commit to user 77
yang diadakan 35 hari sekali jawa: Selapan maupun pada saat kegiatan Prima Tani.
c. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah frekuensi interaksi petani dengan Petani
lain, DinasPPL, Pamong desa, Pedagang dan Swasta dalam 1 kali musim tanam. Sebagaimana data yang tersaji pada Tabel 24
menunjukkan bahwa mayoritas petani 70 menyatakan interaksi sosial yang dilakukan petani dalam kategori tinggi skor 10 dalam
arti petani sering melakukan interaksi sosial dengan Petani lain, DinasPPL, Pamong desa, Pedagang dan Swasta. Petani paling sering
berinteraksi dengan petani lain hampir setiap hari, yang kedua pamong desa, yang ketiga Dinaspenyuluh, yang keempat pedagang
dan yang kelima swasta formulator obat kimia atau pupuk. Interaksi sosial yang dilakukan oleh petani umumnya bersifat non-formal
sehingga petani lebih nyaman berkomunikasi dengan lawan interaksi sosial Dinas, petani lain, swasta, pedagang. Interaksi sosial yang
dilakukan petani dapat mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman petani mengenai kegiatan usahatani karena petani mendapatkan suatu
informasi yang berguna dalam budidaya padi. Hal itu dapat berdampak baik bagi kelancaran kegiatan Prima Tani.
C. Partisipasi Petani dalam Kegiatan Prima Tani
Partisipasi petani dalam kegiatan Prima Tani diartikan sebagai keikutsertaan atau keterlibatan petani dalam kegiatan Prima Tani, yang
meliputi keikutsertaan atau keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta pemanfaatan hasil. Pengukuran partisipasi
petani dalam kegiatan Prima Tani dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap tanggapan atau jawaban responden atas berbagai
pertanyaan yang diajukan berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Tinggi rendahnya partisipasi dapat diketahui dari skor atau penilaian atas tanggapan
atau jawaban yang diberikan oleh responden dari berbagai pertanyaan yang diajukan berdasarkan kriteria yang digunakan. Tingkat partisipasi petani
commit to user 78
dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang dan rendah.
1. Partisipasi Petani dalam Tahap Perencanaan Partisipasi petani dalam tahap perencanaan adalah keikutsertaan
petani dalam penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan Prima Tani. Tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan
kegiatan Prima Tani dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Distribusi Frekuensi Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap
Perencanaan Kegiatan Prima Tani
Tingkat Partisipasi Petani N
Jiwa Persentase
Tingkat partisipasi petani dalam tahap perencanaan Prima Tani Lahan Sawah Intensif
Tinggi skor 12 Sedang skor 9-12
Rendah skor 9 a. Pengetahuan petani terhadap tujuan kegiatan
Tinggi tahu menyebutkan 3 tujuan Sedang tahu menyebutkan 3 tujuan
Rendah tidak tahu b. Frekuensi kehadiran dalam rapat perencanaan
Tinggi 3-4 kalitahun Sedang 1-2 kalitahun
Rendah Tidak pernah c. Peran petani dalam rapat perencanaan
Tinggi skor 4 Sedang skor 3-4
Rendah skor 3 1 Rapat utama
Tinggi pemimpin rapat Sedang peserta aktif dan pengurus
Rendah peserta pasifpendengar saja 2 Rapat tiap kegiatan
Tinggi pemimpin rapat Sedang peserta aktif dan pengurus
Rendah peserta pasifpendengar saja d. Frekuensi mengajukan idegagasan
Tinggi mengajukan 1idegagasan Sedang mengajukan 1 idegagasan
Rendah tidak pernah
e. Umpan balik dari idegagasan tersebut Tinggi langsung ditanggapi
Sedang kadang-kadang ditampung dahulu Rendah tidak ada umpan balik
8 14
18 11
29 -
23 15
2 5
22 13
1 19
20 5
23 12
1 12
27 13
1 26
20,0 25,0
45,0
27,5 72,5
- 57,5
37,5 5,0
12,5 55,0
32,5
2,5 47,5
50,0 30,0
57,5 12,5
2,5 30,0
67,5 32,5
2,5 65,0
Jumlah 40
100,0 Sumber : Analisis Data Primer 2010
commit to user 79
Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 27 dapat disimpulkan partisipasi petani dalam tahap perencanaan termasuk dalam kategori
rendah skor 9 yaitu sejumlah 18 responden atau 45. Berarti dapat dikatakan bahwa keterlibatan petani dalam tahap perencanaan masih
kurang. Perumusan kegiatan Prima Tani ditetapkan oleh BPTP Jawa Tengah dengan Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan Serta Dinas
Perternakan dan Dinas Perikanan berdasarkan hasil pendalaman masalah dan potensi. Kegiatan Prima Tani yang dibuat oleh BPTP berdasarkan
perumusan kegiatan tersebut terlalu padat atau banyak sehingga petani kurang berpartisipasi dalam tahap perencanaan kegiatan Prima Tani.
