METODE PENELITIAN Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas III sekolah dasar.

30

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development RD. Penelitian RD merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2010: 407. Ahli lain menyebutkan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan Borg Gall Setyosari, 2013: 222 Menurut Sugiyono 2011: 298 penelitian RD memiliki 10 langkah yang terdiri atas 1 analisis potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi masal. Bagan 3.1 Langkah-langkah metode Research and Development RD Potensi dan Masalah Pengumpu lan data Desain produk Validasi desain Revisi desain Revisi produk Ujicoba produk Ujicoba pemakaian Revisi produk Produksi masal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah Sugiyono, 298. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, namun bisa berdasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau berdasarkan dokumentasi laporan. 2. Pengumpulan Data Kegiatan selanjutnya setelah adanya potensi dan masalah secara faktual adalah mengumpulkan data. Data tersebut digunakan sebagai informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada. 3. Desain Produk Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif atau tidak. Validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain produk, sehingga kelemahan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah memiliki pengalaman untuk menilai produk yang dirancang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 5. Perbaikan Desain Setelah dilakukan validasi akan terlihat kelemahannya. Kelemahan yang ada dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Perbaikan tersebut dilakukan oleh peneliti. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi produk yang baru dengan produk yang lama. Uji coba produk dilakukan pada sempel yang terbatas. 7. Revisi Produk Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang ada setelah dilakukan uji coba. Revisi akan terus dilakukan untuk mendapatkan produk yang efektif dan efisien. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah melakukan uji coba dan revisi produk, kegiatan selanjutnya adalah menerapkan produk yang berupa sistem kerja baru tersebut ke dalam konsisi yang nyata untuk lingkup yang luas. Operasi sistem kerja tersebut juga harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi yang nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah diujicoba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi masal. 33

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SD N Ambarukmo yang beralamat di Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman 55281. 3.2.2 Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2015 hingga Februari 2016. Tahap pelaksanaan penelitian dideskripsikan pada jadwal penelitian. 3.2.3 Subyek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Ambarukmo tahun ajaran 20152016. Jumlah siswa kelas ini adalah 25 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. 3.2.4 Obyek penelitian Obyek penelitian berupa pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri berdasarkan teori van Hiele pada materi pembelajaran bangun datar persegi dan persegi panjang.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan prototipe perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah memodifikasi prosedur menurut Sugiyono 2011. Langkah- langkah yang dilakukan hanya sampai pada langkah keenam yaitu uji coba produk. Prosedur yang dimodifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut: 34 Bagan 3.2 Prosedur pengembangan dengan modifikasi Peneliti melakukan langkah-langkah pengembangan sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari potensi dan masalah. Peneliti menemukan potensi dan masalah melalui observasi dan penyebaran angket. Observasi dilakukan oleh peneliti ketika mengikuti kegiatan pengakraban lingkungan II di SD N Sendangadi 2. Peneliti memiliki kesempatan untuk memasuki kelas dan melihat pembelajaran yang berlangsung. Kemudian peneliti menyebarkan angket kepada siswa dan guru di SD N Ambarukmo. Angket siswa disebarkan pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 27. Angket berisi materi tentang bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Peneliti menyebarkan angket di kelas IV, karena siswa kelas IV sudah pernah mendapatkan materi tersebut ketika kelas III semester II. Sedangkan angket guru disebarkan kepada guru kelas 3 SD N Ambarukmo, SD N Sendangadi II, dan SD N Caturtunggal 6. Isi angket guru berupa metode dan model yang digunakan guru saat mengajarkan materi bangun datar serta kesulitan yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran tentang bangun datar. Potensi dan Masalah Pengump ulan data Desain produk Validasi desain Revisi desain Uji coba produk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 2. Pengumpulan data Kegiatan yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang diperoleh peneliti dianalisis dan dihubungkan dengan sumber yang relevan.Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa sehingga dapat menjadi solusi dan sebagai acuan disain produk yang akan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. 3. Desain produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa prototipe perangkat pembelajaran yang terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian pertama a tentang tingkat berfikir dalam belajar geometri berdasarkan teori van Hiele, b 5 fase dalam pembelajaran van Hiele, c penerapan 5 fase van Hiele dalam pembelajaran. Bagian kedua berisi silabus dan 2 rencana pelaksanaan pembelajaran tentang bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Bagian ketiga berisi lembar kerja siswa untuk 2 pembelajaran, pembelajaran 1 tentang persegi dan persegi panjang dan pembelajaran 2 tentang segitiga. 4. Validasi desain Produk yang sudah dikembangkan kemudian divalidasi oleh 1 dosen ahli dan 1 guru. Tujuan dari validasi desain adalah untuk memperoleh kritik dan saran terhapat produk yang sudah dikembangkan, sehingga produk menjadi layak untuk diimplementasikan. Uji coba dilakukan di kelas III SD N Ambarukmo. Kegiatan dilakukan hanya 1 pembelajaran yaitu materi bangun datar persegi dan persegi panjang sesuai dengan produk yang sudah dibuat. Produk yang digunakan untuk uji coba 36 adalah LKS dan soal evaluasi. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk melihat tingkat pemahaman siswa setelah produk diimplementasikan.

