4.3. Analisis dan Interpretasi Data
Judul lagu mencerminkan isi dari lirik lagu yang diwakilinya. Judul “Pilih Sidang atau Berdamai” menimbulkan pertanyaan, hal apa saja yang membuat
banyak penyuapan di negeri ini khususnya di pelanggaran lalu lintas di jalan raya. Representasi lirik lagu
“Pilih Sidang atau Berdamai” ini akan dilakukan peneliti dengan menggunakan penanda-petanda dalam peta Roland Barthes serta
mengkategorikan kalimat dari bait ke bait ke dalam lima kode Barthes dan penjabaran makna tiap bait per bait. Pada lirik lagu “Pilih Sidang atau Berdamai”
diantara bait-bait tersebut terdapat kalimat-kalimat yang mengartikan penyuapan, yaitu :
Isi lirik bait ke dua terdiri dari empat kalimat yaitu : Pilih sidang atau berdamai
Putuskan dalam sesingkatnya Pilih sidang atau berdamai
Oh malam ini musti kurelakan
Bait 2 kalimat ke-10: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai
3. Tanda Denotatif : Berdamai 4. Penanda Konotatif : Menyalah
gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan, 6. Tanda Konotatif : pelencengan makna berdamai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kalimat ke sepuluh dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang
menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung
cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural Budaya karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian yang dianjurkan
dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadi akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat ke sembilan yaitu Pilih Sidang Atau Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan mengambil sesuatu yang
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu. Kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk
menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata Berdamai mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan. Makna konotasi dari kalimat pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan
yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan antara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan
cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 2 kalimat ke-11 : Putuskan dalam sesingkatnya
1. Penanda : Putuskan dalam sesingkatnya
2. Petanda : konsep tentang pengambilan keputusan
3. Tanda Denotatif : Putuskan 4. Penanda Konotatif : Keputusan untuk
menyelesaikan masalah 5. Petanda Konotatif : Perintah untuk
segera menyelesaikan masalah 6. Tanda Konotatif : perintah untuk segera memutuskan
Kalimat ke sebelas dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata putuskan yang
menimbulkan teka teki apa yang harus diputuskan, Dan untuk apa harus diputuskan dengan cepat? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung
cerita tentang seseorang dalam situasi tertekan dan dihadapkan pada keputusan yang harus diambil dengan cepat.
Dalam bait kedua ini, kalimat ke sepuluh yaitu Putuskan Dalam Sesingkatnya. Kata Putuskan mempunyai arti perintah untuk segera menetapkan
sebuah pilihan, kata Dalam mempunyai arti kata tidak dangkal. Kata Sesingkatnya mempunyai arti waktu yang paling singkat.
Makna konotasi dalam lirik yaitu Putuskan Dalam Sesingkatnya ialah
adalah suatu keharusan untuk segera diambil seseorang yang telah melakukan kesalahan entah keputusan yang diambil tersebut benar atau tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 2 kalimat ke-12: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai
3. Tanda Denotatif : Berdamai 4. Penanda Konotatif : Menyalah
gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan, 6. Tanda Konotatif : pelencengan makna berdamai
Kalimat ke duabelas dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang
menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? kenapa berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini
mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural Budaya karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian
yang dianjurkan dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadai akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat kesembilan yaitu Pilih Sidang Atau Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan mengambil sesuatu yg
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu, Kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk
menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata Berdamai mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Makna konotasi dari kalimat pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan anatara
mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Bait 2 kalimat ke-13: Oh malam ini mesti kurelakan
1. Penanda : Oh malam ini mesti kurelakan
2. Petanda : Konsep tentang kerelaan
3. Tanda Denotatif : Kurelakan 4. Penanda Konotatif : mengikhlaskan
sesuatu yang sangat berharga 5. Petanda konotatif : Makna kurelakan
bermakna merelakan dengan tulus hati 6. Tanda Konotatif : keikhlasan seseorang
Kalimat ke tiga belas dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata kurelakan yang
menimbulkan pertanyaan apa yang harus direlakan? Dan seberapa besar yang harus direlakan? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita
tentang seseorang yang harus berbuat ikhlas. Kode Gnomik atau Kultural Budaya karena rela merupakan sesuatu keikhlasan yang ditanamkan dalam
budaya walaupun jaman terkadang beda antara yang diucapkan dengan perasaan yang sebenarnya
Dalam bait kedua ini, kalimat ke tigabelas yaitu Oh malam ini mesti kurelakan. Kata Oh mempunyai arti kata seru untuk menyatakan rasa kecewa.
