Dampak perubahan kenaikan harga pakan

Gambar 26. Dampak peningkatan harga bibit DOC dalam terhadap struktur, perilaku dan kinerja Industri Broiler Indonesia Saat ini kenaikan harga dipicu oleh tingginya harga pakan dan DOC Day Old Chickenayam umur sehari akibat pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu membuat biaya yang harus peternak keluarkan untuk memelihara ayam ras, mulai dari DOC hingga panen meningkat. Untuk mendapatkan marjin keuntungan yang wajar, peternak tentu saja harus menaikkan harga ayam ras yang dijualnya. Namun kenaikan harga ayam ras di tingkat konsumen tidak serta merta memberikan keuntungan yang menarik bagi peternak. Mengingat kompleksnya faktor-faktor yang menentukan tingkat harga ayam ras dan daya saing, maka peningkatan stabilitas harga ayam ras dan daya saing harus dilakukan. Implikasi ekonomi dari volatilitas harga input yang tinggi menuntut para peternak baik skala kecil dan besar untuk selalu melaksanakan upaya cost-saving efisiensi biaya. Para peternak yang berhasil melaksanakan cost-saving , maka mereka dapat memperoleh kesempatan lebih besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya Daryanto, 2014. Selain itu tidak kalah pentingnya, dalam jangka panjang peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui perbaikan teknologi dan inovasi di usaha broiler dapat meningkatkan efisiensi dan tingkat keuntungan sehingga makin meningkatkan pangsa pasar. Dampak peningkatan harga input bahan baku ini juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah dalam pengembangan industri broiler. Peningkatan harga input yang relatif lebih banyak negatifnya dibanding peningkatan harga output terutama bagi perusahaan skala kecil dan perkembangan industri broiler tanah air. Harga pakan yang relatif mahal dan sangat tergantung pada impor karena ketidaksesuaian lahan seharusnya mendorong pemerintah untuk mendorong kegiatan riset dan pengembangan bahan baku penyusun pakan alternatif. Bahan baku alternatif ini sebaiknya berasal dari bahan baku lokal tetapi memiliki ketersediaan yang berkelanjutan sehingga mampu mendorong peningkatan efisiensi biaya dan harga jual broiler dapat lebih bersaing. Kondisi ini tidak hanya akan mendorong peningkatan produksi industri tetapi juga mampu meningkatkan permintaan pakan oleh usaha peternakan dan permintaan produk asal ternak oleh masyarakat. Berdasarkan hasil simulasi diatas, terlihat bahwa peningkatan permintaan yang diikuti dengan peningkatan penawaran atau permintaan akan menciptakan penawaran demand creates supply merupakan faktor positif pendorong perkembangan industri broiler. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan untuk mengembangkan industri broiler oleh pemerintah akan lebih efektif dengan mendorong terjadinya peningkatan permintaan dibanding hanya dengan mendorong peningkatan produksi atau industri. Penawaran produk-produk peternakan akan meningkat dengan meningkatnya jumlah usaha peternakan dan perkembangan usaha peternakan didorong oleh meningkatnya permintaan akan produk-produk peternakan. Kondisi ini dapat tercapai jika daya beli dan kesejahteraan masyarakat serta kesadaran akan pentingnya protein hewani di tingkat masyarakat meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa faktor konsumen produk hasil ternak menjadi faktor penting dalam pengembangan industri peternakan karena permintaan akan produk yang tinggi akan mendorong masuknya pelaku baru dalam industri peternakan sehingga industri menjadi lebih bersaing dan efisien. Namun yang perlu diperhatikan bahwa peningkatan produksi ini akan semakin meningkatkan konsentasi. Adapun kenaikan konsentrasi secara positif berkorelasi dengan tingkat keuntungan. Konsentrasi dapat menyebabkan efisiensi biaya atau inefisiensi biaya atau biaya netral. Ketiadaan persaingan yang ketat dapat mengurangi tekanan bagi produsen dalam penggunaan sumber daya secara efisien. Sebagai hasilnya, kekuatan pasar yang muncul dari konsentrasi industri dapat meningkatkan biaya produksi serta mengurangi efisiensi ekonomi secara agregat. Ada atau tiadanya efek efisiensi yang mampu mengimbangi atau memperkuat efek kekuatan pasar sangat penting untuk kinerja sistem pangan. Dengan demikian, konsentrasi dapat berdampak tidak hanya pada konsumen sejauh bahwa tabungan atau inefisiensi biaya yang diteruskan kepada mereka, tetapi juga pada daya saing internasional dan profitabilitas perusahaan Lopez dan Lirón-España, 2005. Hal ini perlu kiranya menjadi perhatian oleh pemerintah, sehingga disamping perlunya upaya mendorong konsumsi produk pangan hewani ini, pemerintah juga harus menciptakan iklim usaha bersaing yang sehat dan kondusif. Untuk itu sangat diperlukan kebijakan persaingan usaha yang memungkinkan pasar dapat bekerja secara sehat. Kompetisi merupakan elemen penting critical elemen bagi price-oriented market economy. Tanpa persaingan yang fair, ekonomi menjadi tidak produktif, industri bekerja secara tidak efisien, mendorong konsentrasi ekonomi yang diikuti oleh abuse of dominant position, kehilangan daya inovasi dan kreativitas. Program kemitraan antara perusahaan dengan peternak merupakan salah satu upaya yang harus terus dikembangkan selain mengembangkan usaha peternakan yang terintegrasi business integration. Integrasi vertikal yang terjadi saat ini masih jauh dari sempurna. Pada sisi lain integrasi semu ini dapat cenderung tumbuh membentuk monopoli atau oligopoli. Thailand negara Asia yang sudah maju dalam industri broilernya, telah sejak semula membangun secara terintegrasi, tetapi terjerumus kedalam bentuk monopoli Panayotou, 1989 dalam Yusdja et al, 2000. Sekalipun integrasi tidak saja merupakan suatu keharusan, tetapi memang harus begitu, namun tidak harus disertai watak monopoli. Analisis Kesejahteraan Sosial Peningkatan konsentrasi industri menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap kekuatan pasar. Namun, seperti yang ditunjukkan