Kegiatan yang padat menggangu kelancaran dalam tahap perencanaan dikarenakan koordinasi dan sosialisasi kepada petani mengenai kegiatan
tertentu tidak maksimal. Oleh karena itu, partisipasi petani dalam tahap perencanaan dalam kategori rendah.
Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa mayoritas petani 57,5 menghadiri rapat perencanaan antara 3-4 kalitahun. Rapat
perencanaan Prima Tani terbagi dalam dua macam yaitu rapat utama dan rapat
kelompok tani.
Rapat perencanaan
utama Prima
Tani diselenggarakan setiap tahun sekali yang hanya diwakili oleh masing-
masing Dinas dan Gapoktan sehingga petani hanya mengikuti hasil rapat perencanaan tersebut. Perwakilan masing-masing kelompok tani sudah
melakukan rapat perencanaan terlebih dahulu sehingga aspirasi petani dapat disampaikan pada rapat utama. Rapat perencanaan kelompok tani
diselenggarakan setiap musim tanam maupun saat kegiatan akan dilaksanakan secara mendadak.
Mayoritas petani 72,5 cukup baik memahami tujuan kegiatan Prima Tani. Petani sudah dapat menjelaskan sebagian dari tujuan kegiatan
Prima Tani. Petani yang paham terhadap tujuan dari kegiatan Prima Tani dikarenkan mereka selalu aktif dalam kegiatan kelompok tani dan
memiliki pengalaman yang cukup dalam ikuti serta pada program-program yang telah ada. Tujuan dari kegiatan Prima Tani itu sendiri adalah
commit to user 80
menyebarluaskan inovasi teknologi yang berbasis kelembagaan, memperkuat kelembagaan kelompok tani, menyebarluaskan informasi
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahtraan petani. Mayoritas petani 50 berperan sebagai peserta pasif atau
pendengar dalam rapat perencanaan utama. Sedangkan dalam rapat perencanaan tiap kegiatan sebagian besar 57,5 berperan sebagai peserta
aktif atau pengurus. Pengurus dalam rapat perencanaan membantu ketua dalam melaksanakan rapat atau melayani anggota. Satu orang ketua
mengatur dan memimpin jalannya rapat perencanaan. Dalam rapat perencanaan, petani dapat dikatakan masih jarang 1-2 kali mengajukan
usul atau bertanyaan. Mayoritas petani 67,5 tidak pernah mengajukan ide atau gagasan
dalam rapat perencanaan dikarenakan kebanyakan dari mereka kurang berani mnagjukan ide atau gagasan dan hanya ikut-ikutan saja dengan
pendapat orang lain. Oleh sebab itu tidak ada umpan balik dari ide atau gagasan yang diajukan oleh Dinas. Hal ini dapat memeberikan dampak
negatif karena ide atau gagasan yang diajukan petani sebagai informasi dalam rapat perencanaan kurang memadai.
Salah satu kurangnya partisipasi petani dalam tahap perencanaan dikarenakan adanya beberapa hal, diantaranya adalah petani tidak atau
kurang dapat mengungkapkan ide atau gagasan mereka dan hanya mengikuti orang yang mereka anggap lebih tahu atau lebih
berpengalaman. 2. Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan
Partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan adalah keterlibatan atau keikutsertaan petani dalam melaksanakan kegiatan Prima
Tani yang telah direncanakan. Tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan kegiatan Prima Tani dapat dilihat pada Tabel 28.