Kata Malam mempunyai arti waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit, Kata Ini mempunyai arti kata kata penunjuk terhadap sesuatu yg letaknya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tidak jauh dr pembicara. Kata Kurelakan mempunyai arti melepaskan sesuatu
yang berharga dengan tulus hati Makna konotasi dari kalimat Oh malam ini mesti harus kurelakan sebuah
keikhlasan untuk melepas sesuatu yang berharga yang dimiliki walaupun masi ada kekecewaan harus melepaskan sesuatu yang berharga tersebut.
Bila kalimat-kalimat ini digabungkan maka makna bait ke 2 secara keseluruhannya adalah tentang sebuah piihan yang harus dipilih oleh seseorang
yang melakukan kesalahan antara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan walaupun dengan cara yang kurang baik, pilihan
tersebut harus diambil dengan cepat walaupun pada akhirnya nanti harus merelakan sesuatu yang berharga yang dimiliki.
Isi lirik bait ke empat terdiri dari empat kalimat yaitu ...
Pilih sidang atau berdamai Maaf pak disana banyak preman
Pilih sidang atau berdamai Lepas dari macan di gigit buaya
Bait 4 kalimat ke-22: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai
3. Tanda Denotatif : Berdamai 4. Penanda Konotatif : Menyalah
gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan, 6. Tanda Konotatif : pelencengan makna berdamai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kalimat ke dua puluh dua dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang
menimbulkan pertanyaan apa arti berdamai disini ? kenapa berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini
mengandung cerita tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural Budaya karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian
yang dianjurkan dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadai akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat dua puluh dua yaitu Pilih Sidang Atau Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan mengambil sesuatu yg
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu, Kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk
menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata berdamai mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan.
Makna konotasi dari kalimat Pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan
yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan anatara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan
cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 4 kalimat ke-23 : Maaf pak disana banyak preman
1. Penanda :Maaf pak disana banyak preman
2. Pentanda : konsep tentang permintaan maaf
3. Tanda Denotatif : Maaf
4. Penanda konotatif : Permintaan maaf 5. Penanda Konotatif : mengakui
kesalahan. 6. Tanda konotatif : sadar akan kesalahan yang diperbuat sehingga berusaha
meminta maaf
Kalimat ke dua puluh tiga termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata maaf yang menimbulkan
pertanyaan, maaf dalam hal apa? Kepada siapa maaf tersebut ditunjukan, Kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita tentang masyrakat yang
meminta maaf terhadap kesalahan yang dia perbuat. Kode Gnimik atau Kultural budaya, karena meminta maaf merupakan sesuatu yang harus dilakukan
masyrakat jikalau berbuat salah.
Pada kalimat ke duapuluh tiga bait empat yaitu Maaf Pak disana banyak preman, kata Maaf mengartikan sebuah ungkapan permintaan ampun atau
penyesalan, kata Pak sebutan untuk orang laki-laki yang lebih tua atau dihormati, kata Disana menunjukan tempat yang agak jauh dari pembicara. Kata Preman
menggambarkan seseorang yang jahat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Makna konotasi dari lirik lagu Maaf Pak disana banyak preman adalah
upaya dari seseorang agar dapat lepas dari tindakan atau kesalahan yang diperbuat tanpa harus mempertanggungjawabkannya.
