Definisi Operasional Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT Madu Baru Yogyakarta Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum.

Selanjutnya menentukan interval, yang dicari dengan cara skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi jumlah kategori yang dtentukan sebagai berikut: Interval = 0,80 Dari perhitungan diatas setiap kelas memiliki interval sebesar 0,80 sehingga didapat kelas sebagai berikut: 1. Skor 1,00 - 1,80 berkategori persepsi Sangat Kurang Baik 2. Skor 1,81 - 2,60 berkategori persepsi Kurang Baik 3. Skor 2,61 – 3,40 berkategori persepsi Cukup Baik 4. Skor 3,41 – 4,20 berkategori persepsi Baik 5. Skor 4,21 - 5,00 berkategori persepsi Sangat Baik 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui apakah persepsi karyawan pada lingkungan kerja fisik dan non fisik berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam analisis regresi berganda yaitu: a.Uji Asumsi Klasik 1 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adlah keadaan dimana antara dua variable independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna Priyatno, 2010: 62. Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis variabel bebas atau independen variabel X 1, X 2 , X 3, X 4 ,…..X 5 , dimana akan diukur tingkat asosiasi keeratan hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi multilinearitas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas X 1 dan X 2 ,X 2 dan X 3, X 3 dan X 4 dan seterusnya lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi multilinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60r ≤ 0,60. Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, yaitu dengan melihat varian inflation factor. Dimana tolerance mengukur variabel-variabel bebas yang terpilih tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = Itolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menjelaskan adanya multilinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali dalam Nugroho, 2011: 102. Secara manual VIF bisa dihitung dengan persamaan: VIF = Tolerance = I - R 2 Dimana: R 2 = koefisien determinasi