5. Revisi desain

Setelah validasi dilakukan, selanjutnya peneliti melakukan revisi desain untuk memperbaiki produk yang sudah dihasilkan. Perbaikan dilakukan berdasarkan masukan dari dosen ahli dan guru. 6. Uji coba produk Tahap ini, peneliti melakukan implementasi produk yang sudah dihasilkan di kelas III SD N Ambarukmo. Implementasi dilakukan dengan tujuan mengatahui efektifitas dan kelayakan perangkat pembelajaran yang sudah dihasilkan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Riduwan, 2013:24. Teknik atau cara menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya misalnya: angket, wawancara, pengamatan, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi. 3.4.1 Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2013: 30. Ahli lain menyebutkan bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis Sutrisno Hadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 dalam Sugiyono, 2011:196. Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 3.4.2 Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna Riduwan, 2013: 25. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian dalam pengisian daftar pertanyaan. 3.4.3 Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok Riduwan, 2013: 30. Ahli lain mengatakan bahwa tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu obyek Widoyoko, 2012: 50. Tes yang digunakan dalam intrumen pengumpulan data ini adalah tes prestasi. Menurut Riduwan 2013: 31 tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Arikunto dalam Riduwan, 2013: 24. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

3.5.1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan oleh peneliti ketika melakukan kegiatan observasi pembelajaran di SD N Sendangadi II. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran tentang bangun datar dan melihat permasalahan yang terjadi saat pembelajaran tentang materi bangun datar. Berikut kisi-kisi lembar observasi: Tabel 3.1 kisi-kisi lembar observasi Aspek No Kegiatan yang diamati Kegiatan awal 1 - Membuka pelajaran - Apersepsi - Motivasi Kegiatan Inti 2-7 - Penyajian materi - Metode pembelajaran - Penggunaan bahasa - Aktifitas siswa - Pengelolaan kelas - Penggunaan media Kegiatan Penutup 8 - Cara menutup pelajaran

3.5.2 Angket Pra-penelitian

Angket yang digunakan oleh peneliti terdiri dari angket guru, angket siswa dan angket validasi dosen ahli. Berikut penjelasan mengenai masing-masing angket.

3.5.2.1 Angket Pra-Penelitian untuk Guru

Angket pra-penelitian untuk guru digunakan untuk analisis kebutuhan. Berikut kisi-kisi angket pra-penelitian guru: Tabel 3.2.kisi- kisi angket pra-penelitian guru Aspek No Soal Pertanyaan 1. Cara guru mengajarkan sifat- sifat bangun datar kepada anak: a. Persegi b. Persegi Panjang 1-5 1. Bagaimana Bapak Ibu menerapkan metode pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 39 c. Segitiga 2. Bagaimana BapakIbu menerapkan model pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 3. Bagaimana cara BapakIbu menggunakan media pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 4. Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 5. Menurut BapakIbu, kesulitan apa yang sering muncul pada siswa pada saat mempelajari sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 6. Cara guru mengajarkan sudut yang ada pada bangun datar: a. Persegi b. Persegi Panjang c. Segitiga 6-10 6. Bagaimana Bapak Ibu menerapkan metode pembelajaran ketika mengajarkan sudut-sudut yang ada pada bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 7. Bagaimana BapakIbu menerapkan model pembelajaran ketika mengajarkan sudut-sudut yang ada pada bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 8. Bagaimana cara BapakIbu menggunakan media pembelajaran ketika mengajarkan sudut-sudut yang ada pada bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 9. Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa sudut-sudut yang ada pada bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 10. Menurut BapakIbu, kesulitan apa yang sering muncul pada siswa pada saat mempelajari sudut-sudut yang ada pada bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga? 40 Kisi-kisi sudah disusun dalam bentuk pertanyaan. Sebelum angket disebarkan, angket divalidasi oleh dosen ahli matematika. Hasil validasi dosen ahli memperoleh skor rata-rata 2,8 dengan kategori “baik”sehingga angket tersebur layak untuk digunakan untuk keperluan penelitian dengan perbaikan pada bahasa. Angket disebarkan oleh peneliti di 3 sekolah yang berbeda, yaitu: SD N Ambarukmo, SD N Sendangani II dan SD N Caturtunggal 6.