Bait 4 kalimat ke-24: Pilih sidang atau berdamai
1. Penanda : Pilih sidang atau berdamai 2. Petanda : Konsep tentang damai
3. Tanda Denotatif : Berdamai 4. Penanda Konotatif : Menyalah
gunakan makna “damai” untuk lolos dari kesalahan
5. Petanda konotatif : Makna berdamai sendiri mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan, 6. Tanda Konotatif : pelencengan makna berdamai
Kalimat ke 24 dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata berdamai yang menimbulkan
pertanyaan apa arti berdamai disini ? kenapa berdamai yang seperti apa? Dan untuk apa berdamai? kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita
tentang seseorang dalam situasi sebuah pilihan. Kode Gnomik atau Kultural Budaya karena berdamai merupakan sesuatu cara penyelesaian yang dianjurkan
dalam budaya negara ini walau terkadang sulit untuk terjadai akhir-akhir ini. Kode leksia disini kata damai mengandung makna penyuapan
Dalam bait kedua ini, kalimat kesembilan yaitu Pilih Sidang Atau Berdamai. Kata Pilih mempunyai arti menentukan mengambil sesuatu yg
dianggap sesuai dengan kesukaan. Kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
membicarakan sesuatu, kata Atau mempunyai arti kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal. Kata Berdamai mempunyai arti berbaik
kembali, berhenti bermusuhan.
Makna konotasi dari kalimat pilih Sidang Atau Berdamai sebuah piihan
yang harus dipilih oleh seseorang yang melakukan kesalahan anatara mempertanggungjawabkan kesalahannya atau menghindar dari kesalahan dengan
cara yang kurang baik dalam hal ini melakukan penyuapan.
Bait 4 kalimat ke-25: Lepas dari macan digigit buaya
1. Penanda : Lepas dari macan digigit buaya
2. Petanda : konsep tentang ketidakberuntungan
3. Tanda Denotatif : digigit 4. Penanda Konotatif : mendapatkan
kesialan terus menerus 5. Petanda konotatif : makna digigit
sendiri adalah menjepit dengan gigi 6. Tanda Konotatif : mendapatkan masalah yang tidak henti-hentinya
Kalimat ke duapuluh lima dari lirik ini termasuk dalam kode Hermenuetik atau kode teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata digigit yang
menimbulkan pertanyaan apa arti digigit disini? Oleh siapa digigit?apakah dengan buaya beneran, kode Proaretik, karena dalam kalimat ini mengandung cerita
tentang seseorang selalu dihadapkan oleh masalah.
Dalam bait keempat ini, kalimat keduapuluhlima ini yaitu Lepas dari Macan Digigit Buaya. Kata Lepas mempunyai arti tidak terikat dapat bergerak
kemana-mana. Kata Dari mempunyai arti kata penghubung yang menyatakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tempat. Kata digigit mempunyai arti dijepit dengan gigi, dan kata Buaya memiliki
arti binatang berdarah dingin yang merangkak reptilia bertubuh besar dan berkulit keras, bernapas dengan paru-paru, hidup di air
Makna konotasi dari kalimat Lepas Dari Macan Digigit Buaya adalah
seseorang yang mendapatkan kesialan terus menerus karena setelah berhasil lolos dari masalah yang pertama tidak dapat menghindar dari permasalahan selanjutnya
sehingga orang tersebut harus menghadapi permasalahan yang baru. Apabila digabungkan maka makna bait ke empat ini ialah seseorang yang
mengalami kesialan terus menerus serta dihinggapi oleh masalah yang tiada hentinya dan mendapatkan tawaran untuk menyelesaikan masalah tersebut walau
dengan cara yang kurang baik
Isi dari bait ke kelima terdiri dari sembilan kalimat yaitu :
Sabtu malam waktunya kencan Bersama pujaan scooter kesayangan
Lari tak sampai 40 per jam Bicara musik film juga terbitan
Di depan nampak ramai segerombolan Pria tegap berpluit dan pengendara sial
Nampaknya razia entah temanya Sebelum bertanya spontan ku berkata
Kami pilih sidang saja lah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-26 : Sabtu malam waktunya kencan
1. Penanda : Sabtu Malam waktunya
kencan 2. Petanda : Konsep tentang kencan
3. Tanda Denotatif : kencan 4. Penanda Konotatif : Suatu acara yang
menyenangkan 5. Petanda Konotatif : janji untuk saling
bertemu di suatu tempat 6. Tanda Konotatif : mencaritakan mengenai waktu untuk bertemu dan menepati
janji yang telah dibuat.
