Analisis Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

commit to user 87 pengembangan usaha tani meliputi penyewaan alat dan mesin pertanian, permodalan, unit usaha sarana produksi pertanian saprotan dan penumbuhan unit pelayanan klinik dan percontohan teknologi. Petani dapat langsung berkonsultasi dengan Dinas atau penyuluh mengenai berbagai hal atau masalah yang sedang dihadapi melalui adanya penumbuhan unit pelayanan klinik dan percontohan teknologi,. Namun ada manfaat yang tidak bisa digunakan oleh semua anggota berupa jalan usaha tani, alat jahit karung, dan lantai jemur. Jalan usaha tani hanya diperuntukan pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Lantai jemur dan alat jahit karung dimanfaatkan oleh anggota kelompok tani yang melakukan proses pengolahan hasil pertanian khususnya padi.

D. Analisis Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Partisipasi Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Prima Tani Partisipasi anggota dilihat dari empat aspek yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring serta pemanfaatan hasil. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani, digunakan analisis statistik non-parametrik menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dengan program SPSS 17.0 for windows dan untuk mengetahui tingkat signifikansinya dengan menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95. Adapun hasil uji hipotesis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani disajikan pada Tabel 31. commit to user 88 Tabel 31. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani X dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Y1 No. Hubungan antar variabel rs t hitung Ket. 1. Status Sosial Ekonomi X1 0.676 5.655 S 1.a Umur X1.1 0.125 0.777 NS 1.b Pendidikan Formal X1.2 0.306 1.895 NS 1.c Pendidikan Non-Formal X1.3 0.561 4.178 S 1.d Tingkat Pendapatan X1.4 0.305 1.974 NS 1.e Pengalaman Petani X1.5 0.445 3.063 S 1.f T. Keaktifan Keanggotaan Tani X1.6 0.671 5.579 S 1.g Luas Penguasaan Lahan X1.7 0.238 1.466 NS 2. Lingkungan Ekonomi X2 0.495 3.512 S 2.a Srn. Prasrn. Produksi UT Padi X2.1 0.069 0.426 2.b Lembaga Permodalan X2.2 0.588 4.481 S 2.c Inovasi Teknologi X2.3 0.249 1.585 NS 2.d Saluran Pemasaran Hasil X2.4 0.364 2.409 S 3. Lingkungan Sosial X3 0.477 3.346 S 3.a Pihak Yang Mendukung X3.1 0.459 3.185 S 3.b Informasi X3.2 0.380 2.532 S 3.c Interaksi Sosial X3.3 0.453 3.132 S Sumber : Analisis Data Primer 2010 Keterangan : S : Signifikan a : 0,05 S : Signifikan a = 0,01 NS : Non signifikan S : Signifikan t tabel : 2,021 pada a : 0,05 1. Analisis Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Petani dengan Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,676 dengan t hitung 5,655 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi status sosial ekonomi petani maka semakin tinggi tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Hal itu dikarenakan status sosial ekonomi petani mempengaruhi akses informasi, pengalaman, pengetahuan dan keaktifan petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Akses informasi memberikan data-data yang dibutuhkan dalam tahap perencanaan. Pengalaman dan pengetahuan commit to user 89 petani dapat mempengaruhi cara pandang dan cara berfikir dalam memecahkan masalah sehingga petani aktif dalam tahap perencanaan. a. Analisis Hubungan antara Umur dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,236 dengan t hitung 0,777 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai ini menunjukkan bahwa umur tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang berumur tua maupun muda sama-sama memiliki kemampuan dalam merencanakan kegiatan yang dibutuhkan demi peningkatan usahatani mereka. Hal itu menunjukkan bahwa umur tidak berpengaruh terhadap tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. b. Analisis Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,228 dengan t hitung 1,895 lebih kecil daripada t tabel 2,021 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak berhubungan yang signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan pendidikan formal yang ditempuh responden tidak memberikan pengetahuan mengenai cara menyusun dan membuat administrasi perencanaan suatu kegiatan. c. Analisis Hubungan antara Pendidikan Non-Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 dapat diketahui bahwa pendidikan non- formal terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen antara pendidikan non-formal dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 4,178 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,380. Nilai Rs 0,561 adalah positif menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan non- commit to user 90 formal petani maka semakin tinggi pula partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Hal itu dikarenakan semakin tinggi pendidikan non-formal petani maka semakin banyak kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang diikuti sehingga petani memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam merencanakan suatu kegiatan. d. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,975 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dan nilai rs sebesar 0,305 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini dikarenakan petani sama-sama berusaha untuk berperan aktif dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan harapan dan tujuan. e. Analisis Hubungan Pengalaman Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa pengalaman petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 3.063 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,445 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilia rs yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi pengalaman petani maka tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan pengalaman petani memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam perencanaan kegiatan sehingga mempengaruhi partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. f. Analisis Hubungan Tingkat Keaktifan Keanggotaan Tani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa tingkat keaktifan keanggotaan tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi commit to user 91 petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 5,579 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,671 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara tingkat keaktifan keanggotaan tani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani dikarenakan petani yang aktif dalam keanggotaan memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan yang menunjang tahap perencanaan kegiatan Prima Tani sehingga petani dapat melaksanakan tahap perencanaan dengan baik. g. Analisis Hubungan Luas Penguasaan Lahan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa luas penguasaan lahan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,466 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,238 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini disebabkan petani yang menguasai lahan sempit maupun luas mempunyai keinginan mengembangkan usahataninya dengan berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani. 2. Analisis Hubungan antara Lingkungan Ekonomi dengan Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 31 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,495 dengan t hitung 3,512 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs adalah positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan ekonomi maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan lingkungan ekonomi memberikan akses layanan yang dibutuhkan petani untuk mengembangkan usahatani mereka sehingga mendorong dan menjadi motivasi bagi petani untuk ikutserta dalam tahap perencanaan commit to user 92 kegiatan Prima Tani. Lingkungan ekonomi memberikan kemudahan dalam memperoleh sarana prasarana produksi usahatani padi, permodalan, inovasi teknologi dan saluran pemasaran sehingga petani terdorong untuk berpartisipasi dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Lingkungan ekonomi dapat sebagai motivasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan Sarana Prasarana Produksi Usahatani Padi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa sarana prasarana produksi usahatani padi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,426 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,069 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini disebabkan sarana prasarana produksi usahatani padi belum dapat dimanfaatkan atau dipergunakan dalam tahap perencanaan sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. b. Analisis Hubungan Lembaga Permodalan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa lembaga permodalan berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 4,481 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,403 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai Rs 0,588 positif menunjukan bahwa semakin banyak lembaga permodalan yang diakses petani maka tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani semakin tinggi. Hal ini dikarenakan lembaga permodalan yang ada mampu memberikan pinjaman modal yang digunakan dalam usahatani sehingga menyebabkan petani merasa aman dalam memperoleh modal usahatani dan menjadi motivasi dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. commit to user 93 c. Analisis Hubungan Inovasi Teknologi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,585 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,249 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan inovasi teknologi pertanian yang ditawarkan oleh Dinas terlalu banyak atau beragam sehingga tidak mempengaruhi partisipasi petani dalam perencanaan kegiatan Prima Tani. d. Analisis Hubungan Saluran Pemasaran Hasil dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa saluran pemasaran hasil pertanian berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,409 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,364 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu disebabkan saluran pemasaran hasil tidak digunakan dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Oleh karena itu saluran pemasaran hasil pertanian tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. 3. Analisis Hubungan antara Lingkungan Sosial dengan Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 31 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,477 dengan t hitung 3,346 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin tinggi tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Lingkungan sosial meliputi pihak yang mendukung Prima Tani, informasi dan interaksi sosial. Hal itu, dikarenakan lingkungan sosial memberikan dampak yang positif bagi kelancaran penyebarluasan informasi mengenai mengenai Prima Tani commit to user 94 kepada petani dan hubungan sosial didalam kelompok sehingga mereka ikutserta dalam tahap perencanaan. Lingkungan sosial terdiri dari pihak yang mendukung Prima Tani, informasi yang berhubungan dengan kegiatan tersebut dan interaksi sosial yang dilakukan oleh petani. Pihak yang mendukung memberikan informasi mengenai Prima Tani. Interaksi sosial yang terjalin didalam kelompok mendorongan petani aktif dalam tahap perencanaan melalui ajakan atau bujukan. Hal ini akan mempercepat terbentuknya kesadaran petani untuk ikutserta dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan Pihak yang Mendukung dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa pihak yang mendukung Prima Tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 3,185 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,459 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini dikarenakan pihak yang mendukung memberikan informasi dan ajakan secara langsung kepada petani agar aktif dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. b. Analisis Hubungan Informasi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa informasi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,532 lebih besar daripada t hitung 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,410 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs 0,380 positif menunjukan bahwa semakin tinggi informasi yang didapat petani maka tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani semakin tinggi pula. Informasi yang diperoleh petani mengenai Prima Tani memberikan pengetahuan dan pemahaman petani terhadap Prima Tani sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan. commit to user 95 c. Analisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan bahwa interaksi sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 3,132 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,453 pada taraf kepercayaan 95 persen. Interaksi sosial membantu penyebaran informasi penting tentang kegiatan Prima Tani dan mempengaruhi hubungan sosial dalam kelompok tani sehingga petani berpartisipasi dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani. Uji hipotesis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani disajikan pada Tabel 32. Tabel 32. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani X dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Y2 No. Hubungan antar variabel rs t hit Ket. 1. Status Sosial Ekonomi X1 0.480 3.373 S 1.a Umur X1.1 0.214 1.351 NS 1.b Pendidikan Formal X1.2 0.017 0.105 NS 1.c Pendidikan Non Formal X1.3 0.304 1.967 NS 1.d Tingkat Pendapatan X1.4 0.318 2.068 S 1.e Pengalaman Petani X1.5 0.325 2.118 S 1.f T. Keaktifan Keanggotaan Tani X1.6 0.573 4.400 S 1.g Luas Penguasaan Lahan X1.7 0.079 0.489 NS 2. Lingkungan Ekonomi X2 0.244 1.551 NS 2.a Srn. Prasrn. Produksi UT Padi X2.1 0.047 0.29 NS 2.b Lembaga Permodalan X2.2 0.126 0.783 NS 2.c Inovasi Teknologi X2.3 0.224 1.417 NS 2.d Saluran Pemasaran Hasil X2.4 0.277 1.777 NS 3. Lingkungan Sosial X3 0.516 3.713 S 3.a Pihak Yang Mendukung X3.1 0.315 2.046 S 3.b Informasi X3.2 0.409 2.763 S 3.c Interaksi Sosial X3.3 0.416 2.82 S Sumber : Analisis Data Primer 2010 Keterangan : S : Signifikan a : 0,05 S : Signifikan a = 0,01 NS : Non signifikan S : Signifikan t tabel : 2,021 pada a : 0,05 commit to user 96 1. Analisis Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Petani dengan tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 32 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,480 dengan t hitung 3,373 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi status sosial ekonomi petani maka semakin tinggi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan status ekonomi sosial petani mempengaruhi kemampuan pengembangan usahatani tanaman padi yang mendukung pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Kemampuan dalam pengembangan usahatani padi dapat berupa kemampuan dalam penyediaan modal, akses informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan usahatani, pengetahuan dan ketrampilan budidaya padi serta kemampuan penyediaan lahan untuk usahatani. Oleh karena itu, status sosial ekonomi petani mempengaruhi tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan antara Umur dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,214 dengan t hitung 1,351 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai ini menunjukkan bahwa umur tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang berumur tua maupun muda mempunyai keinginan yang sama dalam mengikuti berbagai kegiatan pada tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani sehingga memperoleh ilmu yang dapat diterapkan pada usahataninya dengan tujuan meningkatkan produksi usahatani dan pendapatan mereka. Oleh karena itu, umur tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. commit to user 97 b. Analisis Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,017 dengan t hitung 0,105 lebih kecil daripada t tabel 2,021 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak hubungan yang signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani . Hal ini berarti pendidikan formal tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini disebabkan pendidikan formal tidak mengajarkan materi atau ilmu mengenai usahatani padi dimana usahatani padi berkaitan erat dengan pelaksanaan kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan antara Pendidikan Non-Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 dapat diketahui bahwa pendidikan non- formal terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen antara pendidikan non-formal dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,967 lebih kecil t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,304. Pendidikan non-formal memberikan kontribusi kepada petani dalam memperoleh informasi pengetahuan dan ketrampilan yang menunjang pelaksanaan kegiatan Prima Tani sehingga petani mampu melaksanakan kegiatan Prima Tani. d. