15
hanya mencakup bentuk, pola, dan makna dari kata majemuk yang dipergunakan dalam bahasa Batak Simalungun. Di samping itu, daerah penelitian ini dibatasi, yaitu
di Desa Nagori hutasaing , Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dibicarakan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mendeskripsikan bentuk kata majemuk dalam bahasa Simalungun, b. Mendeskripsikan pola kata majemuk dalam bahasa Simalungun, dan
c. Mendeskripsikan makna kata majemuk dalam bahasa Simalungun.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat antara lain: a.
Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat Batak Simalungun tentang kata majemuk yang sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari; b.
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang kata majemuk dalam kalimat bahasa Batak Simalungun;
c. Menjadi sumber masukan bagi peneliti lain, khususnya bagi peneliti bahasa
Batak Simalungun; d.
Memperkenalkan bahasa Batak Simalungun kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.
16
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Menurut KBBI 2003 : 588, konsep adalah gambaran mental dari suatu objek,
proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
2.1.1 Morfologi
Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang menbicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan –perubahan bentuk
kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun
fungsi semantik. Ramlan , 2001:21
2.1.2 Kata Majemuk Kata majemuk adalah hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan
morfem dasar, baik yang bebas maupun terikat, sehingga terbentuk sebuah kontruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang baru. A. Chaer, 2007:187-
188
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Defenisi kata majemuk
Bloomfield 1995:219 menyebutkan kata majemuk sebagai dua kata bebas di antara konstituen-konstituen langsungnya. Setelah kedua kata bebas itu digabungkan
maka tidak tersisip lagi dengan kata yang lain. Kridalaksana 1996 menyebutkan kata majemuk dengan istilah pemajemukan atau komposisi yaitu proses penggabungan dua
leksem atau lebih yang membentuk kata. Out put dari proses ini disebut paduan