Kalimat ke Dua puluh enam termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata kencan yang menimbulkan
pertanyaan kencan dengan siapa dan dimana? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan seseorang yang ingin menepati janji yang telah dibuatnya.
Pada kalimat ke dua puluh enam yaitu Sabtu Malam Waktunya Kencan,
kata Sabtu mempunyai arti kata hari ketujuh dalam jangka waktu seminggu. Kata Malam memiliki arti waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit.
Kata Waktunya memiliki arti seluruh rangkaian tuturan yang membentangkan
bagaimana suatu terjadi. Kata Kencan memiliki arti janji untuk saling bertemu di suatu tempat.
Makna konotasi dari kalimat Sabtu Malam Waktunya Kencan adalah
ialah menurut peneliti adalah kebahagian seseorang yang ingin bertemu dengan seseorang di suatu tempat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-27 : Bersama pujaan scooter kesayangan
1. Penanda : Bersama pujaan scooter kesayangan
2. Petanda : Konsep mengenai pujaan
3. Tanda Denotatif : puja
4. Penanda Konotatif : kesayangan 5. Petanda Konotatif : sesuatu yang
harus dipuja 6. Tanda Konotatif : bersama-sama melalui kebahagiaan yang dirasakan dengan
orang yang disayang
Kalimat ke Dua puluh tujuh termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata pujaan yang menimbulkan
pertanyaan siapa pujaannya? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan yang sedang pergi dengan barang yang dia sukai.
Pada kalimat ke dua puluh tujuh yaitu Bersama pujaan scooter kesayangan, kata Bersama mempunyai arti serentak atau berbarengan. Kata
Pujaan sesuatu yang harus dipuja. Kata Scooter memiliki arti endaraan bermotor
beroda dua dengan ukuran roda yang kecil. Kata Kesayangan memiliki arti
sesuatu yang paling disayang.
Makna konotasi dari kalimat Bersama Pujaan Scooter Kesayangan
menurut peneliti adalah kebersamaan dengan sesatu yang sangat disayangi melewati peristiwa yang membahagiakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-28 : Lari tak sampai 40 per jam
1. Penanda : Lari tak sampai 40 per jam 2. Petanda : Konsep mengenai lari
3. Tanda Denotatif : Lari 4. Penanda Konotatif : tidak terburu
buru 5. Petanda Konotatif : melangkah
dengan kecepatan tinggi 6. Tanda Konotatif : bersama-sama melalui kebahagiaan yang dirasakan dengan
orang yang disayang Kalimat ke Dua puluh delapan termasuk dalam kode Hermeneutik atau
kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata lari yang menimbulkan pertanyaan kenapa harus lari? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan
sesuatu yang sedang berjalan dengan santai.
Pada kalimat ke dua puluh tujuh yaitu Lari Tak Sampai 40 Per Jam, kata Lari mempunyai arti melangkah dengan kecepatan tinggi. Kata Tak mempunyai
arti tidak, kata Sampai mempunyai arti mencapai. Kata 40 menunjukan angka. Kata Per mempunyai arti tiap-tiap, kata Jam mempunyai arti alat untuk
mengukur waktu.
Makna konotasi dari kalimat Lari Tak Sampai 40 Per Jam menurut
peneliti adalah sikap tidak terburu-buru dan ingin menikmati kebahagian dalam waktu yang lebih lama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-29 : Bicara musik film juga terbitan
1. Penanda : Bicara musik film juga
terbitan 2. Petanda : Konsep mengenai bicara
3. Tanda Denotatif : Bicara 4. Penanda Konotatif : membahas
sesuatu 5. Petanda Konotatif : berbahasa
6. Tanda Konotatif : membahas sesuatu yang disenangi Kalimat ke Dua puluh sembilan termasuk dalam kode Hermeneutik atau
kode teka-teki karena dalam kalimat ini terdapat kata terbitan yang menimbulkan pertanyaan terbitan apa? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan sesuatu
yang sedang berjalan dengan santai.
