RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Berlaku 14 Jui 2014 Halaman
3 dari 14
perkakas dengan kekerasan di atas 65 HRC, karbida. Simbol : CBN. Butiran asahan atau abrasive memiiliki sifat kegetasan. Kegetasan, ialah sifat
butiran untuk menahan diri dan membentuk runcingan yang baru, sehingga butiran tetap menyayat tidak menggesek.
B. Ukuran Butiran Asah
Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan dikelompokkan berdasarkan ukuran saringan yang digunakan untuk menyaring butiran asah. Cara
pembacaan butiran asah dengan sistim saringan adalah sebagai berikut : butiran asah dilewatkan pada suatu penyaring yang mempunyai mata jala per
inchi linier atau butiran asah akan lewat pada saringan dengan jumlah lubang lebih sedikit dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata saringan
setingkat lebih rapat. Contoh : Butiran asah 30, berarti butiran akan lolos pada penyaring dengan jumlah mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada
penyaring dengan jumlah mata jala 30 per inchi.
No. Ukuran Butiran
Kekasaran 1
2 3
4 5
6 – 12
14 – 24
30 – 60
70 – 120
150 – 240
Sangat kasar Kasar
Sedang Halus
Sangat halus Tabel klasifikasi butiran asah
C. Tingkat Kekerasan Grade
Tingkat kekerasan adalah kemampuan perekat untuk mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan
pemotongan, bukan kekerasan dari butiran asah. Ada 2 macam tingkat kekerasan baru gerinda, yaitu :
a Roda gerinda lunak Jumlah perekat kecil. Batu gerinda jenis ini mempunyai sifat mudah untuk
melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Digunakan untuk meggerinda material yang keras, karena butiran asah akan cepat lepas dan
berganti dengan butiran asah yang masih baru dan tajam.
b Batu gerinda keras Jumlah persentase perekat besar. Batu gerinda jenis ini mempunyai sifat sulit
untuk melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Digunakan untuk menggerinda material yang lunak, karena material lunak, tidak
membutuhkan butiran asah yang selalu tajam. Kekerasan batu gerinda diberi kode alfabet, seperti pada tabel di bawah ini:
Lunak sekali E
F G
H Lunak
J K
Sedang L
M N
Keras O
P Sangat keras
Q R
S Tabel Tingkat kekerasan batu gerinda.
D. Macam-macam Perekat
a Perekat TembikarVitrified-bond
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Berlaku 14 Jui 2014 Halaman
4 dari 14
Perekat ini paling banyak digunakan dalam pembuatan batu gerinda, yakni hampir 80 batu gerinda dibuat dengan perekat ini. Bahan dasar perekat ini
adalah keramik tanah liat dan mempunyai sifat tidak mudah berubah walaupun ada pengaruh dari luar, seperti, air,oli, atau perubahan suhu udara
sehari
– hari. Semua perekat tembikar tidak fleksibel, artinya tidak tahan benturan, maka Batu gerinda potong tidak dibuat dengan perekat ini.
Keistimewaan batu gerinda ini adalah tahan terhadap air, oli asam, dan panas. b Perekat SilikatSilicat-bond
Digunakan untuk membuat batu gerinda yang kegunaannya mengasah benda kerja yang sensitif terhadap panas, misalnya pisau frais, bor, dan pahat HSS.
Perekat jenis ini mudah melepaskan butiran.
c Perekat BakelitResinoid-bond Dipakai untuk pembuatan batu gerinda dengan kecepatan tinggi, sangat cocok
untuk penggerindaan baja, tuangan, mengasah gergaji, dan pembuatan gigi gergaji. Karena perekat ini mempunyai sifat fleksibilitas tinggi, maka banyak
digunakan untuk pembuatan batu gerinda tipis sampai ketebalan 0.8 mm. Perekat ini diberi kode huruf B.
d Perekat KaretRubber-bond Perekat karet mempunyai elastisitas tinggi dan diberi kode huruf R. Perekat
ini dipakai untuk pembuatan batu gerinda yang digunakan untuk pekerjaan presisi atau pun kasar. Contoh untuk penggerinda poros engkol dan
pembuangan bekas pengelasan bahan stainless. Perekat ini juga dapat dipakai untuk pembuatan batu gerinda potong, karena daya elastisnya memenuhi
syarat untuk batu gerinda tipis.
e Perekat EmbelauShellac-bond Diberi kode E, digunakan untuk pekarjaan presisi dan permukaan sangat halus
lebih halus dari perekat bakelit, ketahanan terhadap panas rendah, dan dapat dibuat tipis. Contoh untuk penggerinda nok, rol kertas, dll.
f Perekat logammetal-bond Digunakan untuk mengikat butiran pemotong Boron Nitride dan intan. Bronz
+ butiran = Galvanis.
Pertemuan ke : 5 E.
Susunan Butiran Asah
a Yang dimaksud dengan susunan butiran asah adalah jarak antar butiran asah yang terdapat pada suatu batu gerinda.
b Dengan ukuran butiran yang sama dapat disusun dengan jarak yang berbeda- beda : renggang, sedang, dan rapat.
c Agar tidak keliru dalam penggunaannya, serta untuk memudahkan dalam pengecekan, maka ukuran kerenggangan itu ditunjukkan dengan kode nomor.
Nomor berkisar 0 s. d. 12, untuk menunjukkan dari tingkat rapat 0 sampai tingkat renggang 12.
F. Bentuk-bentuk Batu Gerinda