Metode Pengumpulan Data Analisis Data

kelompok sedang, dan kelompok bawah. Subjek penelitian terdiri dari dua peserta didik dari kelompok atas, dua peserta didik dari kelompok sedang, dan dua peserta didik dari kelompok bawah yang masing-masing memiliki kesalahan terbanyak atau menarik dari kelompoknya, sehingga jumlah keseluruhan subjek penelitian ada enam peserta didik yang selanjutnya akan dilakukan wawancara secara intensif. Adapun alasan dalam pemilihan subjek penelitian adalah sebagai berikut: 1 Dari pengamatan yang dilakukan peneliti terdapat banyak penelitian yang mengambil enam peserta didik sebagai subjek penelitian. Jadi, dalam penelitian ini banyaknya subjek penelitian adalah enam orang. 2 Banyaknya subjek penelitian diserahkan sepenuhnya kepada peneliti. Semakin banyak subjek penelitiannya, semakin banyak pula data yang diperoleh. Dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk melakukan generalisasi. 3 Pemilihan subjek penelitian diambil dari kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah dimaksudkan untuk menjaring informasi yang lengkap.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah sebagai berikut: 1 Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berupa daftar nama peserta didik kelas VIII-A dan VIII-D SMP Negeri 30 Semarang yang diperlukan sebagai data penelitian. 2 Metode Tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan skor kemampuan memecahkan masalah matematika setelah diadakan perlakuan. Teknik tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal matematika serta untuk memperoleh jenis-jenis kesalahan yang dilakukan peserta didik. Adapun soal tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal berbentuk uraian cerita pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel . 3 Metode Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu Mulyana, 2004: 180. Materi wawancara dalam penelitian ini berisi tentang letak dan jenis kesalahan-kesalahan atau kendala-kendala yang dihadapi subjek penelitian dalam mengerjakan soal yang diberikan peneliti. Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan dari peserta didik mengenai kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal matematika sehingga peneliti dapat mengetahui penyebab terjadinya kesalahan tersebut.

3.7 Metode Penyusunan Instrumen

3.7.1 Materi dan Bentuk Tes

Materi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel yang diajarkan pada kelas VIII SMP semester 1. Sedangkan bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Sehingga dapat mencerminkan pola pikir peserta didik yang mengerjakannya. Tes bentuk uraian memiliki kebaikan-kebaikan antara lain sebagai berikut: 1 Mudah disiapkan dan disusun. 2 Tidak memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berspekulasi dalam menjawab. 3 Mendorong peserta didik untuk berani mengungkapkan pendapat serta menyusun pendapat tersebut dalam susunan kalimat yang bagus. 4 Dapat diketahui sejauh mana peserta didik telah memahami materi yang telah diberikan.

3.7.2 Langkah-langkah dalam Penyusunan Tes

Urutan langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut : 1 Melakukan pembatasan materi yang diujikan Materi yang diteskan adalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel 2 Menentukan bentuk soal Soal yang akan digunakan merupakan soal tes berbentuk uraian soal cerita 3 Menentukan jumlah butir soal Jumlah soal yang digunakan adalah sebanyak 7 butir soal. 4 Menentukan waktu mengerjakan soal Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal adalah 80 menit 5 Membuat kisi-kisi soal 6 Menulis butir soal 7 Menulis kunci jawaban dan penentuan skor.

3.7.3 Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang telah disusun kemudian diujicobakan pada kelas VIII-A sejumlah 36 peserta didik. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk menentukan soal yang layak dipakai untuk instrumen penelitian. Uji coba instrumen ini dilakukan untuk soal mana saja yang termasuk dalam kategori baik. Soal yang termasuk dalam kategori baik tersebut kemudian diteskan pada kelas VIII-D berjumlah 36 peserta didik. Soal uji coba yang digunakan dalam penelitian berupa soal uraian sebanyak 7 butir soal dengan skor tiap soal antara 0 – 10.