Pada kalimat ke dua puluh sembilan yaitu Bicara Musik Film Juga Terbitan, kata Bicara mempunyai arti berbahasa. Kata Musik mempunyai arti
nada atau suara yg disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan
, kata Film mempunyai arti cerita gambar hidup. Kata Juga mempunyai arti selalu demikian halnya. Kata Terbitan mempunyai arti hasil
terbitan. Makna konotasi dari kalimat bicara musik film juga terbitan membahas
bermacam-macam sesuatu yang disenangi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-30 : Didepan nampak segerombolan
1. Penanda : Didepan nampak segerombolan
2. Petanda : konsep mengenai segerombolan
3. Tanda Denotatif : Gerombol
4. Penanda Konotatif : kumpulan orang 5. Petanda Konotatif : kawanan
pengacau 6. Tanda Konotatif : sekumpulan orang yang suka mengacau
Kalimat ke tiga puluh termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka- teki karena dalam kalimat ini terdapat kata segerombolan yang menimbulkan
pertanyaan segerombolan apa? Untuk apa mereka bergerombol? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan adanya penampakan segerombolan yang
dianggap merugikan.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Didepan Nampak Ramai Segerombolan, kata Didepan mempunyai arti bertempat di muka. Kata Nampak
mempunyai arti dapat dilihat, kata Ramai suara bunyi yang riuh rendah. Kata Segerombolan mempunyai arti suatu kelompok
Makna konotasi dari kalimat Didepan Nampak Ramai Segerombolan
adalah terlihatnya sebuah masalah besar yang akan menghampiri kepada seseorang yang sebenarnya tidak menginginkanb bertemu masalahh tersebut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-31 : Pria Tegap Berpeluit dan Pengendara Sial
1. Penanda : Pria Tegap Berpeluit 2. Petanda : Konsep tentang Pria Tegap
Berpeluit 3. Tanda Denotatif : Berpeluit
4. Penanda Konotatif : alat untuk menjalankan kekuasaan
5. Petanda Konotatif : menggunakan alat yang dapat mengleuarkan bunyi
jika ditiup 6. Tanda Konotatif : seseorang yang menggunakan untuk menunjukan
kekuasaanya Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka-
teki karena dalam kalimat ini terdapat kata berpeluit yang menimbulkan pertanyaan berpeluit seperti apa? Untuk apa menggunakan peluit? kode Proaretik,
karena kalimat ini menceritakan adanya beberepa orang yang tidak beruntung dan serta orang yang mempunyai kekuasaan tinggi.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Pria Tegap Berpeluit dan Pengendara Sial, kata Pria mempunyai arti lak-laki dewasa. Kata Tegap mempunyai arti
kokoh atau kuat, kata Berpeluit mempunyai arti menggunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi. Kata Pengendara mempunyai arti orang yang mengendarai
dan kata Sial mempunyai arti tidak beruntung Makna konotasi dari kalimat Pria Tegap Berpeluit dan Pengendara Sial
adalah ketidakberuntungan yang dialami oleh orang yang tidak punya kekuasaan karena bertemu dengan orang yang memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu
terhadap orang yang tidak beruntung tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-32 : Nampaknya razia entah temanya
1. Penanda : Nampaknya razia entah temanya
2. Petanda : Nampaknya Razia
3. Tanda Denotatif : Razia 4. Penanda Konotatif : alat untuk
mencari kesalahan orang lain 5. Petanda Konotatif : penangkapan
beramai-ramai 6. Tanda Konotatif : pemeriksaan yang dilakukan oleh sekelompokorang unutuk
mencari kesalahan orang lain
Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka- teki karena dalam kalimat ini terdapat kata razia yang menimbulkan pertanyaan
razia seperti apa? Untuk apa menggunakan razia tersebut? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan adanya pemeriksaan terhadap orang yang tidak
beruntung.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Nampaknya Razia Entah Temanya, kata Nampaknya mempunyai arti seperti kelihatan tapi Belem pasti. Kata Razia
mempunyai arti penangkapa beramai-ramai, kata Entah mempunyai arti untuk menyatakan atau menjawab bahwa tidak tahu. Kata Tema mempunyai arti pikiran
