Tabel 2.6. Lanjutan Konfigurasi pin LCD Topway [19]
No Pin Nama Pin
Fungsi Pin Keterangan
15 BLA
Sumber tegangan Sumber tegangan positif backlight
16 BLK
Sumber tegangan Sumber tegangan negatif backlight
Pin Enable E digunakan untuk mengaktifkan LCD. Sebelum mengirim data ke LCD pin E harus berlogika satu high. Data yang dikirim terletak pada jalur data. Transisi
dari logika satu high ke logika nol low memberitahu LCD untuk mengambil data pada jalur kontrol dan jalur data. Pin RS adalah pin register select. Saat pin RS berlogika nol
low, data yang dikirim adalah perintah-perintah seperti membersihkan layar, posisi kursor, dan lain-lain. Jika pin RS berlogika satu high, maka data yang dikirim adalah teks
data dimana teks ini yang harus ditampilkan pada layar. Pin RW adalah pin ReadWrite. Pada saat pin RW berlogika nol low, informasi pada jalur data berupa pengiriman data
ke LCD write. Sedangkan saat pin RW berlogika high, informasi pada jalur data berupa pengambilan data dari LCD read [17].
2.8. Motor Stepper
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit [20]. Motor stepper bergerak berdasarkan
urutan pulsa yang diberikan kepada motor sehingga diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik. Ada tiga tipe motor stepper yaitu : Motor
stepper tipe variable reluctance VR yang ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2.11, motor stepper tipe permanent magnet PM yang ilustrasinya dapat dilihat pada gambar
2.12, dan motor stepper tipe hybrid HB yang ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2.13.
Gambar 2.11. Ilustrasi Motor Stepper Tipe Variable Reluctance VR [20]
Gambar 2.12. Ilustrasi Motor Stepper Tipe Permanent Magnet PM [20]
Gambar 2.13. Ilustrasi Motor Stepper Tipe Hybrid HB [20] Motor stepper memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan motor induksi
lainnya. Hal yang membedakan motor stepper dengan motor induksi biasa adalah motor stepper memiliki beberapa lilitan pada rotor yang jumlahnya ditunjukkan oleh jumlah bit
motor stepper tersebut dan juga menunjukan besar derajat pada setiap langkah putaran [21]. Pada motor stepper empat bit terdapat empat lilitan yang menentukan gerakan rotor.
Dengan menggunakan gambar 2.14, prinsip kerja dari motor stepper akan dijelaskan pada paragraph berikutnya.
Gambar 2.14. Prinsip Kerja Motor Stepper [21] Suatu lilitan induktor dengan arah tertentu dialiri arus listrik searah, akan timbul
medan magnet berkutub utara-selatan pada ujung-ujung inti besinya. Medan magnet pada keempat lilitan stator motor stepper S
A
, S
B
, S
C
, dan S
D
, dapat diaktifkan masing-masing. Pengaktifan medan magnet pada satu lilitan stator akan menarik ujung rotor R untuk
mensejajarkan dirinya dengan stator penarik. Dimisalkan gambar di atas menunjukkan
kondisi awal suatu motor stepper yang salah satu ujung rotor R sedang sejajar dengan lilitan stator S
A
. Jika dalam keadaan tersebut aktivitas pemberian arus dipindahkan ke lilitan S
B
, maka ujung rotor R yang terdekat dengan S
B
akan segera mensejajarkan diri dengan S
B
. Berarti, rotor akan berputar searah jarum jam sejauh 18
o
. Sebaliknya, jika dari kondisi awal lilitan pada stator S
D
yang diaktifkan, maka rotor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam sejauh 18
o
, hingga ujung rotor yang terdekat menjadi sejajar dengan S
D
. Jadi, untuk memutar rotor sejauh 360
o
searah jarum jam, diperlukan 20 langkah aktivasi 360
o
= 20 x 18
o
, yaitu S
B
, S
C
, S
D
, S
A
, S
B
, ... dst [21]. Pada tabel 2.7 diperlihatkan contoh cara pemberian pulsa jika diinginkan gerakan
motor stepper gambar 2.14 yang bergerak empat langkah searah jarum jam, kemudian dilanjutkan motor berbalik arah berlawanan jarum jam sejuah empat langkah [21].
Tabel 2.7. Pemberian Pulsa Motor Stepper [21]
S
A
S
B
S
C
S
D
Gerakan
1 CW
1 CW
1 CW
1 CW
1 CCW
1 CCW
1 CCW
1 CCW
2.9. IC L298