commit to user 81
Tabel 28. Distribusi Frekuensi Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pelaksanaan Kegiatan Prima Tani
Tingkat Partisipasi Petani N
Jiwa Persentase
Tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan Prima Tani Tinggi skor 10
Sedang skor 9-10 Rendah skor 9
a. Dorongan mengikuti kegiatan Prima Tani
Tinggi kepentingan bersama Sedang merasa membutuhkan
Rendah pengaruh orang lain b. Macam kegiatan Prima Tani yang diikut petani dalam 1
tahun Tinggi 2 macam
Sedang 1-2 macam Rendah tidak ada
c. Frekuensi kehadiran petani dalam pelaksanan kegiatan Prima Tani dalam 1 tahun
Tinggi 10 Sedang 9-10
Rendah 9
d. Keterlibatan petani dalam memberikan korbanan tenaga, uang, bahanbarang pada pelaksanaan kegiatan Prima Tani
Tinggi selalu memberikan Sedang memberikan korbanan pada kegiatan yang disukai
Rendah tidak memberikan korbanan 21
13 6
28 12
- 33
7 -
15 14
11
21 19
- 52,5
32,5 15,0
70,0 30,0
- 82,5
17,5 -
37,5 35,0
27,5
52,5 47,5
- Jumlah
40 100,0
Sumber : Analisis Data Primer 2010
Dari Tabel 28 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 21 responden atau 52,5,
sebanyak 13 responden atau 32,5 termasuk dalam kategori sedang dan untuk partisipasi petani dalam pelaksanaan kegiatan tergolong rendah
sebanyak 6 responden atau 15. Dari tabel 28 dapat disimpulkan bahwa partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan termasuk dalam kategori tinggi
skor 10. Dengan demikian petani mengikuti lebih dari 2 macam kegiatan Prima Tani. Kegiatan Prima Tani dibedakan menjadi 4 yaitu
pembinaan kelompok tani, pendampingan aplikasi teknologi, pengelolaan tanaman terpadu dan pengendalian hama terpadu.
Petani terlibat aktif dalam melaksanakan kegiatan Prima Tani dikarenakan petani merasa menjadi bagian dari kegiatan Prima Tani
sehingga memiliki tanggungjawab untuk berpartisipasi dalam tahap pelaksanaan. Kegiatan Prima Tani ini merupakan salah satu kegiatan yang
commit to user 82
menitikberatkan pada partisipasi anggotanya. Tanpa adanya peran serta dari anggota, kegiatan Prima Tani ini tidak dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Keterlibatan petani juga dipengaruhi oleh adanya rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan kegiatan Prima Tani.
Berdasarkan Tabel 28 yang tersaji dapat diketahui bahwa semua petani 100 memberikan korbanan pada tahap pelaksanaan kegiatan
Prima Tani walapaun korbanan tenaga. Hal ini berdampak baik bagi kelancaran kegiatan Prima Tani karena petani telah memiliki dorongan
yang kuat untuk aktif dalam proses kegiatan dengan tujuan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Tujuan petani terlibat dalam tahap
pelaksanaan adalah agar petani dapat mengetahui secara baik tentang cara- cara melaksanakan usahatani tanaman padi sehingga nantinya mereka
dapat melakukan secara mandiri. Pelaksanaan kegiatan Prima Tani berbasis pada kelembagaan tani.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan kelompok pada dasarnya merupakan proses untuk mencapai tujuan bersama yang di dalamnya terdapat
gabungan berbagai kepentingan dari individu–individu yang ada. Kelompok tani dapat dijadikan sebagai wadah atau sarana untuk
menampung aspirasi dari petani. Oleh karena itu, petani merasa perlu dan membutuhkan penguatan kelembagaan kelompok tani.
Partisipasi atau keterlibatan petani dalam kegiatan didasari oleh dorongan yang berbeda-beda. Mayoritas petani 70 mengikuti
pelaksanaan kegiatan Prima Tani demi kepentingan bersama. Hal ini dipengaruhi unsur kebudayaan setempat yaitu gotong-royong atau
mengutamakan hubungan
sosial saling
tolong menolong
dan bekerjasama. Diharapkan budaya lokal yang dapat membangun kemajuan
masyarakat perlu dilestarikan sehingga menjadi semangat dalam melaksanakan kegiatan Prima Tani.