dasar
Makna konotasi dari kalimat Nampaknya Razia Entah Temannya adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan untuk mencari- cari kesalahan dari orang yang tidak beruntung.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-33 : Sebelum bertanya spontan ku berkata
1. Penanda : Sebelum bertanya spontan ku berkata
2. Petanda : konsep menjawab pertanyaa
3. Tanda Denotatif : spontan 4. Penanda Konotatif : memutuskan
sesuatu karena telah yakin 5. Petanda Konotatif : serta merta
6. Tanda Konotatif : keyakinan yang dimiliki seseorang dalam memutuskan sesuatu
Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka- teki karena dalam kalimat ini terdapat kata bertanya yang menimbulkan
pertanyaan bertanya seperti apa? Untuk apa bertanya tersebut? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan adanya pemeriksaan terhadap orang yang lewat.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Sebelum Bertanya Spontan Ku Berkata, kata Sebelum mempunyai arti ketika Belem terjadi. Kata Bertanya
mempunyai arti meminta keterangan, kata Spontan mempunyai arti serta merta tanpa dipikir. Kata Ku mempunyai arti saya dan kata Berkata berbicara atau
mengucapkan kata-kata Makna konotasi dari kalimat Sebelum bertanya Spontan Ku Berkata
adalah keputusan yang diambil oleh seseorang karena telah yakin, keyakinan tersebut diperoleh karena telah menghadapi masalah yang sama berulangkali.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bait 5 kalimat ke-34 : Kami Pilih Sidang Saja Lah
1. Penanda : Kami Pilih Sidang Saja Lah
2. Petanda : konsep tentang sidang
3. Tanda Denotatif : sidang 4. Penanda Konotatif :
mempertanggungjawabkanh kesalahan 5. Petanda Konotatif : pertemuan untuk
membicarakan sesuatu 6. Tanda Konotatif : seseorang yang memilih untuk bertanggung jawab lari dalam
masalahnya
Kalimat ke tiga satu termasuk dalam kode Hermeneutik atau kode teka- teki karena dalam kalimat ini terdapat kata sidang yang menimbulkan pertanyaan
sidang yang seperti apa? Untuk apa sidang tersebut? kode Proaretik, karena kalimat ini menceritakan tentang seseorang yang telah memutuskan seseuatu yang
dianggap benar.
Pada kalimat ke tiga puluh yaitu Kami Pilih Sidang Saja Lah, kata Kami mempunyai arti berbicara bersama orang lain. Kata Pilih mempunyai arti
menentukan sesuatu, kata Sidang mempunyai arti pertemuan untuk membicarakan sesuatu. Kata saja mempunyai arti penegasan terhadap sesuatu
yang dipilih. Kata Lah mempunyai arti ungkapan kepasrahan Makna konotasi dari kalimat Kami Plih Sidang Saja Lah adalah pilihan
untuk bertanggungjawab ketika seseorang tersebut melakukan kesalahan dari pada harus lari dari tanggung jawab dengan cara melakukan penyuapan.
Makna bait ke lima secara keseluruhan adalah menceritakan seseorang yang sedang merasakan kebahagiaan namun belum selesai kebahagiaan orang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersebut dihadapakan pada permasalahan yang hampir sama menimpa dirinya, namun kali ini orang tersebut sudah tidak lagi dalam menghadapi masalah tersebut
dan memilih bertanggungjawab terhadap kesalahan yang dilakukan tanpa harus melakukan tindakan yang melawan hukum yaitu penyuapan
Setelah membahas satu per satu kalimat dan kata dari lirik lagu “Pilih
Sidang Atau Berdamai” sesuai dengan kerangka teori Roland Barthes, maka
menurut peneliti makna bait secara keseluruhan dari lagu “Pilh Sidang Atau
Berdamai” yaitu mencerminkan tentang kritik sosial terhadap masyarakat agar mau bertanggungjawab terhadap kesalahan yang diperbuat. Disini mencerminkan
sekali keadaan masyarakat saat ini yang tidak mau bertanggungjawab terhadap kesalahan yang diperbuat
Lagu ini juga mencerminkan tentang penyuapan yang terjadi. Tampak jelas di beberapa bagian lagu ini oknum yang mempunyai kekuasaan justru
memberikan celah atau tawaran kepada orang yang berbuat salah untuk melakukan penyuapan padahal sudah jelas bahwa penyuapan kepada oknum
negara merupakan salah satu pelanggaran hukum.
4.4. Pembahasan