17 mengalami perubahan dimensi. Bahan-bahan yang termasuk bahan
elektrostriktif yaitu Barium Titanate BaTiO
3
, Lead ZirConate, Lead Metaniobate, Potassium Sodium Niobate.
• Transduser Magnetostriktif Transduser magnetostriktif adalah transduser yang menggunakan
bahan-bahan yang bersifat magnetostriktif. Bahan magnetostriktif adalah bahan yang akan mengalami pertambahan panjang apabila
dipengaruhi oleh medan magnet. Pertambahan panjang ini sejajar dengan arah medan magnet. Yang termasuk bahan magnetostriktif
adalah Nikel, Cobalt, Ferrite, Alfer, Permalog, dan Permendur.
4. Sifat Akustik Gelombang Ultrasonik a. Kecepatan Gelombang
Menurut Krautkramer 1983 kecepatan suara dari suatu contoh dengan tebal atau diameter tertentu dapat dihitung dengan rumus :
∆t = L C
1 + a
Dengan ∆t : waktu perambatan gelombang ultrasonik pada jarak L
a : konstanta C : kecepatan suara mdet
L : tebal contoh m
b. Atenuasi
Atenuasi adalah besaran yang menggambarkan kehilangan suatu energi karena gelombang ultrasonik melewati medium tertentu.
Secara umum kehilangan energi ini disebabkan dua hal, yaitu kehilangan energi akibat absorpsi oleh medium yang dilewati
gelombang dan peristiwa-peristiwa pada gelombang pada bidang batas medium.
Pada prinsipnya gelombang ultrasonik sama dengan gelombang mekanik lainnya. Sifat-sifat gelombang seperi pembiasan,
pemantulan, dan polarisasi selalu terjadi. Gelombang ultrasonik dipantulakan dan dibiaskan bila melewati medium yang berbeda
indeks biasnya. Pada proses pemantulan dan pembiasan ini akan
18 terjadi pengurangan intensitas gelombang. Pengurangan intensitas
gelombang menujukkan adanya pengurangan energi dari gelombang tersebut.
Kehilangan energi juga dapat diakibatkan oleh proses absorpsi atau penyerapan. Besarnya energi yang hilang tergantung dari jenis
medium yang dilewati. Medium yang dilewati dapat berupa padatan atau fluida. Pada peristiwa ini terjadi konversi energi dari energi
akustik menjadi bentuk-bentuk energi lain. Berbeda dengan kehilangan energi akibat peristiwa-peristiwa gelombang, tidak akan
terjadi konversi energi tetapi hanya terjadi perubahan arah aliran energi akustik.
Proses absorpsi menyebabkan arah gelombang menyebar dan dapat merubah beberapa parameter gelombang seperti panjang
gelombang dan amplitudo. Analisis gelombang berdasarkan peristiwa absorpsi dapat menghasilkan informasi sifat-sifat fisik material
Maspanger, 2005. Akibat adanya peristiwa pematulan, pembiasan, dan absorpsi
maka akan terjadi penurunan energi gelombang akustik yang biasanya dinyatakan sebagai koefisien atenuasi. Koefisien atenuasi dapat
diketahui dengan menggunakan pengkonversian tegangan sinyal yang dikirim dan yang diterima setelah menempuh jarak tertentu. Nilai
tegangan dari sinyal ini memperlihatkan besarnya energi gelombang ultrasonik. Energi yang dimiliki gelombang ultrasonik berbanding
lurus dengan amplitudo tegangan sinyal listrik. Mizrach et al 1989 menyatakan bahwa untuk menentukan
atenuasi gelombang ultrasonik digunakan rumus : α =
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
Ax Ao
X ln
1 Dengan Ao = Amplitudo mula-mula volt
Ax = Amplitudo setelah menempuh jarak x volt α = koefisien atenuasi Npm
X = jarak yang ditempuh gelombang m
19 Satuan koefisien atenuasi dalam hal ini adalah neper per meter.
Satuan lain dari atenuasi adalah desibel. Koefisien atenuasi juga dapat ditentukan dengan menggunakan nilai Momen Spectral Density Mo
α = ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ x
M Moo
X ln
1 Dengan Moo = Moment spectral density mula-mula
Mox = Moment spectral density setelah menempuh jarak x
c. Zero Moment Mo