21
sementara, menentukan sumber informasi untuk menyelesaikan masalah dan cara mencarinya dan setelah itu melakukan pembagian tugas pada
masing-masing anggota. Sedangkan
interpendent learning
merupakan siswa yang saling berbagi pengetahuan dengan temannya dalam kelompok.
Pengetahuan baru yang siswa dapat akan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki untuk menyelesaikan masalah.
Ciri-ciri
PBL
menurut Baron dalam Rusmono, 2012, 74 disampaikan sebagai berikut, yaitu: 1 menggunakan permasalahan dalam
dunia nyata, 2 pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, 3 tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan 4 guru berperan sebagai
fasilitator. Kemudian masalah yang digunakan menurutnya harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan menarik berdasarkan informasi yang luas,
terbentuk secara konsisten dengan masalah lain, dan termasuk dalam dimensi kemanusiaaan.
2.1.1.3.3 Tahap-tahap model
PBL
Ada lima tahapan dalam pembelajaran model PBL yang dipaparkan oleh Nur dalam Rusmono, 2012, 81 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tahap-tahap model PBL
Tahap pembelajaran Perilaku Guru
Tahap 1 Mengorganisasikan siswa
kepada masalah Guru menginformasikan tujuan-tujuan
pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan- kebutuhan logistik penting dan memotivasi
siswa agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka pilih sendiri.
Tahap 2 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar Guru membantu siswa menentukan dan
mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah itu.
22
Nur dalam Rusmono, 2012: 81
2.1.1.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Problem Based Learning PBL
Kelebihan model
PBL
menurut Sanjaya dalam Rusmono, 2012: 208-219 ada delapan, yaitu: 1 pemecah masalah teknik yang bagus
untuk lebih memahami isi atau materi pelajaran, 2 pemecah masalah dapat menantang siswa untuk giat belajar terhadap pengetahuan baru yang
didapat, 3 pemecah masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran, 4 pemecah masalah dapat membantu siswa mentransfer pengetahuan
untuk mengembangkan pengetahuan baru dan bertanggungjawab terhadap pembelajaran yang mereka lakukan serta mendorong siswa untuk
melakukan evaluasi sendiri, baik terhadap hasil maupun proses pembelajaran, 5 pemecahan masalah lebih menyenangkan dan disukai
siswa, 6 pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan menyesuaikan terhadap pengetahuan baru, 7
pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki pada dunia nyata, 8
Tahap 3 Membantu penyelidikan
mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa mengumpulkan
informasi yang sesuai, yang melaksanakan siswa, mencari penjelasan dan solusi.
Tahap 4 Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya serta pameran
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti
laporan, rekaman video, dan model serta membantu mereka berbagi karya mereka.
Tahap 5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang mereka
gunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pemecahan masalah dapat mengembangkam minat siswa untuk terus belajar meski telah menyelesaikan pendidikan formal.
Sedangkan kelemahan model
PBL
menurut Sanjaya dalam Rusmono, 2012: 219 ada tiga, yaitu 1 sulitnya mencari masalah yang
relevan, 2 persiapan untuk mencapai keberhasilan membutuhkan waktu lama, 3 jika siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, maka mereka akan malas mencoba.
2.1.1.3.5 Teknik Penilaian Pembelajaran