Ada beberapa
alasan mengapa
petani dianjurkan
untuk berpartisipasi. Pertama adalah petani memiliki informasi yang sangat
penting untuk merencanakan program yang berhasil, termasuk tujuan,
commit to user 83
situasi, pengetahuan serta pengalaman mereka dengan teknologi dan penyuluhan. Kedua adalah petani akan lebih termotivasi untuk bekerja
dalam kegiatan jika mereka ikut di dalam program. Alasan ketiga adalah masyarakat yang demokratis secara umum menerima bahwa rakyat yang
terlibat mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan yang ingin mereka capai. Alasan keempat adalah banyak
permasalahan pembangunan pertanian sehingga partisipasi kelompok dalam mengambil keputusan kelompok sangat dibutuhkan. Partisipasi
memungkinkan perubahan-perubahan yang lebih besar dalam cara berpikir manusia. Perubahan dalam cara berpikir dan bertindakan akan lebih sedikit
terjadi atau bahkan tidak berjalan lama jika petani hanya menuruti saran dari agen-agen penyuluhan. Berbeda apabila petani berubah dikarenakan
kesadaran akan bertanggung jawab atas perubahan tersebut sehingga lebih banyak berpikir dan bertindak Hawkins dan Van den Ban, 1999.
3. Partisipasi Petani dalam Pemantauan dan Evaluasi Partisipasi dalam tahap pemantauan dan evaluasi adalah
keikutsertaan petani dalam memberikan tanggapan dan penilaian terhadap kegiatan Prima Tani. Indikator tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan
Prima Tani meliputi peran petani dalam melakukan penilaian terhadap kegiatan, keaktifan petani dalam penilaian terhadap kegiatan dan
diitanggapi atau tidaknya keluhan petani mengenai kegiatan Prima Tani. Partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima
Tani dapat dilihat dalam Tabel 29.
commit to user 84
Tabel 29. Distribusi Frekuensi Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Prima Tani
Tingkat Partisipasi Petani N
Jiwa Persentase
Tingkat partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani
Tinggi skor 10 Sedang skor 9-10
Rendah skor 9 a. Peran petani dalam melakukan penilaian terhadap kegiatan
Prima Tani Tinggi petani memberikan kritik dan saran
Sedang petani memberikan kritik Rendah petani tidak memberikan kritik maupun saran
b. Keaktifan petani dalam penilaian terhadap kegiatan Prima Tani
Tinggi petani memberikan masukan Sedang petani kadang-kadang memberikan masukan
Rendah petani tidak memberikan masukan
c. Ditanggapi atau tidaknya keluhan petani mengenai kegiatan Prima Tani
Tinggi keluhan petani langsung ditanggapi Sedang keluhan petani kadang-kadang ditanggapi
Rendah keluhan petani tidak pernah ditanggapi 11
20 9
8 15
17
9 20
11
34 6
- 27,5
50,0 22,5
20,0 37,5
42,5
22,5 50,0
27,5
85,0 15,0
- Jumlah
40 100,0
Sumber : Analisis Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 29 yang tersaji dapat diketahui bahwa partisipasi petani dalam tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani
termasuk dalam kategori sedang skor 6-7 yang berarti sebagian besar responden 50 kurang aktif dalam memberikan kritik atau saran setelah
kegiatan berlangsung dan juga penilaian petani terhadap kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan anggota belum menyadari pentingnya
pemantauan dan evaluasi kegiatan Prima Tani. Anggota merasa puas hasil kegiatan Prima Tani yang didapat sesuai dengan harapan.
Berdasarkan Tabel 29 bahwa sebagian besar petani 50 kadang- kadang memberikan masukan dalam tahap pemantauan dan evaluasi.
Masukan yang diberikan petani hanya pada kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Sedangkan keluhan mengenai kegiatan Prima Tani yang
disampaikan petani langsung ditanggapi oleh Dinas atau penyuluh. Peran aktif Dinas atau penyuluh dalam menanggapi masukan dan keluhan yang
diberikan petani terhadap pemantauan dan evaluasi kegiatan memberikan
commit to user 85
dampak baik dalam merencanakan kegiatan selanjutnya yang akan dilaksanakan sehingga kegiatan tersebut sesuai dengan harapan dan
rencana. Evaluasi dan pemantauan dapat memberikan data informasi yang penting untuk memperbaiki kegiatan sekarang atau yang akan datang
seperti dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan hasil program secara efektif.
