Penilaian Resiko atas Piutang

dipekerjakan. Dalam memepekerjakan karyawan untuk menangani masalah piutang harus ada standar yang menitikberatkan pada orang yang kualifikasi. Dan dalam kaitannya dengan wewenang dan tanggung jawab, sebaiknya setiap karyawan diberi wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya. Sebab yang menjadi penyebab utama kesalahan ataupun kekeliruan dalam sistem akuntansi adalah personelkaryawan. Oleh karena itu, manajemen jangan sampai salah membuat kebijakan terhadap para karyawannya.

2. Penilaian Resiko atas Piutang

Penilaian resiko atas piutang yang paling utama adalah penentuan piutang yang tidak akan tertagih. Perusahaan juga harus menilai resiko dari karyawan. Banyak cara yang dapat dilakukan karyawan untuk melakukan penyelewengan terhadap piutang. Salah satunya yang sering terjadi adalah melakukan penggelapan terhadap tagihan piutang konsumen A dan menutupinya dengan tagihan piutang konsumen B. Hal ini akan terus berlanjut sampai karyawan tersebut mampu untuk menutupi penggelapan terhadap tagihan piutang tersebut dengan uangnya sendiri. Kejadian penyelewengan piutang ini diakibatkan karena tidak adanya pembagian tugas. Karyawan yang menagih, menerima uang, serta yang mencatatnya ke dalam buku piutang hanya satu orang, sehingga penyelewengan dan penggelapan terhadap tagihan piutang sangat rentan terjadi dan pengawasannya pun tidak begitu ketat. Apabila pembagian tugas di perusahaan atas penagihan piutang sudah memadai, namun penyelewengan masih bisa saja terjadi. Contohnya, karyawan Universitas Sumatera Utara yang bertugas menagih piutang ke konsumen tidak menyetorkan hasil tagihannya ke kasir dan melaporkan bahwa piutang belum tertagih dengan alasan konsumen tidak ada dirumah ataupun konsumen akan membayarnya bulan depan. Penyelewengan lainnya yang juga sangat berbahaya dan dapat merugikan perusahaan adalah dimana karyawan tetap mencatat penerimaan kas dari tagihan piutang, namun karyawan tersebut tidak menyetorkannya ke Bank. Untuk menutupinya karyawan tersebut malakukan manipulasi terhadap laporan rekonsiliasi bank. Cara lainnya untuk melakukan penyelewengan adalah dengan tidak mencatat penerimaan kas dari tagihan piutang, dan menghalang-halangi untuk mengirimkan surat pemberitahuan laporan bulanan piutang yang tertunggak kepada konsumen untuk menghindari terjadinya keluhan konsumen tersebut. Dengan begitu perkiraan saldo piutang konsumen tidak berubah, dan untuk mengurangi saldo piutang tersebut maka dibuat penghapusan piutang. Oleh karena itu, perusahaan harus benar-benar membuat suatu kebijakan yang baik mengenai pembagian tugas yang memadai atas penagihan piutang, pemberian wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan karyawan, pelatihan-pelatihan kepada karyawan, psikologis karyawan itu sendiri serta konsistensinya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin. Di sisi lain, peusahaan juga harus mampu menganalisa konsumen yang potensial dalam membayar hutangnya. Ini semua ditujukan untuk memperkecil penyelewengan-penyelewengan yang mungkin akan terjadi. Universitas Sumatera Utara

3. Informasi dan Komunikasi atas Piutang