Kerajaan Medang Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
240
Kelas VII SMPMTs
Isyanatunggawijaya. Ia menikah dengan Sri Lokapala dan dikaruniai seorang putra yang bernama Sri Makutawang Swardhana yang kemudian naik tahta
menggantikan ibunya. Sri Makutawang Swardhana digantikan oleh Sri Dharmawangsa
Teguh Anantawikrama. Berdasarkan berita dari Cina, disebutkan bahwa Dharmawangsa pada tahun 990 M mengadakan serangan ke Sriwijaya sebagai
upaya mematahkan monopoli perdagangan Sriwijaya akan tetapi upaya ini mengalami kegagalan.
Pada tahun 1016, Raja Wurawari menyerang Dharmawangsa. Diduga penyerangan ini terjadi atas dorongan kerajaan Sriwijaya. Serangan ini terjadi
pada saat Dharmawangsa sedang melaksanakan perkawinan antara puterinya dengan Airlangga, putra Raja Udayana dari Bali. Peristiwa ini menewaskan
seluruh keluarga raja termasuk Dharmawangsa sendiri. Hanya Airlangga yang berhasil menyelamatkan diri.Bersama seorang pengikutnya yang bernama
Norotama, Airlangga bersembunyi di Wonogiri hutan gunung dan hidup sebagai seorang pertapa.
Sumber:http:3. bp.blogspot.com
Gambar 4.35.
Patung Raja Airlangga berbentuk
patung dewa Wisnu sedang menunggang garuda
241
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada tahun 1019, Airlangga dinobatkan menjadi raja menggantikan Dhamawangsa oleh para pendeta Buddha.Ia segera mengadakan pemulihan
hubungan baik dengan Sriwijaya. Airlangga membantu Sriwijaya ketika diserang Raja Colamandala dari India Selatan. Selanjutnya tahun 1037,
Airlangga berhasil mempersatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa. Airlangga juga memindahkan ibukota
kerajaannya dari Daha ke Kahuripan. Pada tahun 1042, Airlangga menyerahkan kekuasaanya pada putrinya
yang bernama Sangrama Wijaya Tunggadewi. Namun, putrinya itu menolak dan memilih untuk menjadi seorang petapa dengan nama Ratu Giriputri.
Selanjutnya Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua kerajaan, yaitu Panjalu dengan ibu kota Daha dan Jenggala yang ber ibukota
di Kahuripan. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang saudara di antara kedua putranya yang lahir dari selir.
Kehidupan ekonomi kerajaan Medang banyak bergantung kepada pelayaran dan perdagangan. Kerajaan Sriwijaya menjadi saingan berat bagi kerajaan
Medang karena waktu itu Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut India - Indonesia - Cina. Hal inilah yang menyebabkan Raja Dharmawangsa
berusaha mematahkan monopoli perdagangan Sriwijaya. Selanjutnya pada masa pemerintahan Airlangga, pelabuhan Hujung Galuh di Muara Kali Brantas
diperbaiki.Pelabuhan Hujung Galuh kemudian menjadi Bandar perdagangan yang ramai.Banyak pedagang asing singgah di kedua pelabuhan itu, seperti
pedagang dari India, Burma, Kamboja, dan Champa.Selain itu, dibangun pula bendungan Waringin Sapta.Bendungan ini berguna untuk mengairi
sawah-sawah penduduk dan mencegah luapan kali brantas yang mengganggu aktivitas perdagangan.
Bidang sastra juga mendapat perhatian.Pada masa pemerintahan Dharmawangsa kitab Mahabarata disadur dalam bahasa Jawa Kuno.
Selanjutnya pada masa pemerintahan Airlangga, Mpu Kanwa menggubah kitab Arjunawihaha.
242
Kelas VII SMPMTs