1.5.2.2 Angket Pra-Penelitian untuk Siswa

Angket pra-penelitian untuk siswa juga digunakan untuk analisis kebutuhan. Berikut kisi-kisi angket pra-penelitian untuk siswa: Tabel 3.3. kisi- kisi angket pra-penelitian siswa No Aspek Nomor item Skor pernyataan Manfaat mempelajari geometri bagi anak : 1. Sifat-sifat bangun datar: a. Persegi 1-2 1. Mengetahui sifat-sifat bangun datar Persegi. b. Persegi Panjang 3-5 2. Mengetahui sifat-sifat bangun datar Persegi Panjang. c. Segitiga 6-7 3. Mengetahui sifat-sifat bangun datar Segitiga 2. Sudut-sudut yang ada pada bangun datar: a. Persegi 8-10 4. Mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar Persegi b. Persegi Panjang 11-13 5. Mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar Persegi Panjang c. Segitiga 14-15 6. Mengetahui sudut-sudut yang ada pada bangun datar Segitiga 41 Kisi-kisi sudah disusun dalam bentuk pertanyaan. Sebelum angket disebarkan, angket juga divalidasi oleh dosen ahli matematika. Hasil validasi dosen ahli memperoleh skor rata-rata 3 termasuk dalam kategori “baik” sehingga angket tersebut layak untuk digunakan untuk keperluan penelitian. Angket disebarkan oleh peneliti kepada siswa kelas IV SD N Ambarukmo dengan jumlah siswa 27.

3.5.3 Angket Validasi Ahli

Angket validasi ahli digunakan untuk menguji kelayakan instrumen yang digunakan oleh peneliti. Angket validasi ahli terdiri dari angket validasi pra- penelitian dan angket validasi produk. Berikut penjelasan dari masing-masing angket.

3.5.3.1 Lembar Validasi Angket Pra-penelitian Guru oleh Dosen

Lembar validasi angket pra-penelitian untuk guru diberikan kepada dosen ahli matematika dengan tujuan untuk menguji kelayakan instrumen yang digunakan oleh peneliti. Lembar validasi tersebut memiliki kisi-kisi antara lain: Tabel 3.4. kisi- kisi lembar validasi angket pra-penelitian guru oleh dosen Aspek No Item Pernyataan Bahasa 1 a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh guru. c. Susunan kalimat mendukung pencarian data yang berkaitan dengan tema penelitian. Pertanyaan 2 a. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui cara guru menerapkan metode pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar dan sudut-sudut yang ada pada bangun datar. b. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui cara guru menerapkan model pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar dan sudut-sudut yang ada pada bangun datar. c. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui cara guru menggunakan media pembelajaran ketika mengajarkan sifat-sifat bangun datar dan sudut-sudut yang ada pada bangun datar. 42 d. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa pada materi sifat-sifat bangun datar dan sudut-sudut yang ada pada bangun datar. e. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui kesulitan yang muncul ketika siswa mempelajari sifat-sifat bangun datar dan sudut-sudut yang ada pada bangun datar. Angket pra-penelitian guru telah divalidasi oleh dosen ahli matematika. Hasil validasi dosen ahli memperoleh skor rata-rata 2,8 dengan katego ri “baik” sehingga angket layak untuk digunakan untuk keperluan penelitian.

3.5.3.2 Lembar Validasi Angket Pra-penelitian Siswa oleh Dosen

Lembar validasi angket pra-penelitian untuk siswa diberikan kepada dosen ahli matematika dengan tujuan untuk menguji kelayakan instrumen yang digunakan oleh peneliti. Lembar validasi tersebut memiliki kisi-kisi antara lain: Tabel 3.5. kisi- kisi lembar validasi angket pra-penelitian siswa oleh dosen Aspek No Item Pernyataan Bahasa 1 a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh guru. c. Susunan kalimat mendukung pencarian data yang berkaitan dengan tema penelitian. Pertanyaan 2 1. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa berkaitan dengan sifat- sifat bangun datar : a. Persegi b. Persegi panjang c. Segitiga 2. Pernyataan yang diajukan berkaitan dengan pemahaman anak tentang sudut-sudut yang ada pada bangun datar: a. Persegi b. Persegi panjang c. Segitiga Angket pra-penelitian siswa telah divalidasi oleh dosen ahli matematika. Hasil validasi dosen ahli memperoleh skor rata- rata 3 dengan kategori “baik” sehingga layak untuk digunakan untuk keperluan penelitian. 43

3.5.3.3 Lembar Validasi Produk oleh Dosen

Lembar validasi Produk oleh dosen ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang sudah dihasilkan. Dosen yang memvalidasi adalah dosen yang ahli dalam bidang matematika. Lembar tersebut memiliki kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 3.6 Kisi-kisi lembar validasi produk oleh dosen Aspek No Item Pernyataan Bahasa 1 a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh guru dan siswa. Format Penulisan Prototipe 2 a. Format penulisan prototipe sesuai dengan kaidah penulisan buku. b. Menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan teori van Hiele. Isi 3 a. Memuat 5 fase model pembelajaran van Hiele. b. Memuat penerapan 5 fase pembelajaran model van Hiele dalam 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran materi bangun datar untuk kelas 3. c. Memuat kekhasan tahapan berfikir tentang bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga sesuai dengan tahap perkembangan siswa. d. Memuat media yang berkaitan dengan bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga yang dapat membantu siswa memahami konsep geometri. e. Memuat rubrik penilaian untuk mengetahui pemahaman siswa tentan konsep bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Hasil validasi produk oleh dosen ahli memperoleh skor rata-rata 3,7dengan kategori “sangat baik” sehingga produk yang dihasilkan layak untuk di uji cobakan.

3.5.3.4 Lembar Validasi Produk oleh Guru

Lembar validasi Produk oleh guru ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang sudah dihasilkan. Guru yang memvalidasi adalah guru wali kelas III. Lembar tersebut memiliki kisi-kisi sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 3.7 Kisi-kisi lembar validasi produk oleh guru Aspek No Item Pernyataan Indikator 1 Kesesuaian indikator dengan KD. Materi 2 Materi sesuai dengan pokok bahasan bangun datar persegi dan persegi panjang. Apersepsi 3 Apersepsi sesuai dengan pokok bahasan bangun datar persegi dan persegi panjang. Kegiatan inti - Fase informasi 4 a. Berisi tentang materi bangun datar persegi dan persegi panjang. b. Memuat bahasa yang sederhana. c. Memuat pengantar tentang bangun datar persegi dan persegi panjang secara kontekstual. - Fase orientasi bebas a. Memuat kegiatan mengeksplorasi media pembelajaran untuk memperoleh konsep awal tentang bangun datar persegi dan persegi panjang. b. Memuat tugasaktivitas sederhana. - Fase penjelasan a. Memuat kegiatan siswa untuk menjelaskan topik yang diamati dengan bahasa mereka sendiri. b. Memuat kegiatan siswa untuk saling bertukar pendapat. - Fase orientasi bebas a. Memuat tugas yang lebih kompleks sesuai dengan materi bangun datar persegi dan persegi panjang. b. Memuat aktivitaskegiatan yang memungkinkan siswa untuk menemukan keterkaitan antara konsep bangun datar persegi dan persegi panjang dengan kehidupan sehari- hari. - Fase integrasi a. Memuat aktivitas siswa untuk menyimpulkan materi bangun datar persegi dan persegi panjang dari keseluruhan kegiatan. b. Memuat soal evaluasi tentang materi bangun datar persegi dan persegi panjang. c. Memuat aktivitas siswa untuk menginegrasikan materi bangun datar persegi dan persegi panjang dalam bentuk refleksi yang imajinatif. Inspirasi bagi guru dalam mengajar 5 a. Konteksual b. Bahasa yang disampaikan kepada siswa sesuai dengan pemahaman siswa. c. Bahasa yang disampaikan kepada siswa berkaitan dengan materi bangun datar persegi dan persegi panjang memudahkan siswa untuk megimajinasikanmembayangkan benda tersebut. d. Kelima fase van Hiele memudahkan guru untuk mengajarkan konsep segi empat persegi dan persegi panjang kepada siswa. Kelayakan pelatihan 6 RPP dengan model van Hiele tersebut layak untuk dilatihkan kepada guru-guru. 45 Lembar validasi produk oleh guru telah divalidasi oleh guru kelas 3 SD N Ambarukmo. Hasil validasi produk oleh dosen ahli memperoleh skor rata-rata 3,8 dengan kategori “sangat baik”.