4. Partisipasi Petani dalam Tahap Pemanfaatan Hasil Partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan adalah sejauh mana
petani memanfaatkan kegiatan dan hasil kegiatan. Penilaian partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan dilakukan dengan memberikan skor
terhadap jawaban yang diberikan responden mengenai pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani. Partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil
kegiatan Prima Tani dapat dilihat dalam Tabel 30. Tabel 30. Distribusi Frekuensi Tingkat Partisipasi Petani dalam Tahap
Pemanfaatan Hasil Kegiatan Prima Tani
Tingkat Partisipasi Petani N
Jiwa Persentase
Tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani
Tinggi skor 7 Sedang skor 6-7
Rendah skor 6 a. Penilaian petani tehadap manfaat secara teknik budidaya
yang diperoleh dari kegiatan Prima Tani Tinggi meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
Sedang meningkatkan pengetahuan tetapi kurang trampilan Rendah tidak meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
b. Penilaian petani terhadap manfaat secara ekonomis yang diperoleh dari kegiatan Prima Tani
Tinggi berpengaruh besar terhadap peningkatan pendapatan Sedang berpengaruh kecil thp peningkatan pendapatan
Rendah tidak meningkatkan pendapatan
c. Sering tidaknya petani memanfaatkan hasil penyediaan pembangunan srn prasrn UT padi dalam kegiatan Prima Tani
Tinggi memanfaatkan semua Sedang memanfaatkan sebagian
Rendah tidak memanfaatkan 16
21 3
29 10
1 12
23 5
9 31
- 40,0
52,5 7,5
72,5 25,0
2,5 30,0
57,5 12,5
22,5 77,5
- Jumlah
40 100,0
Sumber : Analisis Data Primer 2010
Berdasarkan Tabel 30 yang tersaji dapat diketahui bahwa partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil kegiatan Prima Tani, termasuk
commit to user 86
kategori rendah sebanyak 3 responden atau 7,5, kategori sedang sebanyak 19 responden atau 52,5 dan kategori tinggi sebanyak 16
responden atau 40. Dari tabel 30 yang tersaji dapat disimpulkan bahwa partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil secara umum dapat
dikatakan sedang skor 6-7, artinya sebagian besar responden memanfaatkan hasil kegiatan Prima Tani. Hal ini dikarenakan sebagian
besar petani tahu akan manfaat hasil dari kegiatan Prima Tani. Berdasarkan Tabel 30 bahwa penilaian petani tehadap manfaat
secara teknik budidaya cukup baik dalam arti kegiatan tersebut mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam budidaya tanaman
padi. Petani memperoleh informasi dan pengetahuan serta ketrampilan dalam penggunaan inovasi teknologi dengan adanya kegiatan Prima Tani.
Adapun informasi yang berkaitan dengan kegiatan Prima Tani tersebut diantaranya
mengenai penggunaan
pupuk tetap
dosis dengan
menggunakan bagan warna daun BWD, jarak tanam Jajar Legowo, pegendalian hama dan penyakit serta manfaat penggunaan alat mesin
pertanian. Sebagian besar petani 57,5 menilai manfaat secara ekonomis
yang diperoleh dari kegiatan Prima Tani belum begitu mencolok tinggi. Hal itu yang dikarenakan perubahan produksi padi secara kualitas maupun
kuantitasnya tidak begitu besar sehingga peningkatan pendapatan petani relatif kecil. Pendapatan petani dapat meningkat dikarenakan perubahan
cara budidaya padi dan pengelolaam lembaga kelompok yang baik sebagai wadah petani mengembangkan usahatani.
Seluruh petani 100 sudah telibat dalam pemanfaatan kegiatan atau dengan kata lain petani sudah dapat memanfaatkan kegiatan secara
maksimal. Manfaat yang diperoleh petani setelah mengikuti kegiatan ini adalah meningkatnya produktivitas padi dan berkurangnya biaya produksi
usahatani padi sehingga pendapatan yang diperoleh oleh petani juga akan meningkat. Tiap petani dapat memanfaatkan hasil penyediaan atau
pembangunan sarana prasarana usahatani secara baik. Penyediaan atau
commit to user 87
pengembangan usaha tani meliputi penyewaan alat dan mesin pertanian, permodalan, unit usaha sarana produksi pertanian saprotan dan
penumbuhan unit pelayanan klinik dan percontohan teknologi. Petani dapat langsung berkonsultasi dengan Dinas atau penyuluh mengenai
berbagai hal atau masalah yang sedang dihadapi melalui adanya penumbuhan unit pelayanan klinik dan percontohan teknologi,. Namun
ada manfaat yang tidak bisa digunakan oleh semua anggota berupa jalan usaha tani, alat jahit karung, dan lantai jemur. Jalan usaha tani hanya
diperuntukan pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Lantai jemur dan alat jahit karung dimanfaatkan oleh anggota kelompok tani yang
melakukan proses pengolahan hasil pertanian khususnya padi.
D. Analisis Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi