 5.4 129 2. 10 7.8 32 24.8 32 24.8 46 35.7 9 7.0 129

3. 1 0.8 3 2.3 10 7.8 80 62.0 35 27.1 129

4. 5 3.9 7 5.4 11 8.5 83 64.3 23 17.8 129

Sumber: Data Primer, diolah

Hasil pengolahan data pada Tabel 4. 12 menunjukkan bahwa :

a). Pertanyaan 1 dari variabel Gaya Hidup, 5,4% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung mempunyai jadwal yang padat sehingga tidak sempat makan dirumah, 36.4% menyatakan setuju, 28.7% menyatakan kurang setuju, 23.3% menyatakan tidak setuju dan 6.2% menyatakan sangat tidak setuju.

b). Pertanyaan 2 dari variabel Gaya Hidup, 7% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung berkunjung ke restoran ini karena kesibukan dalam pekerjaan, 35.7% menyatakan setuju, 24.8% menyatakan kurang setuju dan 24.8% menyatakan tidak setuju, serta 7.8% menyatakan sangat tidak setuju.

c). Pertanyaan 3 dari variabel Gaya Hidup, 27.1% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung berkunjung ke restoran ini karena suka dengan hidangan restoran ini, 62% menyatakan setuju, 7.8% menyatakan kurang setuju, dan 2.3% menyatakan tidak setuju, serta 0.8% menyatakan sangat tidak setuju.


(73)

d). Pertanyaan 4 dari variabel Gaya Hidup, 17.8% pengunjung menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung memiliki pendapat baik tentang restoran ini, 64.3% menyatakan setuju, 8.5% menyatakan kurang setuju 5.4% menyatakan tidak setuju, serta 3.9% menyatakan sangat tidak setuju.

c. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Psikologis(X3) Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Psikologis

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1. 2 1.6 17 13.2 36 27.9 54 41.9 20 15.5 129

2. 3 2.3 5 3.9 8 6.2 71 55 42 32.6 129

3. 7 5.4 14 10.9 28 21.7 62 48.1 18 14 129 4. 9 7 14 10.9 25 19.4 59 45.7 22 17.1 129 5. 4 3.1 1 0.8 14 10.9 88 68.2 22 17.1 129 6. 4 3.4 3 2.3 7 5.4 78 60.5 37 28.7 129

Sumber: Data Primer, diolah

Hasil pengolahan data pada Tabel 4. 13 menunjukkan bahwa :

a). Pertanyaan 1 dari variabel Psikologis, 15.5% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung bangga berkunjung ke restoran ini, 41.9% menyatakan setuju, 27.9% menyatakan kurang setuju, 13.2% menyatakan tidak setuju dan 1.6% menyatakan sangat tidak setuju. b). Pertanyaan 2 dari variabel Psikologis, 32.6% menyatakan sangat setuju

bahwa restoran ini memiliki tempat yang nyaman, 55% menyatakan setuju, 6.2% menyatakan kurang setuju dan 3.9% menyatakan tidak setuju, serta 2.3% menyatakan sangat tidak setuju.


(74)

c). Pertanyaan 3 dari variabel Psikologis, 14% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung memiliki pengalaman yang baik sebelumnya di restoran ini, 48.1% menyatakan setuju, 21.7% menyatakan kurang setuju, dan 10.9% menyatakan tidak setuju, serta 5.4% menyatakan sangat tidak setuju.

d). Pertanyaan 4 dari variabel Psikologis, 17.1% pengunjung menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung berkunjung karena perlayanan yang baik sebelumnya, 45.7% menyatakan setuju, 19.4% menyatakan kurang setuju 10.9% menyatakan tidak setuju, serta 7% menyatakan sangat tidak setuju.

e). Pertanyaan 5 dari variabel Psikologis, 17.1% menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung yakin dengan kualitas makanan di restoran ini, 68.2% menyatakan setuju, 10.9% menyatakan kurang setuju, dan 0.8% menyatakan tidak setuju, serta 3.1% menyatakan sangat tidak setuju. f). Pertanyaan 6 dari variabel Psikologis, 28.7% pengunjung menyatakan

sangat setuju bahwa pengunjung menyukai restoran ini, 60.5% menyatakan setuju, 5.4% menyatakan kurang setuju 2.3% menyatakan tidak setuju, serta 3.4% menyatakan sangat tidak setuju


(1)

Y1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 1.6 1.6 1.6

2.00 5 3.9 3.9 5.4

3.00 9 7.0 7.0 12.4

4.00 81 62.8 62.8 75.2

5.00 32 24.8 24.8 100.0

Total 129 100.0 100.0

Y2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 4 3.1 3.1 3.1

2.00 13 10.1 10.1 13.2

3.00 33 25.6 25.6 38.8

4.00 55 42.6 42.6 81.4

5.00 24 18.6 18.6 100.0

Total 129 100.0 100.0

Y3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 2.3 2.3 2.3

2.00 17 13.2 13.2 15.5

3.00 18 14.0 14.0 29.5

4.00 63 48.8 48.8 78.3

5.00 28 21.7 21.7 100.0


(2)

Y4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 4 3.1 3.1 3.1

2.00 14 10.9 10.9 14.0

3.00 14 10.9 10.9 24.8

4.00 74 57.4 57.4 82.2

5.00 23 17.8 17.8 100.0

Total 129 100.0 100.0

Y5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 6 4.7 4.7 4.7

2.00 4 3.1 3.1 7.8

3.00 2 1.6 1.6 9.3

4.00 61 47.3 47.3 56.6

5.00 56 43.4 43.4 100.0


(3)

Lampiran 7

Hasil Regresi

Regression

Variables Entered/Removedb Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Psikologis,

Budaya, GayaHidupa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KeputusanBerkunjung

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .602a .362 .347 2.72748

a. Predictors: (Constant), Psikologis, Budaya, GayaHidup b. Dependent Variable: KeputusanBerkunjung


(4)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 527.335 3 175.778 23.629 .000a

Residual 929.890 125 7.439

Total 1457.225 128

a. Predictors: (Constant), Psikologis, Budaya, GayaHidup b. Dependent Variable: KeputusanBerkunjung

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.229 1.753 3.554 .001

Budaya -.008 .079 -.008 -.107 .915

GayaHidup .209 .098 .166 2.128 .035

Psikologis .452 .068 .522 6.669 .000

a. Dependent Variable: KeputusanBerkunjung

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 10.5840 22.5540 19.4109 2.02973 129

Std. Predicted Value -4.349 1.549 .000 1.000 129

Standard Error of Predicted Value

.256 1.184 .456 .152 129

Adjusted Predicted Value 10.7196 22.5719 19.4100 2.01654 129

Residual -6.77612 6.78406 .00000 2.69532 129

Std. Residual -2.484 2.487 .000 .988 129

Stud. Residual -2.499 2.540 .000 1.004 129

Deleted Residual -6.85724 7.07515 .00082 2.78468 129 Stud. Deleted Residual -2.554 2.598 -.001 1.013 129

Mahal. Distance .139 23.131 2.977 3.111 129

Cook's Distance .000 .084 .008 .015 129

Centered Leverage Value .001 .181 .023 .024 129


(5)

(6)