3.5.4 Instrumen Model Pembelajaran van Hiele

Instrumen ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap model pembelajaran van Hiele yang terdiri dari lima fase. Berikut penjelasan dari masing-masing fase. 3.5.4.1 Lembar Tes Fase Informasi Kegiatan dalam fase ini adalah siswa melakukan pengamatan, tanya jawab dan menuliskan benda-benda yang mereka temukan didalam kelas. Fase ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang materi bangun datar persegi dan persegi panjang. Tabel 3.8 Instrumen tes fase Informasi Kegiatan Soal atau perintah Mengamati ruangan kelas Amatilah ruang kelas ini Menulis benda-benda yang ditemukan dalam pengamatan dikelas. Berilah tanda √ pada benda-benda yang kamu temukan didalam kelas Pengamatan gambar persegi dan persegi panjang. Perhatikan dengan seksama gambar yang ditampilkan gurumu Menuliskan benda-benda yang menyerupai bangun datar setelah melakukan pengamatan. Temukan benda disekitar kelasmu yang menyerupai gambar yang ditampilkan gurumu Peneliti menggunakan katogori penilaian “Tercapai” dan “Belum Tercapai”. Siswa dikatakan tercapai jika dapat melaksanakan perintah dengan baik dan dapat menuliskan benda-benda yang ada di kelas dengan tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Sedangkan siswa dikatakan belum tercapai jika siswa tidak melaksanakan perintah guru dan tidak dapat menuliskan benda-benda yang ada di kelas dengan tepat.

3.5.4.2 Lembar Tes Fase Orientasi Langsung

Setelah siswa memperoleh informasi pada fase informasi, kegiatan siswa selanjutnya adalah mengeksplorasi media tentang bangun datar persegi dan persegi panjang. Tabel 3.9 Instrumen tes orientasi langsung Kegiatan Soal atau perintah Eksplorasi media bangun datar persegi dan persegi panjang. Bergabunglah bersama anggota kelompokmu dan cermatilah bangun datar yang sudah dibagikan oleh gurumu, kemudian temukan sifat dari masing- masing bangun datar Pada fase ini peneliti menggunakan katogori penilaian “Tercapai” dan “Belum Tercapai”. Siswa dikatakan tercapai jika dapat menemukan minimal 3 sifat masing-masing bangun datar. Sedangkan siswa dikatakan belum tercapai jika siswa hanya menemukan 2 atau kurang dari 2 sifat masing-masing bangun datar.

3.5.4.3 Lembar Tes Fase Penjelasan

Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang sifat-sifat bangun datar. Tabel 3.10 Instrumen tes fase penjelasan Kegiatan Soal atau perintah Presentasi Bacalah ke depan kelas hasil pengamatan dan diskusi kelompokmu 47 Pada fase i ni peneliti menggunakan katogori penilaian “Tercapai” dan “Belum Tercapai”. Siswa dikatakan tercapai jika dapat menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dengan percaya diri. Sedangkan siswa dikatakan belum tercapai jika siswa tidak berani menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas.

3.5.4.4 Lembar Tes Fase Orientasi Bebas

Kegiatan dalam fase ini adalah siswa mengekspresikan materi yang sudah dipelajari dalam bentuk gambar dan penyusunan puzzle. Tabel 3.11 Instrumen tes fase orientasi bebas Kegiatan Soal atau perintah Menyusun puzzle persegi dan persegi panjang. Ambilah korek api yang sudah dibagikan gurumu, kemudian susunlah menjadi bentuk persegi dan persegi panjang Menggambar dan mewarnai Gambarlah benda disekitar kelasmu yang menyerupai bangun datar dan warnailah sesuai dengan kreasimu Pada fase ini peneliti menggunakan katogori penilaian “Tercapai” dan “Belum Tercapai”. Siswa dikatakan tercapai jika siswa dapat menyusun puzzle korek api menjadi bentuk persegi dan persegi panjang dengan benar dan rapi. Sedangkan siswa dikatakan belum tercapai jika belum berhasil menyusun puzzle korek api dalam bentuk persegi dan persegi panjang dengan benar dan rapi. Sedangkan untuk mengambar dan mewarnai, siswa dikatakan tercapai jika siswa menghasilkan produk berupa gambaran yang diwarnai benda-benda di sekitar kelas yang menyerupai bangun datar. Siswa dikatakan belum tercapai jika siswa tidak bisa menyelesaikan gambar sesuai dengan waktu yang ditentukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

