dalam kategori baik tersebut kemudian diteskan pada kelas VIII-D berjumlah 36 peserta didik. Soal uji coba yang digunakan dalam
penelitian berupa soal uraian sebanyak 7 butir soal dengan skor tiap soal antara 0 – 10.
3.7.4 Analisis Perangkat Tes
1 Validitas butir soal tes
Validitas merupakan syarat terpenting dalam penyusunan instrumen. Suatu instrumen yang valid berarti alat tersebut dapat
mengukur apa yang diukur Arikunto, 2002: 64. Ada dua macam validitas
a.
Validitas Logis Validitas logis terdiri dari validitas isi dan validitas
konstruksi. Sebuah tes diakatakan memenuhi validitas isi apabila materinya sudah sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Suatu tes diakatakan validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur
setiap aspek berpikir seperti dalam TIK Tujuan Instruksional Khusus.
b.
Validitas empiris Untuk mengetahui validitas menggunakan rumus korelasi
product moment.
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
Arikunto, 2002: 72 Keterangan :
xy
r = koefisien korelasi item soal N = banyaknya peserta tes
x = skor item soal y = skor total
Hasil perhitungan
xy
r disesuaikan dengan tabel kritis r product moment dengan taraf signifikan 5. Jika
kritis xy
r r
maka item tersebut valid.
2 Realibilitas Soal
Analisis reliabilitas tes menggunakan rumus alpha :
−
−
=
∑
2 2
11
1 1
t i
n n
r σ
σ
Arikunto, 2002: 109 Keterangan :
11
r
= reliabilitas yang dicari
∑
2 i
σ = jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
σ = varians total
n = banyaknya butir soal
Rumus varians
n n
x x
∑ ∑
− =
2 2
2
σ
Arikunto, 2002: 110 Kriteria pengujian Reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga
11
r
kemudian harga
11
r
tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika
tabel hitung
r r
maka item tes yang diujicobakan reliabel.
3 Tingkat Kesukaran Butir Soal
Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau salah di
bawah batas lulus passing grade untuk tiap-tiap item. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran
soal bentuk uraian adalah: TK =
tes peserta
jumlah gagal
yang testi
jumlah x 100,
Dalam penelitian ini testi dikatakan gagal jika tingkat kebenaran dalam menjawab kurang dari 65.
Untuk menginterpolasikan nilai taraf kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut.
0 ≤ TK 27 soal mudah
27 ≤ TK 72 soal sedang 72 ≤ TK ≤ 100 soal sukar,
Arifin, 1991: 135.
4 Analisis Daya Pembeda Soal
Untuk menentukan daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian menggunakan rumus uji t, yaitu :
1
1 1
2 2
2 1
− +
− =
∑ ∑
N N
X X
ML MH
t
Arifin, 1991: 141 Keterangan :
ML = rata-rata dari kelas bawah
∑
2 1
x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas
∑
2 2
x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah
i
N = 27 x N, dengan N adalah jumlah peserta tes
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan
tabel
t , dk
dk=
1 1
2 1
− +
− N
N
dan
α
= 5, jika
tabel hitung
t t
maka daya beda soal tersebut signifikan.
3.7.5 Hasil Analisis Perangkat Tes