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 2,068 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,318 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara tingkat pendapatan petani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Petani memberikan kontribusi maksimal dalam tahap pelaksanaan kegiatan commit to user 98 Prima Tani dengan menerapkan inovasi teknologi pertanian yang ada. Petani berusaha untuk mengambil manfaat dari pelaksanaan kegiatan Prima Tani dengan tujuan meningkatkan pendapatan mereka. e. Analisis Hubungan Pengalaman Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa pengalaman petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 2,118 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,325 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari keikutsertaan petani dalam program selain Prima Tani menunjang pelaksanaan kegiatan Prima Tani sehingga mempengaruhi petani dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Semakin tinggi tingkat pengalaman petani berarti semakin tinggi tingkat pemahaman dan keterlibatan pada saat melaksanakan kegiatan Prima Tani, petani berusaha untuk menyerap inovasi baru tersebut supaya dapat diterapkan pada usahatani mereka. f. Analisis Hubungan Tingkat Keaktifan Keanggotaan Tani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa tingkat keaktifan keanggotaan tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 4,400 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,573 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilia rs yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keaktifan keanggotaan tani maka partisipasi petani pada tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani semakin tinggi pula. Petani yang aktif dalam keanggotaan kelompok tani mendapatkan informasi, pengetahuan dan ketrampilan yang menunjang kegiatan Prima Tani sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan Prima Tani dengan baik. commit to user 99 g. Analisis Hubungan Luas Penguasaan Lahan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa luas penguasaan lahan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 0,489 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,079 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang memiliki lahan sempit maupun luas mempunyai kesempatan yang sama dalam pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Lahan sempit maupun luas petani tetap bisa melaksanakan usahataninya sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam pelaksanaan kegiatan Prima Tani. 2. Analisis Hubungan antara Lingkungan Ekonomi dengan Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 32 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,244 dengan t hitung 1,551 lebih kecil daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Beberapa responden menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan ekonomi yang ada tidak maksimal sehingga ada beberapa petani yang kurang terbantu dalam pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Hal itu ditunjukkan pada tabel 24 mengenai faktor ekternal petani yang mempengaruhi partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani dimana menjelaskan lingkungan ekonomi. Sarana parsarana produksi usahatani padi yang jarang dimanfaatkan oleh petani, yaitu: jalan usahatani yang diperuntukan pada lokasi tertentu saja. Pemanfaatan lembaga permodalan yang digunakan untuk membantu petani dalam memperoleh modal usahatani padi kurang optimal karena petani hanya menggunakan satu lembaga permodalan saja. Pemanfaatan saluran pemasaran yang digunakan petani dalam memasarkan hasil pertanian tergolong rendah 1 saluran pemasaran. Pemanfaatan lingkungan ekonomi yang tidak maksimal menyebabkan lingkungan ekonomi tidak commit to user 100 berpengaruh terhadap tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Diharapkan petani dapat memanfaatkan lingkungan ekonominya dengan baik sehingga memberikan dampak positif dalam kelancaran dan menunjang pelaksanaan kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan Sarana Prasarana Produksi Usahatani Padi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa sarana prasarana produksi usahatani padi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,290 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,074 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini disebabkan jumlah sarana prasarana produksi usahatani padi terbatas dan belum dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. b. Analisis Hubungan Lembaga Permodalan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa lembaga permodalan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,783 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,126 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Hal ini dikarenakan lembaga permodalan yang umumnya diakses petani kurang merata. Petani umumnya menggunakan lembaga permodalan dari kelompok tani. dimana modal pinjaman terbatas sehingga tidak mempengaruhi partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan Inovasi Teknologi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan t hitung 1,417 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,244 pada taraf kepercayaan 95 persen. Artinya bahwa inovasi teknologi tidak commit to user 101 berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani dikarenakan inovasi teknologi yang ditawarkan oleh Dinaspenyuluh tidak langsung diterapkan oleh petani dalam usahataninya. Petani mempunyai banyak pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan Prima Tani. d. Analisis Hubungan Saluran Pemasaran Hasil dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa saluran pemasaran hasil pertanian tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,777 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,277 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu dikarenakan saluran pemasaran hasil yang digunakan petani tergolong rendah dan kurang membantu menyalurkan hasil pertanian khususnya tanaman padi sebagai komoditas utama Prima Tani. Oleh karena itu, saluran pemasaran hasil pertanian tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. 3. Analisis Hubungan antara Lingkungan Sosial dengan Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,516 dengan t hitung 3,713 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin tinggi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Hal itu dikarenakan pengaruh dari lingkungan ekonomi dimana petani lebih termotivasi ikutserta dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Lingkungan sosial memberikan informasi, pengetahuan maupun pemahaman dalam pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Lingkungan sosial ini mendorong kesadaran akan pentingnya pelaksanaan karena selama ini petani mendapat commit to user 102 perhatian dari berbagai pihak sehingga mereka merasa memiliki tanggungjawab bersama di dalam pelaksanaan kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan Pihak yang Mendukung dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa pihak yang mendukung Prima Tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,046 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,315 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini berarti partisipasi dari pihak yang mendukung kegiatan Prima Tani berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani dikarenakan pihak yang mendukung memberikan bantuan secara langsung kepada petani agar aktif dalam kegiatan Prima Tani sehingga membantu petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani. b. Analisis Hubungan Informasi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa informasi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,763 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,315 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs 0,414 positif menunjukan bahwa semakin tinggi informasi yang didapat petani maka tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani semakin tinggi. Informasi yang diperoleh petani mengenai kegiatan Prima Tani dapat memberikan pengetahuan akan pentingnya pelaksanaan sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan. c. Analisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan bahwa interaksi sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,820 lebih besar commit to user 103 daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,416 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilia rs yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi petani mempunyai interaksi sosial maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani juga akan semakin tinggi. Interaksi sosial membantu penyebaran informasi dan memperkuat hubungan sosial sehingga petani dapat bekerjasama dengan baik dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Hal itu menyebabkan interaksi sosial mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani. Uji hipotesis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap evaluasi dan monitoring kegiatan Prima Tani disajikan pada Tabel 33. Tabel 33. