Endorser .1 Pengertian publik figure sebagai endorser produk

4. membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjual c. Untuk mengingatkan 1. mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibututuhkan dalam waktu dekat 2. mengingatkan pembeli dimana dapat membeli produk tersebut 3. membuat pembeli tetap ingat produk itu walau sedang tidak musimnya 4. mempertahankan kesadaran puncak 2.2.4 Endorser 2.2.4.1 Pengertian publik figure sebagai endorser produk Pada dasarnya sebagian pemasar sepakat adanya kecenderungan bahwa konsumen tertarik terhadap sosok tertentu sebagai publik figure sehingga dapat ditiru prilaku konsumsinya, publik figure sebagai endorser adalah publik figure yang digunakan secara luas di dalam iklan-iklan di majalah, iklan di radio, maupun ditelevisi untuk mendukung produknya. Menurut Shimp 2000:406 selebrity atau publik figure adalah tokoh aktor, penghibur, atau atlet yang dikenal masyarakat karena prestasi-prestasinya di dalam bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Kotler 2001:583 “from time immemorial,marketers have used celebrity to endorse their products” para pemasar telah menggunakan tokoh tokoh terkenal sejak dulu untuk mendukung produk mereka. Kotler 2001:583 “The choise of the celebrity is critical. The celebrity should have hight recognition, have positive affect, and hight appropriateness to the product” memilih tokoh tang tepat sangat penting, tokoh tersebut harus dikenal luas mempunyai pengaruh yang sangat positif dan sangat sesuai dengan produk. Menurut Engel, blackwell, dan miniard 1994 model iklan adalah seseorang atau sebuah karakter yang terdapat dalam iklan untuk menampilkan sebuah merek .model iklan dipilih sebagai pengirim pesan sebuah merek dalam iklan.orang-orang yang digunakan sebagai model iklan, orang yang secara khusus diciptakan sesuai karakteristik produk. Kotler 2001:583 “A well chosen celebrity can draw attention to a product brand” tokoh yang dipilih dengan cermat setidaknya dapat menarik perhatian pada merek produk yang di iklankannya. Para konsumen mungkin menyukai merek hanya karena mereka menyukai selebrity uang mendukung produk tersebut, tanpa memperhatikan mekanisme khusus cara kaum selebrity meningkatkan nilai merek. Menurut Mehta 1990 mengemukakan bahwa selebrity mempunyai kekuatan yang dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu dan mempengaruhi konsumen sasaran. Bintang iklan Endorser dibentuk oleh 3 tiga dimensi, antara lain : • Visibility kepopuleran • Credibility kemampuan • Attarction ketertarikan 1. Visibility kepopuleran Adalah tingkat kepopuleran seseorang yaitu sejauh mana seorang model iklan dikenal oleh publik dan dapat menimbulkan ketertarikan publik sebagai calon konsumen untuk memperhatikan iklan tersebut.tingkat kepopuleran seorang bintang idola akan sangant mudah diingat dalam benak konsumen untuk menumbuhkan brand awareness. 2. Credibility kemampuan Adalah sebuah sifat yang dimiliki seseorang yang dapat menimbulkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya atas kebenaran yang disampaikan melalui iklan. Dimensi ini di bentuk oleh dua indikator yaitu : a. Expertise keahlian bintang idola sebagai sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan pesan iklan expertise merujuk poada pengetahuan, pengamalan dan keahlian tertentu dari sosok bintang iklan yang sesuai dengan tema dalam iklan tersebut. b. Trustwoorthiness kepercayaan mengacu pada kejujuran, integrasi,dan dapat dipercaya,dan merujuk pada reputasi objektif bintang idola iklan endorser sebagai sumber yang terpercaya dalam penyampaian pesan. 3. Attarction ketertarikan Adalah sifat yang dimiliki seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan terhadap dirinya, konsep umum dari dimensi ini dipengaruhi oleh dua indikator antara lain : a. Kepesonaan Likability Kepesonaan adalah daya tarik penampilan fisik dan kepribadian. Kesukaan merupakan yang paling relevan untuk perubahan sikap pada merek. Hal ini karena kesukaan kepada endorser membantu sebagai pemacu positif yang menyongkong pada motivasi gambar yang positif. b. Kesamaan Similiarity Komponen lain dari daya tarik adalah kesamaan. Bagaimana konsumen berpersepsi bahwa bintang idola mereka juga menggunakan produk yang diiklankan. Simons menerangkan komunikator yang dipersepsi memiliki kesamaan dengan komunikan cenderung berkomunikasi lebih efektif. Hal ini disebabkan Rakmat, 1991, p.263-264 : 1. Kesamaan mempermudah proses penyandian balik decoding yakni proses menerjemahkan lambang-lambang yang diterima menjadi gagasan-gagasan. 2. Kesamaan membantu membangun premis yang sama 3. Kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator. 4. Kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada komunikator

2.2.5 Minat Beli