3.5.4.5 Lembar Tes Fase Integrasi

Fase ini adalah fase terakhir, kegiatan dalam fase ini adalah siswa menyimpulkan materi yang dipelajari, mengerjakan soal evaluasi dan merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung. Tabel 3.12 Instrumen tes fase integrasi Kegiatan Soal atau perintah Mengerjakan soal evaluasi Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat Merangkum Tuliskan hal-hal apa saja yang kamu pelajari hari ini dalam buku tulismu Refleksi Jawablah pertanyaan refleksi pembelajaran hari ini di buku tulismu Pada fase integrasi ini peneliti menggunakan kategori penilaian sebagai berikut: “Tercapai” dan “Tidak Tercapai”. Siswa dikatakan tercapai jika seluruh siswa mampu mendapatkan nilai rata-rata kelas mencapai KKM ≥68 pada kegiatan mengerjakan soal evaluasi, siswa mampu merangkum materi dengan benar, dan siswa mampu menuliskan refleksi. Siswa dikatakan tidak tercapai jika seluruh siswa belum mampu mencapai nilai rata-rata kelas ≥68 pada kegiatan mengerjakan soal evaluasi, siswa belum mampu merangkum materi dengan benar, dan siswa belum menjawab pertanyaan yang ada pada kegiatan refleksi.

3.6 Teknik analisis data

Analisis data merupakan pekerjaan yang kritis dalam proses penelitian. Peneliti harus secara cermat menentukan pola analisis bagi data penelitinya. Penelitan ini menggunakan teknik analisis statistik. Analisis statistik digunakan pada data yang berupa angka-angka kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan Setyosari, 2013: 218. Ahli lain menyebutkan bahwa analisis data adalah proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 himpunan atau pengumpulan, pemodelan dan trasformasi data dengan tujuan menyoroti dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan dukungan pembuatan keputusan. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Peneliti melakukan dengan mengolah data yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul peneliti olah secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, angket pra-penelitian guru dan dokumentasi. Hasil observasi dideskripsikan sesuai dengan panduan observasi yang digunakan oleh peneliti.Angket pra-penelitian guru diolah sesuai dengan pendapat yang sudah dituliskan oleh guru serta dokumentasi dalam bentuk foto yang diambil ketika peneliti melaksanakan uji coba produk. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa perhitungan data yang diperoleh dari angket pra- penelitian siswa serta hasil validasi oleh dosen ahli dan guru terhadap produk yang sudah dihasilkan. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan produk yang sudah dikembangkan oleh peneliti.Hasil perhitungan data dari angket siswa dinyatakan dalam bentuk persen. Perhitungan tersebut untuk mengetahui persentase setiap item soal. Sedangkan hasil validasi dosen ahli dan guru masing-masing dihitung rata-ratanya dan disesuaikan dengan interval pada tabel kriteria penilaian produk. Tabel yang digunakan sebagai kriteria penilaian sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Rumus 3.1 perhitungan persentase jawaban per item soal. Adapun tabel kriteria penilaian produk pengembangan yang digunakan adalah menurut Widoyoko 2012: 144 adalah sebagai berikut : Tabel 3.13 Konversi data kuantitatif ke kualitatif Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi 3,25M4,00 Sangat Baik 2,50M3,25 Baik 1,75M2,50 Kurang Baik 0,00M1,75 Tidak Baik

3.6 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2015 hingga Februari 2016. Tahap pelaksanaan penelitian dideskripsikan pada jadwal penelitian. No Kegiatan Bulan Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb 1. Observasi 2. Menganalisis hasil observasi 3. Pembuatan angket pra penelitian. 4. Penyebaran angket pra Presentase = 51 penelitian 5. Penyusunan proposal 6. Penyusunan produk 7 Uji coba produk 8 Pengolahan data 9 Penyusunan laporan penelitian 10 Ujian skripsi 11 Revisi skripsi 52

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYAJIAN PEMBELAJARAN MATERI GEOMETRI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) SD BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

0 5 16

ANALISIS PROSES BERPIKIR GEOMETRI SISWA TUNANETRA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE(Sebuah Studi Kasus).

0 1 27

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 25

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 31

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas I sekolah dasar.

7 54 174

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar.

6 25 224

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas II sekolah dasar.

1 13 190

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang berdasarkan model van Hiele untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 207

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 158

Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun Datar Sederhana Siswa Kelas II SDN Dabasah 1 Bondowoso

0 0 5