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani X dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Y3 No. Hubungan antar variabel rs t hit Ket. 1. Status Sosial Ekonomi X1 0.414 2.804 S 1.a Umur X1.1 0.106 0.657 NS 1.b Pendidikan Formal X1.2 0.265 1.694 NS 1.c Pendidikan Non Formal X1.3 0.298 1.924 NS 1.d Tingkat Pendapatan X1.4 0.181 1.135 NS 1.e Pengalaman Petani X1.5 0.299 1.932 NS 1.f T. Keaktifan Keanggotaan Tani X1.6 0.387 2.587 S 1.g Luas Penguasaan Lahan X1.7 0.277 1.777 NS 2. Lingkungan Ekonomi X2 0.144 0.897 NS 2.a Srn. Prasrn. Produksi UT Padi X2.1 0.063 0.389 NS 2.b Lembaga Permodalan X2.2 0.241 1.531 NS 2.c Inovasi Teknologi X2.3 -0.029 -0.179 NS 2.d Saluran Pemasaran Hasil X2.4 0.108 0.67 NS 3. Lingkungan Sosial X3 0.357 2.356 S 3.a Pihak Yang Mendukung X3.1 0.365 2.417 S 3.b Informasi X3.2 0.317 2.06 S 3.c Interaksi Sosial X3.3 0.208 1.311 NS Sumber : Analisis Data Primer 2010 Keterangan : S : Signifikan a : 0,05 S : Signifikan a = 0,01 NS : Non signifikan S : Signifikan t tabel : 2,021 pada a : 0,05 commit to user 104 1. Analisis Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Petani dengan Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,414 dengan t hitung 2,804 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi petani berhubungan signifikan dengan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi status sosial ekonomi petani maka semakin tinggi tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan status sosial ekonomi petani mempengaruhi kemampuan petani dalam melakukan pemantauan dan evaluasi. Kemampuan tersebut diperoleh dari seringnya petani aktif dalam berbagai tahapan program atau proyek. Kemampuan dalam tahap pemantauan dan evaluasi meliputi kemampuan dalam menyampaikan pendapat atau gagasan maupun kritik secara baik dan kemampuan memperoleh informasi yang berguna dalam tahap pemantauan dan evaluasi. Oleh sebab itu status sosial ekonomi petani mempengaruhi tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan antara Umur dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,106 dengan t hitung 0,657 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai ini menunjukkan bahwa umur berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang berumur tua maupun muda belum menyadari arti pentingnya pemantauan dan evaluasi dari kegiatan Prima Tani. Petani merasa puas apabila kegiatan Prima Tani dapat berjalan sesuai rencana. commit to user 105 b. Analisis Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,265 dengan t hitung 1,694 lebih kecil daripada t tabel 2,021 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak hubungan yang signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan antara Pendidikan Non-Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 dapat diketahui bahwa pendidikan non- formal tidak terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen antara pendidikan non-formal dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,924 lebih kecil t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,298. Hal itu dikarenakan kesadaran petani akan pentinggnya pemantauan dan evaluasi masih rendah. Selama ini pemantauan dan evaluasi hanya dilakukan oleh beberapa petani. Petani yang aktif dalam pemantauan dan evaluasi merupakan petani yang memiliki status sosial lebih tinggi dibandingkan yang petani yang kurang aktif dalam pemantauan dan evaluasi. d. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan tingkat pendapatan bahwa tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,135 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,181 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Petani commit to user 106 memiliki kesempatan yang sama dalam tahap pemantauan dan evaluasi namun dalam kenyataannya hanya sebagian kecil petani yang aktif dalam tahap ini. Hal itu dikarenakan masih kurangnya kesadaran akan pentingnya pemantauan dan evaluasi. e. Analisis Hubungan Pengalaman Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa pengalaman petani tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,932 lebih kecil t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,299 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani belum sepenuhnya paham mengenai pemantauan dan evaluasi dari program yang pernah dijalani petani sehingga pengalaman petani tidak mempengaruhi partisipasi dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. f. Analisis Hubungan Tingkat Keaktifan Keanggotaan Tani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa tingkat keaktifan keanggotaan tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 2,587 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,387 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara tingkat keaktifan keanggotaan tani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan petani yang aktif dalam keanggotaan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang menunjang kemampuan dalam pemantauan dan evaluasi suatu kegiatan sehingga mereka dapat melaksanakan tahapan pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. commit to user 107 g. Analisis Hubungan Luas Penguasaan Lahan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa luas penguasaan lahan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,777 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,277 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang menguasai lahan sempit maupun luas mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. 2. Analisis Hubungan antara Lingkungan Ekonomi dengan Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 yang tersaji dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,144 dengan t hitung 0,897 lebih kecil daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan lingkungan ekonomi yang tidak maksimal dalam kegiatan Prima Tani sehingga ligkungan ekonomi kurang memberikan kontribusi terhadap pemantauan dan evaluasi. Oleh karena itu, lingkungan ekonomi tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Kontribusi yang dimaksud adalah ketersediaan informasi yang berasal dari lingkungan ekonomi saluran pemasaran hasil dan lembaga permodalan terbatas sehingga jumlah informasi yang digunakan dalam tahap pemantauan dan evaluasi juga terbatas. a. Analisis Hubungan Sarana Prasarana Produksi Usahatani Padi dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa sarana prasarana produksi usahatani padi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima commit to user 108 Tani karena t hitung 0,389 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,063 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini disebabkan sarana prasarana produksi usahatani padi tidak dimanfaatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. b. Analisis Hubungan Lembaga Permodalan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa lembaga permodalan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,531 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,241 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Hal ini dikarenakan lembaga permodalan hanya memberikan modal dalam usahatani sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan Inovasi Teknologi dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena t hitung -0,179 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar -0,029 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu dikarenakan inovasi teknologi yang ditawarkan oleh Dinas tidak langsung diterapkan oleh petani dalam usahatani. Ketidaksignifikan karena inovasi teknologi yang ditawarkan petani tidak membantu dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Inovasi teknologi yang ditawarkan petani hanya menunjang dalam kegiatan usahatani. d. Analisis Hubungan Saluran Pemasaran Hasil dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa saluran pemasaran hasil tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,670 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,108 commit to user 109 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu dikarenakan saluran pemasaran hasil yang digunakan petani tidak membantu dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. 