Pulang dari rumah sahabat Yang terkenal Hitam sarang begundal
Perang kampung sudah budaya Lampu merahpun di duduki jagoan
Mendekati wilayah berbahaya Tancap gas langsung hindari masalah
Menikung ke kiri jantung ku terhenti Sosok tegap berpluit keluar dari pepohonan
Pilih sidang atau berdamai Maaf pak disana banyak preman
Pilih sidang atau berdamai Lepas dari macan di gigit buaya
Sabtu malam waktunya kencan Bersama pujaan scooter kesayangan
Lari tak sampai 40 per jam Bicara musik film juga terbitan
Didepan nampak ramai segerombolan Pria tegap berpluit dan pengendara sial
Nampaknya razia entah temanya Sebelum bertanya spontan ku berkata
Kami pilih sidang saja lah
4.2. Penyajian Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lirik lagu “Pilih Sidang Atau Berdamai”, yaitu lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh
Morfem Band. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap syair “Pilih siding atau Berdamai” yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Morfem Band hasil
pengamatan tersebut kemudian akan diinterprasikan dan disajikan representasinya. Setelah itu baru diketahui apa pesan yang terkandung
didalamnya. Lirik lagu “Pilih Sidang Atau Berdamai” selanjutnya akan dibahas berdasarkan landasan teori dari Roland Barthes, untuk mengetahui pengungkapan
representasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tanda-tanda berupa tulisan, terdiri dari kata-kata tersebut akan dipenggal- penggal terlebih dahulu menjadi beberapa leksia satuan bacaan yang berupa
kata, berupa kalimat, sebuah paragraph, atau beberapa paragraf untuk dikategorikan ke dalam kode Barthes sehingga dapat diketahui bagaimana
representasi penyuapan Penyuapan berasal dari kata suap yang berarti sesuatu yang diberikan
kepada seseorang yang memiliki kekuasaan atau jabatan apapun untuk menyukseskan perkaranya dengan mengalahkan lawannya sesuai dengan yang
diinginkan atau memberikan peluang kepadanya seperti tender atau menyingkirkan musuhnya. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa suap
adalah memberi sesuatu, baik uang maupun barang kepada seseorang agar melakukan sesuatu bagi si pemberi suap yang bertentangan dengan kewajibannya,
baik permintaan itu dilaksanakan ataupun tidak dilaksanakan. Dari sini dapat dipahami bahwa suap adalah sebuah tindakan yang mengakibatkan sakit atau
kerugian di pihak lain. Definisi tanda dari Roland Barthes adalah berdasarkan unsur penanda
signifier, petanda signifield yang diantara hubungan tersebut terdapat dua tahap yang disebut tataran pertama dan tataran kedua. Pada tataran pertama
berupa realitas atau kenyataan dan juga tanda yang ada dalam masyarakat. Barthes menyebut tataran ini sebagai denotasi. Kemudian pada tataran kedua merupakan
suatu pencerminan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat atau disebut Barthes sebagai konotasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3. Analisis dan Interpretasi Data