3.7.4 Analisis Perangkat Tes

1 Validitas butir soal tes Validitas merupakan syarat terpenting dalam penyusunan instrumen. Suatu instrumen yang valid berarti alat tersebut dapat mengukur apa yang diukur Arikunto, 2002: 64. Ada dua macam validitas a. Validitas Logis Validitas logis terdiri dari validitas isi dan validitas konstruksi. Sebuah tes diakatakan memenuhi validitas isi apabila materinya sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Suatu tes diakatakan validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti dalam TIK Tujuan Instruksional Khusus. b. Validitas empiris Untuk mengetahui validitas menggunakan rumus korelasi product moment. { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N r xy Arikunto, 2002: 72 Keterangan : xy r = koefisien korelasi item soal N = banyaknya peserta tes x = skor item soal y = skor total Hasil perhitungan xy r disesuaikan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikan 5. Jika kritis xy r r maka item tersebut valid. 2 Realibilitas Soal Analisis reliabilitas tes menggunakan rumus alpha :         −       − = ∑ 2 2 11 1 1 t i n n r σ σ Arikunto, 2002: 109 Keterangan : 11 r = reliabilitas yang dicari ∑ 2 i σ = jumlah varians skor tiap-tiap item 2 t σ = varians total n = banyaknya butir soal Rumus varians n n x x ∑ ∑ − = 2 2 2 σ Arikunto, 2002: 110 Kriteria pengujian Reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga 11 r kemudian harga 11 r tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika tabel hitung r r maka item tes yang diujicobakan reliabel. 3 Tingkat Kesukaran Butir Soal Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau salah di bawah batas lulus passing grade untuk tiap-tiap item. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk uraian adalah: TK = tes peserta jumlah gagal yang testi jumlah x 100, Dalam penelitian ini testi dikatakan gagal jika tingkat kebenaran dalam menjawab kurang dari 65. Untuk menginterpolasikan nilai taraf kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut. 0 ≤ TK 27 soal mudah 27 ≤ TK 72 soal sedang 72 ≤ TK ≤ 100 soal sukar, Arifin, 1991: 135. 4 Analisis Daya Pembeda Soal Untuk menentukan daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian menggunakan rumus uji t, yaitu : 1 1 1 2 2 2 1 − + − = ∑ ∑ N N X X ML MH t Arifin, 1991: 141 Keterangan : ML = rata-rata dari kelas bawah ∑ 2 1 x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas ∑ 2 2 x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah i N = 27 x N, dengan N adalah jumlah peserta tes Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel t , dk dk= 1 1 2 1 − + − N N dan α = 5, jika tabel hitung t t maka daya beda soal tersebut signifikan.

3.7.5 Hasil Analisis Perangkat Tes

1 Validitas Harga r hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r pruduct moment dengan taraf signifikasi 5 dan N = 36 diperoleh r tabel = 0,329. Dari perhitungan diketahui pada soal uji coba yang terdiri dari 7 nomor, semua nomor merupakan soal yang valid. Perhitungan validitas soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2 Reliabilitas Kriteria pengujian tes yaitu setelah didapat harga 11 r kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment , dengan taraf signifikasi 5 dan n = 7 diperoleh r tabel = 0,329 dan r hitung = 0,508. Karena r hitung r tabel maka soal tes tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3 Tingkat Kesukaran Dari perhitungan diketahui bahwa pada tes uji coba yang termasuk kategori soal sukar adalah soal nomor 4. Kategori soal sedang adalah soal nomor 1, nomor 3, nomor 5, dan nomor 6. Sedangkan yang termasuk kategori soal mudah adalah soal nomor 1 dan nomor 7. Perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 4 Daya Pembeda Harga t hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan t tabel dengan taraf signifikasi 5 dan dk = 18 diperoleh t tabel = 2,086. Dari perhitungan diketahui soal nomor 1, nomor 2, nomor 3, nomor 4, nomor 5, nomor 6, dan nomor 7 daya pembedanya signifikan.. Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3.7.6 Penentuan Instrumen Penelitian

Dengan memperhatikan hasil perhitungan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan kisi-kisi soal untuk soal uji coba, maka tujuh soal tersebut digunakan sebagai instrumen untuk mengambil data. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3.8 Analisis Data

Teknik analisis data deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan tahapan sebagai berikut: 1 Reduksi Data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Kegiatan ini mengarah pada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, dan mengabstraksikan data mentah yang ditulis pada catatan. Tahap-tahap reduksi data dalam penelitian ini meliputi: a. Mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik yang kemudian dirangking untuk menentukan peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. b. Hasil pekerjaan peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian yang merupakan data mentah ditransformasikan pada catatan sebagai bahan untuk wawancara. c. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi kemudian ditransformasiakn ke dalam catatan. 2 Penyajian Data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a. Menyajikan hasil pekerjaan peserta didik yang dijadikan bahan untuk wawancara. b. Menyajikan hasil wawancara yang telah dicatat. c. Menyajikan hasil analisis yang berupa kesalahan setiap subjek penelitian, data ini merupakan data temuan. 3 Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Menarik kesimpulan atau verifikasi adalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Dengan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik dan hasil wawancara dapat ditarik kesimpulan letak dan penyebab kesalahan.

3.9 Triangulasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL

0 5 68

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau Dari Taksonomi Solo Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah

0 2 15

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linear Satu Variabel (di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016).

0 3 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKANSOAL CERITA PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linear Satu Variabel (di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN MATEMATIKA BERBENTUK CERITA PADA POKOK BAHASAN Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Matematika Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) K

0 5 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL URAIAN MATEMATIKA BERBENTUK CERITA POKOK BAHASAN SISTEM Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Matematika Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) Kelas

0 1 13

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SISWA KELAS VIII SMP IT WAHDAH ISLAMIYAH MAKASSAR

0 0 186

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) SMP NEGERI 1 PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15

TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SKRIPSI

0 0 179

Analisis kesalahan siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Yogyakarta dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 2 162