3. Analisis Hubungan antara Lingkungan Sosial dengan Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 33 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,357 dengan t hitung 2,356 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin tinggi tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan lingkungan sosial dapat memberikan kontribusi dalam tahap pemantauan dan evaluasi. Kontribusi yang dimaksudkan adalah hubungan sosial dan ketersediaan informasi penting dari lingkungan sosial yang berguna dalam pemantauan dan evaluasi. Hubungan sosial yang didukung oleh informasi mendorong kerjasama semua pihak dinas, petani, pamong desa dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan lingkungan ekonomi memberikan akses informasi yang memberikan data-data dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan Pihak yang Mendukung dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa pihak yang mendukung Prima Tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,417 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,365 pada taraf kepercayaan 95 persen. Selama ini sebagian pihak yang mendukung diikutkan dalam pemantauan dan evaluasi Prima Tani. Pihak yang aktif dalam tahap pemantauan dan evaluasi adalah pemerintah yang membuat Prima Tani. Keaktifan pihak yang commit to user 110 mendukung memberikan motivasi secara langsung kepada petani agar aktif dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena petani merasa dihargai dan bertanggujawab dalam Prima Tani. b. Analisis Hubungan Informasi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa informasi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,060 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,410 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs 0,317 adalah positif menunjukan bahwa semakin tinggi informasi yang didapat petani maka tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani semakin tinggi. Informasi yang diperoleh petani dapat membantu dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi diarahkan pada perubahan yang lebih baik dari tahun ke tahun. Manfaat dari informasi kegiatan Prima Tani dapat memberikan pemahaman petani akan pentingnya pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa interaksi sosial tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,311 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,208 pada taraf kepercayaan 95 persen. Interaksi sosial yang dilakukan petani kurang memberikan informasi yang berguna dalam pemantauan dan evaluasi Prima Tani. Informasi yang diperoleh bersifat umum dan tidah membahas mengenai Prima Tani. Uji hipotesis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani disajikan pada Tabel 34. commit to user 111 Tabel 34. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani X dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Y4 No. Hubungan antar variabel rs t hit Ket. 1. Status Sosial Ekonomi X1 0.176 1.102 NS 1.a Umur X1.1 0.313 2.032 S 1.b Pendidikan Formal X1.2 -0.133 -0.827 NS 1.c Pendidikan Non Formal X1.3 -0.028 -0.049 NS 1.d Tingkat Pendapatan X1.4 0.213 1.344 NS 1.e Pengalaman Petani X1.5 0.032 0.197 NS 1.f T. Keaktifan Keanggotaan Tani X1.6 0.261 1.667 NS 1.g Luas Penguasaan Lahan X1.7 -0.085 -0.526 NS 2. Lingkungan Ekonomi X2 0.23 1.457 NS 2.a Srn. Prasrn. Produksi UT Padi X2.1 0.358 2.364 S 2.b Lembaga Permodalan X2.2 -0.121 -0.751 S 2.c Inovasi Teknologi X2.3 0.232 1.47 NS 2.d Saluran Pemasaran Hasil X2.4 NS 3. Lingkungan Sosial X3 0.328 2.14 S 3.a Pihak Yang Mendukung X3.1 0.147 0.916 NS 3.b Informasi X3.2 0.178 1.115 NS 3.c Interaksi Sosial X3.3 0.305 1.974 NS Sumber : Analisis Data Primer 2010 Keterangan : S : Signifikan a : 0,05 S : Signifikan a = 0,01 NS : Non signifikan S : Signifikan t tabel : 2,021 pada a : 0,05 1. Analisis Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Petani dengan Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 34 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,176 dengan t hitung 1,102 lebih kecil daripada t tabel 2,069. Nilai ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi petani tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini disebabkan karena status sosial petani baik yang tinggi maupun rendah sama-sama memiliki pertimbangan yang berbeda- beda dalam memanfaatkan hasil kegiatan sehingga status sosial petani tidak mempengaruhi dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara status sosial ekonomi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Status sosial ekonomi dapat commit to user 112 berdampak positif bagi penerapan inovasi teknologi pertanian yang ditawarkan di dalam Prima Tani dikarenakan status sosial ekonomi mempengaruhi kemampuan untuk mengembangkan usahatani lebih baik. a. Analisis Hubungan antara Umur dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,176 dengan t hitung 1,102 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai ini menunjukkan bahwa umur berhubungan signifikan dengan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Nilai rs yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi umur petani maka tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani akan semakin tinggi pula dikarenakan sejalan dengan umur, petani mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. b. Analisis Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah -0,133 dengan t hitung -0,827 lebih kecil daripada t tabel 2,021 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Nilai rs adalah negatif menunjukkan bahwa pendidikan formal tinggi maka partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani semakin rendah atau sebaliknya. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang rendah sama-sama mempunyai kesempatan dalam memanfaatkan hasil kegiatan Prima Tani. commit to user 113 c. Analisis Hubungan antara Pendidikan Non-Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen antara pendidikan non-formal dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena t hitung -0,049 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar -0,028. Petani memiliki keinginan yang sama dalam mengembangkan usahataninya dengan memanfaatkan hasil kegiatan Prima Tani sehingga tidak mempengaruhi partisipasinya. d. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,344 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,213 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara tingkat pendapatan petani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Petani sama-sama memiliki kesempatan dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan Prima Tani. e. Analisis Hubungan Pengalaman Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa pengalaman petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 0,197 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,032 pada taraf kepercayaan 95 persen. Pengalaman petani memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan atau menerapkan suatu inovasi teknologi pertanian sehingga mambantu dalam pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani sehingga mempengaruhi petani dalam berpartisipasi. commit to user 114 f. Analisis Hubungan Tingkat Keaktifan Keanggotaan Tani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa tingkat keaktifan keanggotaan tani tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,667 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,261 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini dikarenakan petani memanfaatkan hasil kegiatan Prima Tani dengan banyak pertimbangan sehingga tidak mempengaruhi tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. g. Analisis Hubungan Luas Penguasaan Lahan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa luas penguasaan lahan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 0,526 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar -0,085 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan responden yang menguasai lahan sempit maupun luas mempunyai kesempatan dan keinginan mengembangkan usahataninya dengan ikutserta dalam pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. 