Teknik Analisi Data Kualitatif Teknik Analisis Data Kuantitatif

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Teknik Analisi Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari kegiatan observasi dan wawancara dengan siswa, guru kelas, dan kepala sekolah. Data berupa kritik dan saran yang diperoleh dari hasil validasi dengan para ahli digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas isi materi. Ahli bahasa memberikan kritik dan saran pada pengejaan, gaya bahasa, dan penulisan yang digunakan dalam materi. Ahli IPA memberikan kritik dan saran pada kualitas isi materi, sedangkan guru memberikan kritik dan saran pada langkah pembelajaran yang ada dalam materi dan seluruh isi materi.

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data Kuantitatif diperloleh dari hasil perhitungan skor validasi materi oleh para ahli. Data kuantitatif yang diperloleh kemudian dianalisi menggunakan kriteria penilaian menurut Sukardjo 2006. Terdapat empat skala pilihan yang memperjelas kelayakan materi yang telah dikembangkan. Setiap butir memiliki skor tertinggi 4 dan terendah 1. Angka 4 untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup layak dan angka 1 untuk kurang layak. Berikut adalah tabel kriteria penilaian menurut Sukardjo 2006 yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Ideal No. Interval Skor Kategori 1 X Xi + 1,80 x Sbi Sangat layak 2 Xi + 0,60 x Sbi X ≤ Xi + 1,80 x Sbi Layak 3 Xi – 0,60 x Sbi X ≤ Xi + 0,60 x Sbi Cukup layak 4 Xi – 1,80 x Sbi X ≤ Xi – 0,60 x Sbi Kurang layak Keterangan untuk masing-masing simbol dapat diperinci sebagai berikut: X = Skor akhir rata-rata Xi = Rerata ideal dapat dicari dengan rumus: skor tertinggi ideal + skor terendah ideal Sbi = Simpangan baku ideal dapat dicari dengan rumus: skor tertinggi ideal - skor terendah ideal Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.7, maka perlu dilakukan penghitungan data-data kuantitatif untuk memperoleh data kualitatif. Berikut adalah penghitungan untuk menetapkan rentang skor: Diketahui: Skor tertinggi ideal = 4 Skor terendah ideal = 1 Rerata ideal Xi = 4 + 1 = 5 = 2,5 Simpangan Baku Ideal Sbi = 4-1 = 0,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ditanyakan: Rentang skor= sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak Jawab: a. Kategori Sangat Layak X Xi + 1,80 x Sbi X 2,5 + 1,80 x 0,5 X 2,5 + 0,9 X 3,4 b. Kategori Layak Xi + 0,60 x Sbi X ≤ Xi + 1,80 x Sbi 2,5 + 0,60 x 0,5 X ≤ 2,5 + 1,80 x 0,5 2,5 + 0,3 X ≤ 3,4 2,8 X ≤ 3,4 c. Kategori Cukup Layak Xi – 0,60 x Sbi X ≤ Xi + 0,60 x Sbi 2,5 – 0,60 x 0,5 X ≤ 2,5 + 0,60 x 0,5 2,5 – 0,3 X ≤ 2,8 2,2 X ≤ 2,8 d. Kategori Kurang Layak Xi – 1,80 x Sbi X ≤ Xi – 0,60 x Sbi 2,5 – 1,80 x 0,5 X ≤ 2,5 – 0,60 x 0,5 2,5 – 0,9 X ≤ 2,2 1,6 X ≤ 2,2 Berdasarkan penghitungan skor yang telah dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan rentang kriteria skor skala empat dan kategorinya untuk menilai kualitas kelayakan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan yang telah disusun oleh peneliti. Kriteria skor skala empat dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat No. Rentang Skor Kategori 1 X 3,4 Sangat layak 2 2,8 X ≤ 3,4 Layak 3 2,2 X ≤ 2,8 Cukup layak 4 1,6 X ≤ 2,2 Kurang layak Tabel 3.8 dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat kategori penilaian yang didapatkan atas hasil validasi dari ahli IPA, ahli bahasa, dan guru kelas. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas dua hal yang berkaitan dengan penelitian. Pertama, peneliti membahas mengenai hasil dan pembahasan “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”. Kedua, membahas tentang deskripsi singkat kualitas materi sehingga layak digunakan untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta. 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini mengembangkan sebuah materi yang berjudul “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”. Materi ini dikembangkan menggunakan model penggembangan materi menurut Brian Tomlinson. Terdapat lima langkah dalam pengembangan ini, antara lain:

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Dokumen yang terkait

Pengembangan materi Pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model conservation scout untuk siswa kelas V A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

2 2 184

Pengembangan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model conservation scout untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 1 179

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model Conservation Scout untuk siswa kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 5 187

Pengembangan materi Pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model conservation scout untuk siswa kelas V A SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 4 182

Pengembangan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model conservation scout untuk siswa kelas V B SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 0 177

Pengembangan modul pembelajaran IPA Tumbuhan di Sekitarku menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 1 110

Pengembangan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model conservation scout untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 26 194

Pengembangan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan menggunakan model Conservation Scout untuk siswa kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 4 185

PENDIDIKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA ANAK MELALUI MODEL CONSERVATION SCOUT

0 0 11