Lingkungan Pengawasan Piutang Pengawasan Intern Piutang

Kelima komponen pengawasan intern ini akan diaplikasikan dalam melakukan pengawasan intern terhadap piutang.

1. Lingkungan Pengawasan Piutang

Pentingnya pengawasan terhadap piutang dicerminkan dalam keseluruhan sikap, kesadaran, dan tindakan dewan komisaris, manajemen, dan pemilik terhadap lingkungan pengawasan piutang. Menurut Meisser, Glover dan Prawitt 2006:260 ada beberapa faktor yang membentuk lingkungan pengawasan, yaitu : a. Integritas dan nilai etika. b. Komitmen terhadap kompetensi. c. Dewan direksi atau komite audit. d. Filosofi dan gaya operasi manajemen. e. Struktur organisasi. f. Penetapan wewenang dan tanggung jawab. g. Kebijakan dan praktek sumber daya manusia. Ad.a. Integritas dan Nilai Etika Efektivitas pengawasan intern piutang dipengaruhi oleh integritas dan nilai etika dari individu yang menciptakan, mengelola, dan mengawasi penanganan piutang. Pihak manajemen perlu untuk menetapkan standar etika dan tingkah laku yang dikomunikasikan kepada karyawan dalam menangani piutang. Manajemen harus dapat mengomunikasikan integritas dan tingkah laku etis di dalam perusahaan dalam menangani piutang melalui teladan, melalui penggunaan pernyataan kebijakan dan kode perilaku, dan melakukan kerjasama yang baik dari Universitas Sumatera Utara setiap unit kerja yang terkait dengan terjadinya transaksi piutang sehingga resiko yang mungkin terjadi atas piutang dapat diminimalisir. Ad.b. Komitmen Terhadap Kompetensi Manajemen harus dapat mengspesifikasikan tingkat kompetensi untuk karyawan yang ditugaskan menangani piutang dan menerjemahkannya ke dalam tingkat pengetahuan dan keahlian yang diperlukan bagi karyawan tersebut. Manajemen harus mempekerjakan karyawan yang memiliki kompetensi yang tepat untuk menangani piutang. Ad.c. Dewan Direksi atau Komite Audit Dewan Direksi dan Komite Audit harus mengemban tanggung jawab secara serius dan secara aktif mengawasi kebijakan dan prosedur akuntansi dan pelaporan piutang. Keseriusan Dewan Direksi dan Komite Audit dalam mengawasi kebijakan dan prosedur akuntansi dan pelaporan piutang dapat memeperketat pengawasan terhadap piutang yang dapat mengurangi tingkat kecurangan yang mungkin terjadi atas piutang. Di sisi lain, Dewan Direksi yang aktif menjalankan fungsinya dapat mencegah konsentrasi pengawasan yang terlalu banyak di tangan manajemen. Sehingga pengawasan intern dapat berjalan dengan baik. Ad.d. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen Menetapkan, mempertahankan, dan mengawasi pengawasan intern terhadap piutang adalah tanggung jawab manajemen. Filosofi dan gaya operasi manajemen dapat mempengaruhi kualitas pengawasan intern piutang secara signifikan. Universitas Sumatera Utara Ad.e. Struktur Organisasi Struktur organisasi menentukan bagaimana wewenang dan tanggung jawab didelegasikan dan diawasi. Struktur organisasi menyediakan kerangka kerja dimana aktivitas perusahaan direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan di- review untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, struktur organisasi harus disusun secara relevan, agar dapat membantu pihak manajemen dalam mengawasi piutang terutama dalam hal penagihan piutang. Pembagian tugas yang memadai atas penanganan piutang merupakan hal utama dalam perancangan struktur organisasi perusahaan. Ad.f. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab Faktor lingkungan pengawasan piutang juga termasuk bagaimana wewenang dan tanggung jawab untuk manangani piutang itu ditetapkan dan bagaimana hubungan pelaporannya serta hierarki wewenangnya. Dalam penetapan wewenang dan tanggung jawab kepada karyawan, perusahaan haruslah seimbang. Maksudnya, wewenang dan tanggung jawab harus diberikan kepada karyawan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang akan diembannya. Ad.g. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia Piutang merupakan aktiva yang sangat signifikan sehingga harus dapat diawasi dengan sebaik mungkin dan ditangani oleh karyawan yang tepat. Oleh karena itu, manajemen harus memiliki kebijakan personel yang jelas mengenai pengangkatan pegawai, pemberian orientasi, pelatihan, evaluasi, bimbingan, promosi, penggajian, dan tindakan perbaikan terhadap karyawan yang akan Universitas Sumatera Utara dipekerjakan. Dalam memepekerjakan karyawan untuk menangani masalah piutang harus ada standar yang menitikberatkan pada orang yang kualifikasi. Dan dalam kaitannya dengan wewenang dan tanggung jawab, sebaiknya setiap karyawan diberi wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya. Sebab yang menjadi penyebab utama kesalahan ataupun kekeliruan dalam sistem akuntansi adalah personelkaryawan. Oleh karena itu, manajemen jangan sampai salah membuat kebijakan terhadap para karyawannya.

2. Penilaian Resiko atas Piutang