23
dekorator. Termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pemikirannya dan
mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu halbenda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik.
Ia juga peka terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk, dan tuang. Seseorang yang memiliki inteligensi ruang-visual baik dapat dengan mudah
membayangkan benda dalam ruang berdimensi tiga, mereka mudah mengenal relasi benda-benda dalam ruang secara tepat.
2.3 Hasil Penelitian yang Relevan
Sub bab ini membahas tentang beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang menyangkut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Penelitian yang relevan ini terdiri dari penelitian tentang pengembangan dan tentang pembelajaran van Hiele.
2.3.2 Penelitian tentang Pengembangan
Peneliti memaparkan 2 penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang pengembangan perangkat pembelajaran. Berikut ini merupakan
penjabaran dari kedua penelitian tersebut. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Pranita, Rindi Widya 2015
dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Prisma Berdasarkan Teori Van Hiele
untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran geometri pada
materi prisma berdasarkan teori van Hiele yang sesuai prosedur pengembangan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar, dan mengetahui hasil implementasi perangkat
24
pembelajaran geometri pada materi prisma berdasarkan teori van Hiele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang didesain menghasilkan skor 3,53
dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan pemahaman siswa dalam tahap berfikir geometri.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Kusumawati pada tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri Materi
Lingkaran Berdasarkan Teori van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran, untuk menghasilkan perangkat pembelajaran geometri dan untuk mengetahui hasil
implementasi perangkat pembelajaran geometri materi lingkaran berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa prestasi siswa yang diperoleh sebelum menggunakan teori van Hiele lebih rendah dibanding setelah siswa menggunakan teori van Hiele.
Kedua penelitian tentang pengembangan yang telah dipaparkan dapat menambah reverensi peneliti terhadap penelitannya tentang pengembangan.
2.3.3 Penelitian tentang Pembelajaran Berbasis van Hiele
Berikut ini merupakan penjabaran 3 dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang pembelajaran berbasis van Hiele.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Safrina, Khusnul dkk tahun 2014 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui
Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori van Hiele ”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van
Hiele dengan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian diperoleh bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 0,05 pada uji-t yang
dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah
dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup 0,421. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nur’aeni, Epon tahun 2010 dengan
judul “Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele
”. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan komunikasi geometris siswa sekolah dasar dapat
dikembangkan melalui pembelajaran berbasis teori van Hiele yaitu dengan lima tahap pembelajaran; 1 informasi, 2 orientasi terarahterpadu, 3 Eksplisitasi, 4
orientasi bebas, 5 integrasi. Dengan tahap pembelajaran van Hiele juga dapat meningkatkan kemampuan berfikir geometris siswa dari level dasar ke level
berikutnya secara berurutan. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Sasmita, Lisa dkk 2013 dengan
judul “Pengaruh Teori Van Hiele dalam Pembelajaran Geometri Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD di Desa Sinabun”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan teori van Hiele dan kelompok
siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Rata-rata hitung hasil belajar kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan menggunakan
teori van Hiele sebesar 42,48, dan rata-rata hitung hasil belajar kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan menggunakan pembelajaran
konvensional sebesar 32,77. Hal tersebut berarti, hasil belajar kelompok siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang mengikuti pembelajaran geometri dengan teori van Hiele lebih baik dari pada hasil belajar kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran geometri dengan
menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan pemaparan ketiga penelitian yang relevan tersebut dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran van Hiele dapat membantu siswa dalam memahami konsep geometri. Namun, dalam penelitian yang relevan tersebut
belum ada yang membahas tentang pengaruh maupun penerapan model pembelajaran van Hiele di kelas bawah. Oleh karena itu, peneliti memutuskan
untuk membuat penelitian baru tentang pembelajaran van Hiele yang diterapkan di kelas bawah.
27
2.3.4 Peta Konsep Penelitian yang Relevan