Pengertian Ciri-ciri PBL Problem Based Learning

19 menentukan sistem kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap seseorang akan mempengaruhi tingkat laku dalam menanggapi sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh faktor dari luar ataupun dari dalam orang tersebut.

2.1.1.3 Problem Based Learning

PBL

2.1.1.3.1 Pengertian

Problem Based Learning PBL Pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning , selanjutnya disingkat P BL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993. Menurut Boud, dkk.,1997; Fogarty, 1997 PBL adalah suatu model pembelajaran yang membuat konfrontasi kepada pembelajar siswamahasiswa dengan masalah-masalah praktis berbentuk ill- structured , atau open ended melalui stimulus dalam belajar. Borrow: 1997 mendefinisikan pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning PBL sebagai “pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut 20 dipertemukan pertama- tama dalam proses pembelajaran” 1980: 1. PBL merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pengajaran menuju paradigma pembelajaran Barr, dkk., 1995. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, Problem Based Learning P BL adalah model pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah.

2.1.1.3.2 Ciri-ciri PBL

Mardi dalam Rusmono, 2012, 61 mengungkapkan ciri-ciri PBL ada tujuh, yaitu sebagai berikut: 1 pembelajaran dipicu oleh permasalahan, 2 masalah didasarkan pada situasi yang nyata, maksudnya masalah yang diambil dalam pembelajaran berdasarkan situasi pada dunia nyata, bukan rekayasa, 3 informasi yang diperlukan menyelesaikan masalah tidak diberikan terlebih dahulu, guna untuk memecahkan masalah dalam PBL, guru tidak memberikan cara penyelesaikan masalah terlebih dahulu kepada siswa. Siswa dituntun mencari sendiri cara penyelesaiannya. 4 dilaksanakan dalam kelompok kecil, kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang siswa dalam satu kelompok, 5 berfokus pada kemampuan berpikir, diantaranya adalah menyelesaikan masalah, analisis, penetapan keputusan, dan berpikir kritis, 6 memerlukan integrasi pengetahuan, siswa berbagi pengetahuan dengan temannya satu kelompok saat pembelajaran, dan menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki untuk menyelesaikan masalah, 7 terjadi self directed learning dan interpendent learning, merupakan peran aktif siswa dalam menyelesaikan masalah. Siswa menentukan jawaban 21 sementara, menentukan sumber informasi untuk menyelesaikan masalah dan cara mencarinya dan setelah itu melakukan pembagian tugas pada masing-masing anggota. Sedangkan interpendent learning merupakan siswa yang saling berbagi pengetahuan dengan temannya dalam kelompok. Pengetahuan baru yang siswa dapat akan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki untuk menyelesaikan masalah. Ciri-ciri PBL menurut Baron dalam Rusmono, 2012, 74 disampaikan sebagai berikut, yaitu: 1 menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, 2 pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, 3 tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan 4 guru berperan sebagai fasilitator. Kemudian masalah yang digunakan menurutnya harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan menarik berdasarkan informasi yang luas, terbentuk secara konsisten dengan masalah lain, dan termasuk dalam dimensi kemanusiaaan.

2.1.1.3.3 Tahap-tahap model