b. Aspek Psikis
Usia  remaja,  pacaran  identik  dengan  suatu  kesenangan  seperti dapat  saling  mengekspresikan  rasa  sayang,  cinta  dan  saling
mendukung. Pacaran  sehat  saling  menjaga  kenyamanan  hati  satu  sama  lain
sehingga  menimbulkan  kebahagian  dalam  hubungan.  Seseorang dapat  dikatakan  berpacaran  sehat  secara  psikis  apabila  dalam
berpacaran  mendukung  perkembangan  pribadi  masing-masing, menciptakan  suasana  hubungan  yang  sehat,  membuat  aman  dan
nyaman  serta  dapat  saling,  menghormati  dan  saling  berbagi tanggung  jawab.  Contohnya  :  Jujur  terhadap  pasangan,
menyemangati pacar, dan memperlakukan pacar dengan sopan. c.
Aspek Sosial Hidup  didalam  masyarakat  pasti  memiliki  aturan-aturan  atau
norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat setempat maupun adat istiadat kebiasaan budaya yang ada di dalam masyarakat.
Pacaran yang sehat secara sosial mampu memperhitungkan nilai- nilai  atau  norma-norma  yang  berlaku  dalam  masyarakat  agama,
budaya dan lingkungan tempat kita hidup dan berinteraksi sosial. Manusia  adalah  makhluk  sosial  sehingga  apapun  yang  dilakukan
berpengaruh oleh orang lain. Ada  hal-hal  tertentu  yang  merupakan  hak  sosial  dalam  hidup
bermasyarakat. Contohnya  : mengerti waktu berkunjung ke rumah
pacar, kita perlu memperhatikan batasan waktu yang sesuai dengan norma masyarakat setempat. Namun perlu kita sadari bahwa untuk
norma  sosial  ini  setiap  daerah  tertentu  berbeda,  maka  dalam penerapan  norma  dalam  berpacaran  perlu  disesuaikan  dengan
dimana  dia  tinggal.  Patokan  norma  dan  budaya  setiap  daerah berbeda.
B. Hakikat Remaja
Remaja  adalah  individu  yang  sedang  berkembang  dengan segala  potensi  yang  dimiliki  sehingga  membutuhkan  bimbingan
dan  arahan  sesuai  dengan  tingkat  perkembangannya.  Menurut Hurlock,  2003  remaja  merupakan  peralihan  dimana  perubahan
secara fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Perubahan psikologis yang terjadi pada remaja meliputi perubahan
intelektual,  kehidupan  emosi,  dan  kehidupan  sosial.  Perubahan fisik  mencakup  organ  seksual  yaitu  alat-alat  reproduksi  sudah
mencapai kematangan dan mulai berfungsi dengan baik Sarwono, 2009. Ini juga didukung oleh pendapat ahli lain yang mengatakan
bahwa  masa  remaja  merupakan  peralihan  masa  perkembangan yang  berlangsung  sejak  usia  sekitar  10  atau  11  atau  bahkan  lebih
awal  sampai masa  remaja  akhir  atau  usia  20an  awal.  Papalia  dan Olds, 2009.
Menurut  pendapat  lain  yang  dikemukakan  Yusuf,  2013 remaja  merupakan  segmen  kehidupan  yang  penting  dalam  siklus
perkembangan  individu  dan  merupakan  masa  transisi  yang  dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat. Monks,
2006 menjelaskan bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat  transisi  atau  peralihan  karena  remaja  belum  memperoleh
status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa  remaja  12-21  tahun  merupakan  masa  peralihan  antara
masa  kehidupan  anak-anak  dan  masa  kehidupan  orang  dewasa. Masa  remaja  yang  sering  dikenal  dengan  masa  pencarian  jati  diri
Desmita  2012.  Masa  remaja  mempunyai  ciri-ciri  tertentu  yang membedakan  periode  sebelum  dan  sesudahnya.  Ciri-ciri  remaja
menurut Hurlock 2003 antara lain : 1.
Masa  remaja  sebagai  periode  yang  penting  yaitu  perubahan- perubahan  yang  dialami  masa  remaja  akan  memberikan
dampak langsung pada  individu   yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
2. Masa    remaja    sebagai    periode    pelatihan.  Disini  berarti
perkembangan  masa  kanak-kanak  lagi  dan  belum  dapat dianggap    sebagai  orang  dewasa.  Status    remaja  tidak  jelas,
keadaan  ini  memberi  waktu  padanya  untuk  mencoba  gaya hidup  yang  berbeda  dan  menetukan  pola    perilaku,  nilai  dan
sifat yang paling sesuai dengan dirinya. 3.
Masa  remaja  sebagai  periode    perubahan    pada  emosi, perubahan  tubuh,  minat  dan  peran  menjadi  dewasa  yang
mandiri,  perubahan    pada  nilai-nilai  yang  dianut,  serta keinginan akan kebebasan.
4. Masa  remaja  sebagai  masa  mencari  identitas  diri  yang  dicari
remaja  berupa  usaha  untuk  menjelaskan  siapa  dirinya  dan  apa perananya dalam masyarakat.
5. Masa  remaja  sebagai  masa  yang  menimbulkan  ketakutan.
Dikatakan  demikian  karena  sulit  diatur, cenderung  berperilaku yang  kurang  baik.  Hal  ini  yang  membuat  banyak  orang  tua
menjadi takut. 6.
Masa  remaja  adalah  masa  yang  tidak  realistis.  Remaja cenderung    memandang  kehidupan  dari  kaca  mata  yang
berbeda,  melihat  dirinya  sendiri  dan  orang  lain  sebagaimana yang  diinginkan  dan  bukan  sebagaimana  adanya  terlebih  cita-
cita. Remaja  mengalami  kebingungan  atau    kesulitan  di  dalam
usaha  meninggalkan  kebiasaan  pada  usia  sebelumnya  dan  di dalam  memberikan  kesan  bahwa  mereka  hampir  atau  sudah
dewasa  yaitu  dengan  merokok,  minum-minuman  keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks.
Munculnya  perilaku  menyukai  lawan  jenis  pacaran  di kalangan remaja yang marak belakangan ini tidak terlepas dari
pengaruh  era  globalisasi  yang  dianggap  sebagai  bentuk modernitas  bagi  sebagian  remaja  Belina,  2013.  Perilaku