2. Analisis Hubungan antara Lingkungan Ekonomi dengan Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,230 dengan t hitung 1,457 lebih kecil daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan lingkungan ekonomi dalam kategori sedang sehingga lingkungan ekonomi tidak memberikan pengaruh yang besar dalam menunjang pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Oleh karena itu, lingkungan ekonomi tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. commit to user 115 Petani sama-sama mempunyai kesempatan dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani tanpa melihat lingkungan ekonomi mereka. Petani sama-sama memiliki keinginan yang kuat dalam meningkatkan produktivitas usahatani melalui pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Hal itu dikarenakan lingkungan ekonomi yang tersedia dapat berdampak positif dalam penyediaan sarana prasarana usahatani padi, lembaga peromodalan dan inovasi teknologi sehingga petani terdorong untuk ikutserta dalam tahap pemanfatan hasil kegiatan Prima Tani dengan tujuan memperoleh produksi hasil pertanian yang maksimal. a. Analisis Hubungan Sarana Prasarana Produksi Usahatani Padi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa sarana prasarana produksi usahatani padi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,364 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,358 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenkan sarana prasarana produksi usahatani padi jumlahnya terbatas dan tidak semuanya dapat dimanfaatkan atau dipergunakan oleh petani. Jumlah sarana prsarana usahatani padi di masing-masing kelompok berbeda-beda sehingga tidak mempengaruhi partisipasi petani dalam pemanfaatan hasil Prima Tani. b. Analisis Hubungan Lembaga Permodalan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa lembaga permodalan berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,936 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,403 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Hal ini dikarenakan lembaga permodalan menunjang permodalan petani sehingga petani mampu menerapakan atau menggunakan inovasi teknologi yang ditawarkan commit to user 116 Prima Tani sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan Inovasi Teknologi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena t hitung -0,751 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar -0,121 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu dikarenakan tidak semua inovasi teknologi yang ditawarkan oleh Dinaspenyuluh dapat diterapkan oleh petani walaupun begitu petani tetap berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani dikarenakan petani memiliki tanggungjawab dalam kegiatan Prima Tani. d. Analisis Hubungan Saluran Pemasaran Hasil dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa saluran pemasaran hasil pertanian berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,000 lebih kecil t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0 pada taraf kepercayaan 95 persen. Adanya saluran pemasaran hasil itu mendorong petani dalam memanfaatkan hasil kegiatan Prima Tani dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian dikarenakan saluran pemasaran hasil yang tersedia dapat membantu petani dalam memasarkan hasil pertanian. 3. Analisis Hubungan antara Lingkungan Sosial dengan Tahap Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 34 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,328 dengan t hitung 2,140 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfatan hasil kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara lingkungan commit to user 117 sosial dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Lahan Sawah Intensif. Hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang baik memberikan informasi dan pengetahuan kepada petani mangenai manfaat hasil kegiatan Prima Tani. Selain itu mendorong kerjasama semua pihak pemerintah, pamong desa, petani lain, swasta dan pedagang sehingga dalam tahap pemanfaat hasil kegitan Prima Tani dapat berjalan sesuai dengan harapan dan rencana. a. Analisis Hubungan Pihak yang Mendukung dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa pihak yang mendukung Prima Tani tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfatan hasil kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,916 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,147 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan pihak yang mendukung tidak memaksa petani untuk memanfaatkan hasil kegiatan Prima Tani. Pengambilan keputusan dalam tahap pemanfaatan hasil sepenuhnya diserahkan kepada petani tanpa ada paksaaan. b. Analisis Hubungan Informasi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfatan Hasil Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa informasi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,115 lebih kecil daripada t hitung 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,178 pada taraf kepercayaan 95 persen. Informasi yang diperoleh petani mengenai kegiatan Prima Tani dalam tahap pemanfaatan hasil masih kurang dikarenakan media massa yang diakses masih terbatas dan keputusan dalam memanfaatkan hasil diserahkan kepada petani sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani. commit to user 118 c. Analisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa interaksi sosial tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,974 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,305 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini dikarenakan interaksi sosial yang dilakukan petani tidak semua membahas kegiatan Prima Tani sehingga informasi yang didapat masih sedikit mengenai pemanfaatan hasil sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Adapun hasil uji hipotesis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani secara total disajikan pada Tabel 35. Tabel 35. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Petani X dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Kegiatan Prima Tani Ytotal No. Hubungan antar variabel rs t hit Ket. 1. Status Sosial Ekonomi X1 0.631 5.014 S 1.a Umur X1.1 0.236 1.497 NS 1.b Pendidikan Formal X1.2 0.228 1.443 NS 1.c Pendidikan Non Formal X1.3 0.420 2.853 S 1.d Tingkat Pendapatan X1.4 0.347 2.281 S 1.e Pengalaman Petani X1.5 0.371 2.463 S 1.f T. Keaktifan Keanggotaan Tani X1.6 0.694 5.942 S 1.g Luas Penguasaan Lahan X1.7 0.177 1.109 NS 2. Lingkungan Ekonomi X2 0.410 2.771 S 2.a Srn. Prasrn. Produksi UT. Padi X2.1 0.118 0.732 NS 2.b Lembaga Permodalan X2.2 0.403 2.936 S 2.c Inovasi Teknologi X2.3 0.234 1.454 NS 2.d Saluran Pemasaran Hasil X2.4 0.318 2.119 S 3. Lingkungan Sosial X3 0.528 3.833 S 3.a Pihak Yang Mendukung X3.1 0.399 2.682 S 3.b Informasi X3.2 0.410 2.771 S 3.c Interaksi Sosial X3.3 0.489 3.456 S Sumber : Analisis Data Primer 2010 Keterangan : S : Signifikan a : 0,05 S : Signifikan a = 0,01 NS : Non signifikan S : Signifikan t tabel : 2,021 pada a : 0,05 commit to user 119 1. Analisis Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 35 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,631 dengan t hitung 5,014 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan ekonomi maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan status sosial ekonomi yang lebih tinggi memiliki kemampuan yang baik pengetahuan, akses permodalan, akses informasi sehingga mereka lebih mudah melaksanakan tahap- tahap kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan antara Umur dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,236 dengan t hitung 1,497 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai ini menunjukkan bahwa umur tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan petani yang berumur tua maupun muda sama-sama memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dan pendapatan dengan berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani. Dapat disimpulkan bahwa umur tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara umur dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Data pada Tabel 19 menunjukkan bahwa petani yang memiliki umur tergolong tinggi maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 34,30 tinggi, petani yang memiliki pengalaman tergolong rendah tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 32,25 sedang, sedangkan petani yang memiliki umur sedang commit to user 120 tergolong memiliki tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani yang rata-rata 30,80 rendah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin petani mempunyai umur tergolong tinggi maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani akan semakin tinggi. b. Analisis Hubungan antara Pendidikan Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 dapat diketahui bahwa nilai rs adalah 0,228 dengan t hitung 1,443 lebih kecil daripada t tabel 2,021 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak hubungan yang signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini berarti pendidikan formal tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Ketidaksignifikan ini dikarenakan pendidikan formal yang ditempuh responden tidak membahas tentang budidaya tanaman padi dimana tanaman padi sebagai komoditas utama Prima Tani. Petani berusaha meningkatkan kemampuan budidaya padi melalui kegiatan Prima Tani karena petani mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara pendidikan formal dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Data pada Tabel 19 menunjukkan bahwa petani yang memiliki pendidikan formal tergolong rendah maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 32,57 sedang, petani yang memiliki pendidikan formal tergolong tinggi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 36,00 tinggi, sedangkan petani yang memiliki pendidikan formal sedang tergolong memiliki tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani yang rata-rata 34,33 tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin petani mempunyai pendidikan formal yang tinggi maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani juga akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan pendidikan formal mempengaruhi kemampuan daya pikir commit to user 121 petani dalam kegiatan Prima Tani sehingga lebih terbuka dalam kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan antara Non-Formal dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen antara pendidikan non-formal dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,853 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,380. Nilai rs 0,420 adalah positif menunjukan bahwa semakin tinggi keikutsertaan petani dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan maka semakin tinggi pula partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Pendidikan non-formal yang dilakukan petani melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan akan memberikan kontribusi perubahan perilaku petani pengetahuan, sikap, ketrampilan ke arah yang lebih baik sehingga mereka akan lebih terbuka terhadap Prima Tani. Pendidikan non-formal yang sering dilakukan petani mempengaruhi kemampuan berfikir karena petani memperoleh informasi tentang Prima Tani sehingga mendorong petani untuk berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani. Kemampuan berfikirnya tingkat pendidikan non formal yang tinggi dapat menimbulkan dampak yang baik bagi kelancaran penyebaran informasi penting mengenai kegiatan Prima Tani. d. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 2,281 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,347 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara tingkat pendapatan petani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi commit to user 122 tingkat pendapatan petani maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan petani memberikan kontribusi maksimal dalam menerapkan Prima Tani. Petani mengalokasikan dananya untuk tanaman utama Prima Tani yakni tanaman padi dengan menerapkan atau menggunakan inovasi teknologi pertanian sehingga hasilnya dapat dinikmati petani dan keluarganya kelak. e. Analisis Hubungan Pengalaman Petani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa pengalaman petani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 2,463 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,371 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara pengalaman petani dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan pengalaman petani memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang menunjang kegiatan Prima Tani sehingga mempengaruhi petani dalam berpartisipasi. Pengalaman petani dalam budidaya tanaman padi yang diperoleh dari lamanya malakukan budidaya padi dan keikutsertaan petani dalam SL Sekolah Lapang, SLPHT Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan penangkaran benih dapat menunjang kegiatan Prima Tani sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. f. Analisis Hubungan Tingkat Keaktifan Keanggotaan Tani dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa tingkat keaktifan keanggotaan tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 5,942 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,694 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara tingkat keaktifan keanggotaan tani commit to user 123 dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan petani yang aktif dalam keanggotaan mendapatkan informasi, pengetahuan dan ketrampilan menunjang kegiatan Prima Tani sehingga mereka dapat melaksanakan setiap tahapan kegiatan Prima Tani. g. Analisis Hubungan Luas Penguasaan Lahan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa luas penguasaan lahan tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena nilai t hitung 1,109 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,274 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini dikarenakan responden yang menguasai lahan sempit maupun luas mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani. Petani sama-sama memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dengan ikutserta dalam kegiatan Prima Tani. 2. Analisis Hubungan Lingkungan Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 35 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,495 dengan t hitung 2,771 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam tahap kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan ekonomi maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan petani memperoleh fasilitas- fasilitas dari lingkungan ekonomi sehingga akan mendorong motivasi petani dalam melaksanakan kegiatan partisipasi. Dengan tersedia lingkungan ekonomi dapat mempermudah pelaksanaan dari tahapan- tahapan kegiatan Prima Tani. commit to user 124 a. Analisis Hubungan Sarana Prasarana Produksi Usahatani Padi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa sarana prasarana produksi usahatani padi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 0,732 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,118 pada taraf kepercayaan 95 persen. Ketidaksignifikan ini disebabkan beberapa sarana prasarana produksi usahatani padi belum dapat dimanfaatkan atau dipergunakan secara optimal sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Sarana prsarana produksi padi yang belum dapat digunakan secara optimal meliputi Power threser mobil roda tiga masih perlu penyesuaian agar dapat menggiling padi secara maksimal, jalan usaha tani yang hanya dibuat pada lokasi-lokasi tertentu saja sehingga manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh semua anggota dan threser modifikasi yang jumlahnya sedikit sehingga sebagian anggota yang dapat memanfaatkannya. Nilai rs yang positif ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang searah antara sarana prasarana produksi usahatani padi dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Data yang tersaji pada Tabel 24 menunjukkan bahwa inovasi sarana prasarana produksi usahatani padi tergolong tinggi maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 34,64 tinggi sedangkan sarana prasarana produksi usahatani padi sedang tergolong memiliki tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani yang rata-rata 32,81 sedang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sarana prasarana produksi usahatani padi maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani juga akan semakin tinggi. Sarana prasarana produksi usahatani padi yang memadai dapat berdampak baik bagi kelancaran dan pelaksanaan kegiatan Prima Tani. commit to user 125 b. Analisis Hubungan Lembaga Permodalan dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa lembaga permodalan berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,936 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,403 pada taraf kepercayaan 95 persen pada tes dua sisi. Nilai rs 0,403 positif menunjukan bahwa semakin banyak lembaga permodalan yang diakses petani maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani semakin tinggi. Hal ini dikarenakan lembaga permodalan menunjang petani dalam memperoleh modal yang digunakan dalam usahatani padi sehingga menunjang kegiatan Prima Tani. Modal yang diperoleh dari lembaga permodalan dimanfaatkan untuk membantu dalam hal biaya pengelolaan tanaman padi sehingga petani mampu menerapkan inovasi teknologi yang ditawarkan Prima Tani sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. c. Analisis Hubungan Inovasi Teknologi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 1,454 lebih kecil daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,234 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu dikarenakan inovasi teknologi yang ditawarkan oleh Dinas tidak langsung diterapkan oleh petani dalam usahatani. Petani menerapkan inovasi teknologi yang ditawarkan oleh Dinas dengan memikirkan banyak pertimbangan sehingga tidak mempengaruhi tingkat partisipasi petani. Banyak sedikitnya inovasi teknologi yang ditawarkan petani akan tetap berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani dikarenakan mereka memiliki tanggungjawab dan merasa menjadi bagian dalam kegiatan Prima Tani. commit to user 126 Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara inovasi teknologi yang ditawarkan dinas atau penyuluh dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Data yang tersaji pada Tabel 24 menunjukkan bahwa inovasi teknologi yang ditawarkan dinas atau penyuluh tergolong tinggi maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 34,03 tinggi sedangkan inovasi teknologi yang ditawarkan dinas atau penyuluh sedang tergolong memiliki tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani yang rata-rata 31,64 rendah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak atau tinggi inovasi teknologi yang ditawarkan dinas atau penyuluh maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani juga akan semakin tinggi. Peningkatan produktivitas dan pendapatan usahatani ini bisa terjadi karena memang di dalam kegiatan Prima Tani diberikan materi atau informasi baru tentang inovasi teknologi pertanian yang biasanya lebih baik dan lebih menguntungkan. Misalkan dengan adanya inovasi baru di bidang alat dan mesin pertanian seperti penggunaan power threser modifikasi, maka dapat menjadi cara untuk mengemat waktu dan tenaga kerja pada saat proses pemanenan padi sehingga meningkatkan pendapatan petani. d. Analisis Hubungan Saluran Pemasaran Hasil dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan tabel 35 menunjukkan bahwa saluran pemasaran hasil pertanian berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,119 lebih besar t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,318 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal itu dikarenakan saluran pemasaran hasil yang digunakan petani membantu menyalurkan hasil pertanian khususnya tanaman padi sebagai komoditas utama Prima Tani. Saluran pemasaran yang tersedia antara lain tengkulak, pasar dan kelompok tani, sebagian besar petani memanfaatkan saluran pemasaran hasil dari tengkulak. Saluran pemasaran hasil pertanian yang digunakan petani tergolong rendah commit to user 127 umumnya menggunakan satu saluran pemasaran hasil namun dapat membantu dalam memasarkan hasil pertanian sehingga petani dapat menjual hasil pertaniannya dengan mudah. Oleh karena itu saluran pemasaran hasil pertanian mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Nilai rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara saluran pemasaran hasil pertanian dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Data yang tersaji pada Tabel 24 menunjukkan bahwa petani yang memiliki saluran pemasaran hasil pertanian tergolong rendah maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani rata-rata 32,94 sedang sedangkan saluran pemasaran hasil pertanian sedang tergolong tinggi memiliki tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani yang rata-rata 36,33 tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak atau tinggi saluran pemasaran hasil pertanian maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani juga akan semakin tinggi pula. Salah satu tujuan Prima Tani. Prima Tani adalah meningkatkan produksi hasil pertanian maka perlu adanya saluran pemasaran yang bisa digunakan petani untuk menyalurkan hasil pertanian mereka kepada konsumen. Saluran pemasaran hasil pertanian dapat menjadi motivasi petani untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 3. Analisis Hubungan Lingkungan Sosial dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Dari Tabel 35 diketahui bahwa nilai rs adalah 0,477 dengan t hitung 3,833 lebih besar daripada t tabel 2,021. Nilai ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Sedangkan nilai rs positif menunjukkan hubungan yang positif dimana semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan lingkungan sosial memberikan dampak positif dalam commit to user 128 penyebarluasan informasi penting kepada petani sehingga mereka menjadi tahu akan manfaat dan pentingnya kegiatan Prima Tani. a. Analisis Hubungan Pihak yang Mendukung dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa pihak yang mendukung Prima Tani berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,682 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,399 pada taraf kepercayaan 95 persen. Hal ini berarti partisipasi dari pihak yang mendukung kegiatan Prima Tani berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani dikarenakan pihak yang mendukung memberikan bantuan dan dorongan secara langsung kepada petani agar aktif dalam setiap tahap kegiatan Prima Tani sehingga memperlancar kegiatan tersebut. Pihak yang terlibat dalam kegiatan Prima Tani antara lain pemerintah, pamong desa, swasta formulator dan pedagang. Nilai rs 0,380 positif menunjukan bahwa semakin banyak pihak yang mendukung maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Pada dasarnya setiap kegiatan membutuhkan adanya peran serta dari berbagai pihak baik Dinas-dinas pemerintahan, kelompok tani, swasta maupun pedagang. Tanpa adanya peran serta dari semua pihak yang terkait kegiatan Prima Tani tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana. b. Analisis Hubungan Informasi dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa informasi berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 2,771 lebih besar daripada t hitung 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,410 pada taraf kepercayaan 95 persen. Nilai rs 0,414 positif menunjukan bahwa semakin tinggi informasi yang didapat petani maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan commit to user 129 Prima Tani semakin tinggi. Informasi yang diperoleh petani mengenai kegiatan Prima Tani dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman petani akan pentingnya kegiatan tersebut sehingga mempengaruhi tingkat partisipasi petani. Informasi yang jelas dan tepat sasaran dapat mendorong petani untuk selalu aktif dalam setiap kegiatan Prima Tani . c. Analisis Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani Berdasarkan Tabel 35 menunjukkan bahwa interaksi sosial berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani karena t hitung 3,456 lebih besar daripada t tabel 2,021 dengan nilai rs sebesar 0,489 pada taraf kepercayaan 95 persen. Interaksi sosial yang dilakukan petani memberikan dampak positif terhadap penyebaran informasi penting tentang kegiatan Prima Tani dan hubungan sosial dalam kelompok tani sehingga petani tahu dan mau berpartisipasi dalam kegiatan Prima Tani. Hal itu menyebabkan interaksi sosial mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Nilia rs yang positif menunjukkan ada hubungan yang searah antara interaksi sosial dengan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani. Nilai ini menunjukkan bahwa semakin tinggi petani mempunyai interaksi sosial maka tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani juga akan semakin tinggi pula. Hal itu, dikarenakan interaksi sosial dapat berdampak baik bagi penyebarluasan informasi penting dan menjalin hubungan sosial dalam masyarakat sehingga petani dapat berkerjasama dengan baik dan melaksanakan kegiatan Prima Tani sesuai rencana. commit to user

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini, sebagai berikut : 1. Faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani Lahan Sawah Intensif, meliputi: a. Status sosial ekonomi petani kategori sedang 1 Mayoritas responden 67,5 berusia antara 36-50 tahun. 2 Mayoritas responden 52.5 tidak bersekolah dan tidak tamat atau tamat SD. 3 Mayoritas responden 62.5 sering mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan. 4 Sebagian besar responden 52,5 memiliki jumlah pendapatan antara Rp 5.000.000,00 – Rp 10.000,00 dalam satu musim tanam dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani. 5 Mayoritas responden 62,5 memiliki pengalaman dalam berperan dan memberikan penilaian terhadap kegiatan selain Prima Tani Lahan Sawah Intensif mengikuti dan serta memiliki pengalaman dalam budidaya padi yang lama 20tahun. 6 Mayoritas responden 52.5 sering mengikuti kegiatan kelompok dan memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan kelompok. 7 Mayoritas responden 55 memiliki luas penguasaan lahan antara 0,25 – 0,75 Ha. b. Lingkungan ekonomi dalam kategori sedang 1 Sarana prasarana produksi usahatani padi tersedia antara 2-4 jenis. 2 Mayoritas responden 82,5 hanya menggunakan satu lembaga permodalan. 3 Mayoritas responden 77,5 menyatakan bahwa Dinas selalu menawarkan inovasi teknologi yang berhubungan dengan pertanian. 130